SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) — Kabar baik datang bagi warga Kota Sagu. Krisis listrik yang sempat membuat aktivitas lumpuh kini mulai berangsur pulih. Dari lima mesin pembangkit yang sempat rusak, empat di antaranya sudah kembali beroperasi dan menambah pasokan daya ke sistem. Hanya satu unit lagi yang masih dalam tahap perbaikan.
Kepala ULP PLN Selatpanjang, Dalie Priasmoro, memastikan proses perbaikan berjalan cepat. “Empat unit sudah selesai diperbaiki. Daya mampu PLN Selatpanjang kini naik menjadi 11,8 MW dari total kebutuhan 13,2 MW. Satu unit lagi masih kami perbaiki,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Ia menjelaskan, kerusakan lima mesin sebelumnya menyebabkan kehilangan daya sebesar 5,6 MW dan memaksa PLN melakukan pemadaman bergilir. Kondisi itu menimbulkan keresahan di masyarakat. Kini, setelah beberapa mesin kembali aktif, jadwal pemadaman mulai dikurangi di sejumlah wilayah.
“Jadwal lama masih berlaku, tapi intensitas pemadaman sudah kami kurangi secara bertahap. Kami terus mengevaluasi dan menyesuaikan sesuai kebutuhan sistem,” tambah Dalie.
Tak hanya memperbaiki mesin lama, PLN juga mempercepat pengiriman delapan unit mesin pembangkit baru berkapasitas total 6 MW. Empat unit pertama dijadwalkan tiba di Selatpanjang pada akhir pekan ini dan diharapkan bisa beroperasi sebelum 3 November 2025.
“Pondasi mesin baru sudah siap. Jika pengiriman lancar, keempat unit pertama langsung dipasang untuk memperkuat pasokan listrik sesuai komitmen kami,” ujarnya optimistis.
Menurut Dalie, tambahan mesin baru ini akan membuat pasokan listrik di Kepulauan Meranti aman setidaknya hingga dua tahun ke depan. Konvoi pengiriman disebut sudah melintasi Jambi menuju Riau, sebelum diteruskan ke Selatpanjang lewat jalur laut menggunakan ponton berkapasitas 120–150 kaki.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin SM MM, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah cepat PLN. Ia menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk turun langsung membantu proses mobilisasi peralatan.
“Kami sudah minta Dishub, Satpol PP, PUPR, dan OPD terkait berkoordinasi penuh dengan PLN. Pastikan pengiriman mesin berjalan aman dan lancar tanpa hambatan,” tegasnya.
Muzamil juga menyoroti kondisi geografis Meranti yang berlumpur dan bergambut. “Tim teknis harus antisipasi potensi gangguan di lokasi bongkar. Ramp-door dan alat berat wajib disiapkan agar ponton stabil saat unloading,” jelasnya.
Selain itu, ia mengingatkan agar semua pihak berhati-hati dalam menyampaikan informasi ke publik. “Lebih baik realistis daripada memberi janji yang belum pasti. Kondisi sudah jauh membaik, dan ini perlu dijaga dengan komunikasi yang solid,” ujarnya.
Dalie menutup dengan optimisme bahwa seluruh sistem listrik di Meranti akan kembali normal sebelum 3 November. “Begitu mesin baru tiba, kami langsung instalasi dan sinkronisasi sistem,” pungkasnya.(wir)



