PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan sejak pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB, Selasa (5/3). Akibatnya, sejumlah ruas badan jalan di ibu kota Kabupaten Pelalawan ini direndam banjir.
Tidak hanya itu, genangan air juga telah menyebabkan Jalan Simpang Perak menuju Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan menjadi longsor. Bahkan, banjir juga merendam sejumlah kawasan PT Riau Pulp and Paper (RAPP). Kondisi banjir ini pun menjadi viral di sejumlah media sosial.
Pantauan Riau Pos di lapangan, badan Jalan Simpang Perak, Kecamatan Pangkalankerinci direndam banjir dengan tinggi mencapai 50 sentimeter (cm) atau setinggi lutut orang dewasa.
Genangan air yang merendam badan jalan tersebut menyebabkan kondisi badan jalan menjadi lunak sehingga badan jalan sebelah kiri dari Pangkalankerinci menuju Kelurahan Pelalawan tak mampu menampung beban tonase kendaraan yang melintas dan akhirnya longsor.
Kondisi tersebut menyebabkan arus lalu lintas menjadi terhambat hingga menyebabkan terjadinya kemacetan sepanjang 2 hingga 3 kilometer (km). Alhasil, untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa dan mencegah kemacetan panjang, sejumlah personel Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Pelalawan langsung turun ke lapangan.
Di lokasi, terlihat petugas melakukan pola buka tutup jalan sehingga dengan adanya upaya tersebut secara perlahan, arus lalu lintas mulai bergerak lancar. “Ya, jalan Simpang Perak longsor pasca diguyur hujan deras dengan durasi panjang,’’ terang Yeyen, salah seorang petugas Dishub Pelalawan yang ditemui Riau Pos di lokasi banjir Jalan Simpang Perak, Selasa (5/3) malam.
‘’Yakni sejak sore hingga malam. Sehingga dengan kondisi ini, personil gabungan dari Dishub dan Polres Pelalawan, terpaksa melakukan pola buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan,” tambahnya.
Ditambahkan Yeyen, banjir tersebut dipengaruhi adanya curah hujan yang turun dengan durasi cukup panjang. Tidak hanya merendam badan Jalan Simpang Perak, tapi banjir juga merendam sejumlah badan jalan di ibu kota Kabupaten Pelalawan. Seperti Jalan Pemda, Jalan Akasia, Jalan Lintas Timur Kota Pangkalankerinci, serta sejumlah badan jalan lainnya di ibu kota Negeri Seiya Sekata ini. Luapan air juga bahkan masuk hingga ke rumah-rumah warga.
“Menurut saya, banjir yang merendam sejumlah badan ini bukan dampak meluapnya debit air sungai di Pelalawan, khususnya Sungai Kampar. Pasalnya, saya baru saja selesai mengikuti prosesi Mandi Balimau Sultan di tepian Sungai Kampar di Istana Sayap, Kelurahan Pelalawan,’’ ujarnya.
“Tapi, banjir ini lebih disebabkan karena curah hujan yang turun dengan durasi cukup panjang. Sehingga, genangan air bertahan merendam badan jalan,” tambahnya.
Ditambahkannya bahwa, saat ini, genangan air perlahan-lahan telah mulai berangsur turun. Air dengan mayoritas ketinggian antara 30-50 cm ini, saat ini telah mulai surut.
“Alhamdulillah, kondisi banjir telah mulai berangusur turun dan surut. Sehingga aktivitas arus lalu lintas telah mulai berangsur normal. Untuk itu, kita berharap agar intensitas curah hujan tidak kembali meninggi. Sehingga banjir tidak kembali muncul dan merendam badan jalan yang tentunya akan menghambat moda transportasi,” tuturnya.
Di tempat terpisah, salah seorang warga Jalan Pemda Kelurahan Pangkalankerinci Kota, Zulhamdi mengatakan, banjir terjadi akibat drainase yang telah bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki.
Untuk itu, warga meminta Pemkab Pelalawan harus serius dengan konsep jelas membenahi Pangkalankerinci. Pemerintah Kabupaten Pelalawan harus ekstrakerja keras menuntaskan permasalahan banjir yang menyelimuti Ibukota Pangkalan Kerinci yang harus dicarikan solusinya secara tepat.
“Drainase banyak lumpuh akibat tidak diperbaiki dan juga ada yang tidak dibangun. Sehingga jika hujan deras turun dengan durasi singkat saja, Kota Pangkalankerinci menjadi kampung terendam air. Jadi, permasalahan banjir ini harus dijawab dan direalisasikan Pemkab Pelalawan dengan konsep dan kerja yang jelas. Yakni membangun drainase terintegrasi,” sebutnya.
Menanggapi beredarnya video banjir di kawasan PT RAPP, manjemen perusahaan melalui Deputi Head of Corporate Communications, Disra Alldrick mengatakan hujan yang terjadi sejak sore hingga malam memang sangat deras. Namun demikian, saat ini lokasi titik tergenang air di perusahaan sudah surut total.
“Kami sampaikan kondisinya kini sudah surut. Jika beredarnya video atau foto di kawasan perusahaan, bisa jadi itu diambil dari berbagai sudut. Jadi, kita hanya ingin menyampaikan bahwa intensitas hujan sangat tinggi dan kini beberapa titik yang tergenang banjir sudah surut. kondisi perusahaan aman dan terkendali,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan MSi menjelaskan bahwa, banjir yang terjadi di Kecamatan Pangkalankerinci merupakan murni dampak dari adanya curah hujan deras yang turun mengguyur dengan durasi cukup panjang. Yakni sejak sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
“Jadi, kita pastikan banjir ini murni dampak dari turunnya hujan deras. Dan banjir ini bukan dari luapan debit air Sungai Kampar. Pasalnya, air Sungai Kampar sejak sepekan lalu hingga saat ini telah mengalami penyurutan drastis. Bahkan, saat ini tidak ada lagi pengungsi karena seluruhnya telah kembali ke rumah mereka masing-masing,” sebutnya.
Mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini menambahkan, berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan serta koordinasi dengan sejumlah pihak, khususnya manajemen PT RAPP, banjir yang menggenangi sejumlah badan jalan dan kawasan perusahaan saat ini telah surut total.
Begitu juga kondisi banjir di KM 83 Desa Kemang, Pangkalan Kuras yang telah surut total sejak sepekan terakhir . “Jadi, pantauan personel di sejumlah titik banjir di Pangkalankerinci saat ini telah surut total. Bahkan, Manajemen PT RAPP pun juga memastikan kondisi banjir kawasan perusahaan telah kering,” ujarnya.
Ditambahkan Zulfan, khusus badan Jalan Simpang Perak yang longsor akibat banjir, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR yang akan melakukan perbaikan pada Rabu (6/3) hari ini. “Jadi, jika jalan Simpang Perak yang longsor ini tidak segera diperbaiki, ini tentunya akan berbahaya bagi masyarakat,’’ ujarnya.
‘’Apalagi jalan ini satu-satunya akses bagi warga Kecamatan Pelalawan untuk melakukan segala aktivitas. Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan Dinas PUPR, maka jalan itu akan segera diperbaiki sehingga tidak mengancam keselamatan para pengguna jalan,” tambahnya.(amn)