SIAK (RIAUPOS.CO)- Wajah Bupati Siak Alfedri dan Kadis PU Tarukim Siak Irving Kahar begitu semringah saat menerima Rekor Dunia Indonesia (MURI) dari Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri.
Pada momen itu, pendiri MURI Jaya Suprana juga memberikan testimoni, atas capaian Kabupaten Siak meraih rekor MURI kategori outdoor lift pertama dan satu satunya di Indonesia pada struktur pylon di Indonesia Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) dan menjadi kado ulang tahun ke-25 Kabupaten Siak, atau ulang tahun perak.
“Saya berharap dengan MURI, anak bangsa mau menghargai hasil karya dalam negeri sendiri. Dan apa yang kini diraih Kabupaten Siak, dapat menginspirasi dan Kabupaten Siak semakin sejahtera, maju dan berkelanjutan,” katanya.
Riuh tepuk tangan hadirin yang hadir, terdiri dari Dirjen Binamarga diwakili Kepala Sub Direktorat Wilayah I Direktorat Pembangunan Jembatan Elviani ST MT, Kepala Balai Jembatan diwakili Fuad ST, Kepala Balai Penyelenggara Jembatan Nasional Riau Ir Yohanes Tulak Toding Rara MT, Direktur Afiliasi PT PP Persero Kontraktor Pelaksana Jembatan TASL Ir Nanang Siswanto MSi, Konsultan Perencana Jembatan TASL Ir Arvila Delitriana MT, Perwakilan PT Hutama Karya M Razi, Direksi Jembatan Kaca Bromo Tengger Ahmad Riza ST MT, Forkopimda Siak Kapolres AKBP Asep Sujarwadi, Dandim 0322 Siak Letkol Riyanto Budi Nugroho, Ketua Umum LAM Siak Datuk H Wan Said, dan sejumlah Kepala OPD, diantaranya Kadis Kominfo Romy Lesmana, Kabid Kominfo Wendi L Febrian, Kadishub Junaidi, tokoh masyarakat, para Camat dan penghulu serta tamu undangan lainnya.
Dikatakan Bupati, capaian ini merupakan prestasi bersama. Dan ternyata lift seperti ini, tak hanya satu satunya di Indonesia tapi juga diprediksi satu satunya di dunia.
“Pihak rekor MURI berencana untuk memastikan hal itu, dan ada kemungkinan kita akan mwndapatkan rekor dunia itu,” kata Bupati.
Penyerahan rekor MURI yang digelar di bawah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, tepatnya di Taman Siak Lawo, tak jauh dari lift yang febomenal itu, diselingi hujan deras.
“Hujan ini merupakan berkah dan akan membawa kebaikan bagi kita semua,” kata Bupati Alfedri.
Keberadaan lift yang fenomenal dan kini semua mata tertuju ke sini, menjadi simbol peradaban, dan Sungai Siak memiliki panjang 140 kilometer ini dikenal sebagai jalur rempah karena 2/3 berada di Kabupaten Siak atau 87 km.
“Kami berharap lift ini, sebagai spirit dan menjadi motivasi untuk memajukan infrastruktur menjadi lebih baik lagi, lebih maksimal lagi,” kata Bupati.
Tidak dapat dipungkiri, keberadaan lift ini, dapat memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan kunjungan wisata di Kabupaten Siak. Jika 2023 hampir 1 juta kunjungan, tahun ini setelah raihan rekor MURI ini, kunjungan akan terus meningkat signifikan.
Lift ini, Istana Asserayah Alhasyimiah, serta Skywalk Tengku Buwang Asmara akan memberikan efek ganda selain sebagai destinasi wisata fenomenal, juga potensial dalam menggerakkan ekonomi, UMKM, hotel- hotel dan ekonomi kreatif
“Lift TASL ini, menjadi semangat baru menyongsong peradaban menuju masyarakat Siak yang lebih sejahtera,” ucap Bupati dengan penuh semangat.
Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, karena atas perjuangan dan doa bersama lift ini, mendapat rekor MURI.
Terima kasih kepada Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri dan Kepala Sub Direktorat Wilayah I Direktorat Pembangunan Jembatan Elviani, semoga semua sehat bisa melaksanakan tugas lebih baik lagi di masa yang akan datang. Dan apresiasi tertinggi untuk seluruh masyarakat Siak yang menyambut lift ini.
Sementara Kadis PU Tarukim Irving Kahar menjelaskan, lift TASL ini febomenal, diresmikan Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden keenam, mengadopsi Jembatan Barelang di Kota Batam.
Bedanya Jembatan TASL dengan Jembatan Barelang, Jembatan TASL memiliki menara dan lift.
Jembatan Barelang hampir semua desainer dari luar hanya sebagian dari dalam, sementara TASL murni anak negeri.
Selain memiliki ketinggian 73 meter, di atas sana ada ruangan dengan luas 84,5 meter, muat diisi 40 orang.
“Kami telah membuka dan meresmikannya tepat pada ulang tahun Kabupaten Siak ke-24, pada 12 Oktober lalu,” kata Kadis Irving Kahar.
Tarif baik lift fenomenal ini, Rp30 ribu dewasa, Rp20 ribu anak anak untuk pengunjung lokal. Sementara pengunjung mancanegara Rp75 ribu dewasa, Rp50 ribu anak anak.
Atas kebijakan Bupati, anak anak dengan tinggi di atas 120 sentimeter yang boleh naik. Dan bagi yang fobia ketinggian juga sebaiknya mempertimbangkan diri untuk baik.
“Kabar baiknya, anak-anak berprestasi rangking 1 sampai 5 digratiskan, demikian juga Hafiz Al-Qur’an 3 juz juga gratis,” ucap Irving Kahar.
Kepala Sub Direktorat Wilayah I Direktorat Pembangunan Jembatan Elviani ST MT mengucapkan selamat kepada Kabupaten Siak yang telah memiliki lift peraih rekor MURI.
“Kami akan mendukung penuh jika prestasi itu layak diapresiasi. Kami akan memberikan apresisi penuh untuk Bupati Siak Alfedri dan jajarannya “ sebutnya.
Elviani juga meminta Kadis PU Tarukim Siak Irving Kahar mengecek ke atas jembatan, apakah tergenang atau tidak. Sebab jika tergenang rawan terjadi kerusakan.
“Kita bisa berprestasi besar, membangun bangunan megah. Kita juga mesti bisa memeliharanya, sebab itu investasi. Penting dilakukan pemeliharaan berkala sebagai
investasi jangka panjang,” katanya.
Dikatakannya, umur Jembatan TASL saat ini berusia 17 tahun, sedang berbunga bunga, sedang harum-harumnya. Tapi perlu diperiksa secara berkala, dilakukan perawatan. Umur rencana bisa 50 tahun, dengan pemeliharaan umur bisa bertambah.(adv)