Rabu, 8 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Jalan Menuju Desa Pulau Gajah Rusak Parah

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Warga Desa Pulau Gajah, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sulit keluar dan masuk desa. Pasalnya, jalan di desa yang berada di seberang Sungai Indragiri itu mengalami rusak.

Sehingga dengan kondisi itu, warga memanfaatkan jasa angkut sungai yang biasa disebut perahu penyeberangan. ‘’Jalan menuju dan keluar Desa Pulau Gajah, jika naikan kendaraan harus melewati jembatan Kota Rengat. Kondisi jalan itu sedang rusak dan berlumpur,’’ ujar Metrijal, salah seorang warga desa Pulau Gajah, Ahad (10/8).

Menurutnya, kondisi jalan yang sebelumnya becek dan berlubang, menjadi kolam air, pascahujan. Aktivitas warga yang biasanya menggunakan kendaraan jika ingin ke Rengat, terpaksa ditunda. Jika-pun harus ke kota, warga memilih menggunakan jasa perahu penyeberangan saat akan menyeberangi Sungai Indragiri.

Baca Juga:  Korban Tertimpa Pohon Durian Ditemukan Mengapung

‘’Saat ini, jalan menuju Desa Pulau Gajah, memang terasa amat sulit. Selain becek dan berair, lubang di badan jalan lumayan dalam dan berlumpur,” ungkapnya.

Desa Pulau Gajah, sebutnya, salah satu desa tua di Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Sehingga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kue pembangunan khususnya untuk jalan.

Jalan yang ada, selanjutnya masuk atau tembus ke jalan Provinsi Riau seberang Rengat, menuju Tembilahan Kabupaten Inhil. ‘’Jaraknya kurang lebih 7 kilometer. Setelah itu, baru sampai ke jalan Desa Pulau Gajah,’’ tambahnya.(kas)

Tidak hanya kondisi jalan, di daerah itu juga sudah sering terjadi abrasi. Kondisi itu terus menghantui warga Desa Pulau Gajah.

Kondisi abrasi itu, mulai mengancam bangunan Masjid Ar Rahim. Keberadaan Masjid Ar Rahim yang berdiri megah di Desa Pulau Gajah berasal dari sumbangan warga desa dan warga yang berhasil merantau di kota.

Baca Juga:  Tercatat 201 Pelanggaran selama Operasi Patuh

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pulau Gajah, Anto kepada Riau Pos mengakui pengaruh abrasi bibir Sungai Indragiri terus menghantui warga. Selain belum ada penanganan dari pemerintah, abrasi sudah menelan banyak rumah warga. Belasan bahkan lebih.

‘’Pemerintah diminta dapat menyediakan alat pemecah ombak di lokasi abrasi dan tindakan lainnya,’’ harapnya.

Warga yang terkena abrasi, tambah Solihin yang juga warga Desa Pulau Gajah, mau tidak mau harus mendirikan rumah agak jauh dari bibir sungai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu, Arif Sudaryanto ST belum berhasil dikonfirmasi. Bahkan, konfirmasi melalui WhatsApp juga belum kunjung dibalas.(kas)






Reporter: Kasmedi

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Warga Desa Pulau Gajah, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sulit keluar dan masuk desa. Pasalnya, jalan di desa yang berada di seberang Sungai Indragiri itu mengalami rusak.

Sehingga dengan kondisi itu, warga memanfaatkan jasa angkut sungai yang biasa disebut perahu penyeberangan. ‘’Jalan menuju dan keluar Desa Pulau Gajah, jika naikan kendaraan harus melewati jembatan Kota Rengat. Kondisi jalan itu sedang rusak dan berlumpur,’’ ujar Metrijal, salah seorang warga desa Pulau Gajah, Ahad (10/8).

Menurutnya, kondisi jalan yang sebelumnya becek dan berlubang, menjadi kolam air, pascahujan. Aktivitas warga yang biasanya menggunakan kendaraan jika ingin ke Rengat, terpaksa ditunda. Jika-pun harus ke kota, warga memilih menggunakan jasa perahu penyeberangan saat akan menyeberangi Sungai Indragiri.

Baca Juga:  H-3 Jelang PSU, Persiapan KPU Rohul Rampung

‘’Saat ini, jalan menuju Desa Pulau Gajah, memang terasa amat sulit. Selain becek dan berair, lubang di badan jalan lumayan dalam dan berlumpur,” ungkapnya.

Desa Pulau Gajah, sebutnya, salah satu desa tua di Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Sehingga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kue pembangunan khususnya untuk jalan.

