SIAK (RIAUPOS.CO) – Tidak cukup hanya Asrama Haji dan Hotel Yamin yang ada diturap saja yang dijadikan tempat isolasi, tapi juga Gedung Daerah yang ada di Kecamatan Mempura.
Gedung Daerah menjadi alternatif, selain lapang, juga dapat menampung banyak orang jika terjadi lonjakan warga terkonfirmasi positif Covid-19. Dan di belakang RSUD Tengku Rafi’an juga disiapkan tenda untuk isolasi.
Demikian dikatakan Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono usai pelantikan Penghulu Benteng Hulu Sadam di rumah dinas Camat Mempura kemarin.
"Kami memang harus mempersiapkan sejak dini, tempat isolasi. Kami berharap tidak terjadi lonjakan," ungkap Budhi Yuwono yang juga Asisten I Setkab Siak.
Sejumlah nakes, baik di Koto Gasib, Rumah Sakit Umum Tengku Rafi’an, Bungaraya dan di beberapa kecamatan terkonfirmasi positif, hal ini tentunya dapat diambil hikmah untuk semua pihak mematuhi prokes.
Demikian juga dengan pegawai yang terpapar Covid-19, Budhi yakin bukan hanya karena keluar kota tapi juga karena keluar rumah atau dari lingkungan sekitar.
"Merasa berada di garda terdepan penanganan Covid-19, dan mereka terpapar. Tentu patut menjadi renungan bersama untuk terus semangat menjaga imun tubuh," kata Budhi Yuwono.
Sebenarnya dikatakan Budhi, ketika masyarakat benar benar menyadari pentingnya mematuhi prokes, PPKM tidak seketat ini.
Budhi mengakui, saat ini setiap malam dilakukan penyekatan di beberapa titik. Bundaran Kwalian menuju kota, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Tidak hanya sampai di situ, jam pun diberlakukan.
Untuk tempat makan, maksimal 25 persen dari kapasitas yang ada, selebihnya wajib tidak makan di tempat. Tidak ada penutupan tempat makan, hanya diupayakan membubarkan lokasi yang dijadikan tempat nongkrong dan berkumpul.
"Apa yang kami lakukan sepenuhnya untuk kepentingan bersama. Bagaimana caranya Covid-19 segera berlalu," ungkap Budhi Yuwono.(ade)
Laporan Monang Lubis, Siak