SIAK (RIAUPOS.CO) – Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi mengungkapkan kekagumannya saat melihat peninggalan Kerajaan Siak yang masih terawat dengan baik.
Permaisuri ke Siak, selain mempererat silaturahmi juga ingin melihat langsung peninggalan dan sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura dari pemandu dan pelaku sejarah di LAMR Siak.
‘’Kehadiran kami di sini selain ingin menjalin silaturahmi, juga ingin mengetahui lebih jauh sejarah Kesultanan Kadriyah Pontianak,’’ jelasnya, Selasa (7/1) siang.
Kehadiran Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi dan rombongan disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman yang juga Ketua Harian LAMR Siak serta Ketua MKA Datuk H Wan Siad.
‘’Alhamdulillah, saya sangat senang bisa datang ke Siak, sebab Siak merupakan daerah yang sudah lama ingin saya kunjungi, ini merupakan pertama kalinya,’’ ungkapnya.
Kesultanan Kadriyah Pontianak adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam didirikan pada 1771 oleh Sultan Aburrahman Bin Husein Bin Ahmad Alkadri di daerah Muara Simpang Tiga Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak, termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Arfan Usman yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak berharap kunjungasn ini dapat mempererat tali silaturahmi antara Kesultanan Siak dan Kesultanan Kadriyah Pontianak, beserta Pemerintah Kabupaten Siak.
‘’Saya harap dengan hadirnya Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi ini, dapat mempererat silaturahmi yang telah terjalin sangat baik selama ini,’’ harap mantan Kadis Kominfo itu.(mng)
SIAK (RIAUPOS.CO) – Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi mengungkapkan kekagumannya saat melihat peninggalan Kerajaan Siak yang masih terawat dengan baik.
Permaisuri ke Siak, selain mempererat silaturahmi juga ingin melihat langsung peninggalan dan sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura dari pemandu dan pelaku sejarah di LAMR Siak.
- Advertisement -
‘’Kehadiran kami di sini selain ingin menjalin silaturahmi, juga ingin mengetahui lebih jauh sejarah Kesultanan Kadriyah Pontianak,’’ jelasnya, Selasa (7/1) siang.
Kehadiran Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi dan rombongan disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman yang juga Ketua Harian LAMR Siak serta Ketua MKA Datuk H Wan Siad.
- Advertisement -
‘’Alhamdulillah, saya sangat senang bisa datang ke Siak, sebab Siak merupakan daerah yang sudah lama ingin saya kunjungi, ini merupakan pertama kalinya,’’ ungkapnya.
Kesultanan Kadriyah Pontianak adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam didirikan pada 1771 oleh Sultan Aburrahman Bin Husein Bin Ahmad Alkadri di daerah Muara Simpang Tiga Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak, termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Arfan Usman yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak berharap kunjungasn ini dapat mempererat tali silaturahmi antara Kesultanan Siak dan Kesultanan Kadriyah Pontianak, beserta Pemerintah Kabupaten Siak.
‘’Saya harap dengan hadirnya Permaisuri Kesultanan Kadriyah Pontianak Maharatu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad Alkhalidi ini, dapat mempererat silaturahmi yang telah terjalin sangat baik selama ini,’’ harap mantan Kadis Kominfo itu.(mng)