KUANSING (RIAUPOS.CO) – Duka mendalam menyelimuti pacu jalur tradisional event nasional tahun 2024 di Tepian Narosa Telukkuantan. Di mana, Ansurni (48), salah seorang atlet jalur Jitu Kuantan Datuk Panglimo Dalam dari Desa Pulau Busuk Inuman di perpacuan jalur hari kedua, Kamis (22/8) kemarin, meninggal dunia usai perpacuan.
Duka yang mendalam itu pun terlihat saat pencabutan undian pacu jalur hari ketiga, Jumat (23/8/2024) di Gedung Narosa Telukkuantan.
Ketua Umum Pacu Jalur Tradisional 2024, Andi Cahyadi, Kadis Budpar Kuansing Drs Azhar MM, Kepala Kesbangpol Mujelan Arwan, Stafsus Bupati Darwis mengajak seluruh peserta jalur untuk sesaat memanjatkan doa untuk almarhum.
“Ini duka kita yang semangat mendalam. Untuk itu mari kita bersama-sama memanjatkan doa untuk almarhum, kawan kita, atlet kita yang wafat kemarin usai perpacuan,” ujar Andi Cahyadi seraya semuanya menundukan kepala.
Andi Cahyadi mengatakan, semuanya merupakan kehendak Yang Maha Kuasa. Dia kembali mengingatkan agar semua perwakilan jalur mengirimkan formulir, data lengkap dan foto copy KTP pada panitia untuk pengurusan asuransi semua atlet pacuan. Sampai sekarang baru 1.500 orang yang baru menyerahkan yang lengkap. Ini sangat penting, karena kita tidak pernah tahu kapan musibah akan terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: Pacu Jalur Telukkuantan Berduka, Satu Atlet Jalur Jitu Kuantan Meninggal Usai Pacu
Pemakaman Ansurni dilangsungkan Jumat (23/8/2024) di Desa Pulau Busuk Inuman sekitar pukul 10.00 WIB. Bupati Kuansing diwakili Plt Kadiskes Kuansing Dr Trian Zulhadi ikut melayat ke rumah duka. “Pak Bupati Dr H Suhardiman Amby MM meminta saya mewakilinya dan menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga,” ujar Trian Zulhadi.
Ansurni memiliki satu istri, Irawati dan dua anak. Masing-masing Pandu Irsyadul Jamil yang bersekolah di SMKN 1 Telukkuantan dan Fahmi An Irawan di sebuah SD Desa Pulau Busuk Inuman. Kedua almarhum ini akan mendapatkan biaya pendidikan gratis hingga menamatkan jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat.
“Dan keduanya anak almarhum, akan dibiayai pendidikannya sampai tamat jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat. Ini instruksi Pak Bupati,” tambah Trian.
Baca Juga: Pacu Jalur, Bapenda Optimalkan Penggalian PAD Kuansing
Memang, musibah tidak dapat dielakkan. Tetapi dia mengimbau agar semua peserta pacu jalur bisa melakukan pengecekan kesehatan anak pacu atau atlet pacu sebelum bertanding di posko-posko kesehatan yang disiapkan Diskes Kuansing sebanyak lima posko selama pacu jalur secara gratis.
“Silahkan cek kesehatan secara gratis di posko-posko kesehatan yang kami siapkan selama pacu jalur, ditambah UPTD Kesehatan Kecamatan Kuantan Tengah yang berada di arena pacu jalur,” tambah Trian. Khusus untuk posko di pancang finis, berada di Desa Sawah dan posko Sebrang Taluk dengan dokter masing-masing berjumlah tiga orang. Sementara posko kesehatan 1 berada di UPTD Kesehatan Telukkuantan dengan 10 personel.
Kemudian, posko kesehatan 2 berada di tribun tangga batu dengan 15 personel. Posko kesehatan 3 berada di Seberang Taluk bawah jembatan gantung dengan 15 personel.
Posko kesehatan 4, berada sesudah pancang finis Desa Sawah dengan 20 personel. Posko kesehatan 5, berada di simpang empat Desa Sawah dengan enam personel.
“Masing-masing posko terdiri dari dokter dan paramedis, termasuk fisioterapi. Di setiap posko masing-masing ada tiga dokter yang bertugas,” ujar Trian.(dac)