SIAK (RIAUPOS.CO) – Bupati Kabupaten Siak Afni Zukifli mengajak para ayah untuk hadir dan berperan aktif mengantarkan anak ke sekolah. Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 100.3.4.2/KBKK/XX tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak yang mulai diberlakukan pada Senin (14/7) lalu.
”Ya, momentum anak ke sekolah adalah salah satu kenangan paling penting dalam hidup anak-anak. Pasalnya, kehadiran sosok ayah dapat memberikan pengaruh besar bagi rasa percaya diri serta semangat mereka. Untuk itu, saya mengimbau untuk para ayah dapat mengantarkan anaknya ke sekolah. Sehingga dapat memberi mereka doa dan semangat di sekolah. Jadi, ini momentum yang tak boleh kita lewati begitu saja,” terang Afni, Selasa (15/7).
Diungkapkan Bupati perempuan pertama Siak ini, peran ayah dalam pengasuhan anak kerap luput dari perhatian. Padahal, ketidakhadiran figur ayah bisa berdampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak.
”Dan fakta ini sesuai dengan data UNICEF 2022. Dimana 20,9 persen anak Indonesia tumbuh tanpa peran ayah aktif, dan angkanya meningkat pada anak usia 0–5 tahun hingga 37,17 persen berdasarkan data BPS,” paparnya.
Dirinya kembali mengajak masyarakat untuk memperluas makna kehadiran ayah di sekolah, tidak hanya untuk anak kandung sendiri. Salah satunya keberadaan anak yatim di sekitar sekolah.(amn)
Reporter: M Amin Amran
SIAK (RIAUPOS.CO) – Bupati Kabupaten Siak Afni Zukifli mengajak para ayah untuk hadir dan berperan aktif mengantarkan anak ke sekolah. Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 100.3.4.2/KBKK/XX tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak yang mulai diberlakukan pada Senin (14/7) lalu.
”Ya, momentum anak ke sekolah adalah salah satu kenangan paling penting dalam hidup anak-anak. Pasalnya, kehadiran sosok ayah dapat memberikan pengaruh besar bagi rasa percaya diri serta semangat mereka. Untuk itu, saya mengimbau untuk para ayah dapat mengantarkan anaknya ke sekolah. Sehingga dapat memberi mereka doa dan semangat di sekolah. Jadi, ini momentum yang tak boleh kita lewati begitu saja,” terang Afni, Selasa (15/7).
Diungkapkan Bupati perempuan pertama Siak ini, peran ayah dalam pengasuhan anak kerap luput dari perhatian. Padahal, ketidakhadiran figur ayah bisa berdampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak.
”Dan fakta ini sesuai dengan data UNICEF 2022. Dimana 20,9 persen anak Indonesia tumbuh tanpa peran ayah aktif, dan angkanya meningkat pada anak usia 0–5 tahun hingga 37,17 persen berdasarkan data BPS,” paparnya.
Dirinya kembali mengajak masyarakat untuk memperluas makna kehadiran ayah di sekolah, tidak hanya untuk anak kandung sendiri. Salah satunya keberadaan anak yatim di sekitar sekolah.(amn)
Reporter: M Amin Amran