- Advertisement -

Jalan yang ada, selanjutnya masuk atau tembus ke jalan Provinsi Riau seberang Rengat, menuju Tembilahan Kabupaten Inhil. ‘’Jaraknya kurang lebih 7 kilometer. Setelah itu, baru sampai ke jalan Desa Pulau Gajah,’’ tambahnya.(kas)

Tidak hanya kondisi jalan, di daerah itu juga sudah sering terjadi abrasi. Kondisi itu terus menghantui warga Desa Pulau Gajah.

- Advertisement -

Kondisi abrasi itu, mulai mengancam bangunan Masjid Ar Rahim. Keberadaan Masjid Ar Rahim yang berdiri megah di Desa Pulau Gajah berasal dari sumbangan warga desa dan warga yang berhasil merantau di kota.

Baca Juga:  Bangun MCK dan Pojok Baca untuk SD Marginal

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pulau Gajah, Anto kepada Riau Pos mengakui pengaruh abrasi bibir Sungai Indragiri terus menghantui warga. Selain belum ada penanganan dari pemerintah, abrasi sudah menelan banyak rumah warga. Belasan bahkan lebih.

‘’Pemerintah diminta dapat menyediakan alat pemecah ombak di lokasi abrasi dan tindakan lainnya,’’ harapnya.

Warga yang terkena abrasi, tambah Solihin yang juga warga Desa Pulau Gajah, mau tidak mau harus mendirikan rumah agak jauh dari bibir sungai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu, Arif Sudaryanto ST belum berhasil dikonfirmasi. Bahkan, konfirmasi melalui WhatsApp juga belum kunjung dibalas.(kas)






Reporter: Kasmedi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Warga Desa Pulau Gajah, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sulit keluar dan masuk desa. Pasalnya, jalan di desa yang berada di seberang Sungai Indragiri itu mengalami rusak.

Sehingga dengan kondisi itu, warga memanfaatkan jasa angkut sungai yang biasa disebut perahu penyeberangan. ‘’Jalan menuju dan keluar Desa Pulau Gajah, jika naikan kendaraan harus melewati jembatan Kota Rengat. Kondisi jalan itu sedang rusak dan berlumpur,’’ ujar Metrijal, salah seorang warga desa Pulau Gajah, Ahad (10/8).

Menurutnya, kondisi jalan yang sebelumnya becek dan berlubang, menjadi kolam air, pascahujan. Aktivitas warga yang biasanya menggunakan kendaraan jika ingin ke Rengat, terpaksa ditunda. Jika-pun harus ke kota, warga memilih menggunakan jasa perahu penyeberangan saat akan menyeberangi Sungai Indragiri.

Baca Juga:  Disdukcapil Musnahkan 3.173 Blanko KTP-el

‘’Saat ini, jalan menuju Desa Pulau Gajah, memang terasa amat sulit. Selain becek dan berair, lubang di badan jalan lumayan dalam dan berlumpur,” ungkapnya.

Desa Pulau Gajah, sebutnya, salah satu desa tua di Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Sehingga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kue pembangunan khususnya untuk jalan.

Jalan yang ada, selanjutnya masuk atau tembus ke jalan Provinsi Riau seberang Rengat, menuju Tembilahan Kabupaten Inhil. ‘’Jaraknya kurang lebih 7 kilometer. Setelah itu, baru sampai ke jalan Desa Pulau Gajah,’’ tambahnya.(kas)

Tidak hanya kondisi jalan, di daerah itu juga sudah sering terjadi abrasi. Kondisi itu terus menghantui warga Desa Pulau Gajah.

Kondisi abrasi itu, mulai mengancam bangunan Masjid Ar Rahim. Keberadaan Masjid Ar Rahim yang berdiri megah di Desa Pulau Gajah berasal dari sumbangan warga desa dan warga yang berhasil merantau di kota.

Baca Juga:  H-3 Jelang PSU, Persiapan KPU Rohul Rampung

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pulau Gajah, Anto kepada Riau Pos mengakui pengaruh abrasi bibir Sungai Indragiri terus menghantui warga. Selain belum ada penanganan dari pemerintah, abrasi sudah menelan banyak rumah warga. Belasan bahkan lebih.

‘’Pemerintah diminta dapat menyediakan alat pemecah ombak di lokasi abrasi dan tindakan lainnya,’’ harapnya.

Warga yang terkena abrasi, tambah Solihin yang juga warga Desa Pulau Gajah, mau tidak mau harus mendirikan rumah agak jauh dari bibir sungai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu, Arif Sudaryanto ST belum berhasil dikonfirmasi. Bahkan, konfirmasi melalui WhatsApp juga belum kunjung dibalas.(kas)






Reporter: Kasmedi

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari