BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Badan Usah Milik Negara (BUMN) hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat khususnya yang berada di sekitar perusahaan beroperasi. Ini sesuai dengan imbauan Presiden RI Joko Widodo, beberapa waktu lalu.
Begitu juga terhadap pengalokasian corporate social responsibility (CSR) dapat disalurkan dengan bersinergi dengan pemerintah dalam membantu ekonomi masyarakat.
Demikian dikatakan Pj Bupati Kampar Dr H Kamsol MM saat menerima BP Migas Wilayah Sumbagut dan Pertamina Hulu Rokan di Ruang Rapat Bupati Kampar di Bangkinang Kota, Jumat (10/6) terkait dengan akan dilakukan seismik untuk pengeboran sumur baru di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan.
Pada kesempatan tersebut dihadiri Manager Administrasi dan Keuangan BP Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara Sutiyono, Kamsol Thamrin, Manager Affair Asisten PHR WK Rokan Wan Dedi Yudihtira, Dirut Kampar Sarana Energi Rinto Pramono, Kadis DLH Kampar Ir Aliman Makmur, Camat Tapung Sofiandi , Camat Tapung Hulu Wira Sastra, Camat Tapung Hilir Hadi Nur Rahman dan Kabag SDA Setda Kampar Safaruddin.
Kamsol menjelaskan, di tengah ketidakkepastian ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina dapat berdampak juga kepada ekonomi Indonesia, Inilah yang harus diwaspadai dan lakukan langkah-langkah pertahanan terhadap ekonomi masyarakat khususnya pangan.
"Kita akan me-launching padi khas Kampar dengan produksi awal di areal 100 hektare dan akan kita tingkatkan ke 500 hektare hingga 1.500 hektare dengan brand produk beras Kampar cap Ulu Kasok. Kita sudah cari rice milling dan in sya Allah pada Agustus sudah dapat beroperasi, kita juga siapkan mekanisme pasar dan pengelola," jelas Kamsol.
Pihaknya sangat mendukung upaya dari BP Migas dan PHR Wilayah Rokan dalam ekspansi sumur minyak banyak proses yang harus dilalui. Ini harus di komunikasikan, koordinasikan agar semua dapat berjalan dengan baik, masyarakat tidak ada yang dirugikan.
Kamsol mengatakan, sangat mendukung terhadap kegiatan migas di wilayah Kampar, tentunya ini dilakukan dengan sebaik mungkin. Sosialisasikan serta buatkan standar operasional prosedur (SOP), sehingga tidak ada yang dirugikan, sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
"Lakukan koordinasi dengan berbagai pihak sehingga sumber ekonomi masyarakat tidak hilang dan berkurang," tegas Kamsol.
Manager Affair Asisten PHR WK Wan Dedi Yudihtira mengatakan, Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja Rokan membawahi lima wilayah kerja di kabupaten yakni Kabupaten Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak dan Kabupaten Kampar dengan produksi 17 ribu sampai 20 ribu per hari atau 15 persen dari produksi wilayah Riau.
Dia menambahkan, untuk kegiatan 2022 ini untuk meningkatkan produksi sebagaimana dari Pertamina dengan pengerjaan pengeboran sumur baru termasuk yang berada di Kabupaten Kampar yang meliputi di Kecamatan Tapung, Tapung Hulu dan Tapung Hilir.
"Hingga saat ini ada 500 sumur di wilayah kerja Hulu Rokan untuk sumur baru, tentunya kami mohon dukungan dari Pemkab Kampar dalam bentuk izin, regulasi, sosialisai kepada masyarakat maupun koordinasi dengan BUMN yang terkena oleh pengeboran maupun aksesnya nanti," jelasnya.(gem)
Laporan KAMARUDDIN, Bangkinang