Minggu, 9 November 2025
spot_img

Inhu Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai 5 Warga Meninggal akibat ISPA

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) resmi menetapkan status tanggap darurat menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Dusun Datai, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal.

Langkah ini diambil setelah meningkatnya jumlah warga yang terjangkit dan adanya korban meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Wakil Bupati Inhu, Ir H Hendrizal MSi, membenarkan bahwa status tanggap darurat telah ditetapkan sejak Jumat (8/11).
“Benar, status tanggap darurat untuk KLB ISPA di Dusun Datai sudah ditetapkan,” ujarnya, Sabtu (9/11).

Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan Forkopimda Inhu, Dinas Kesehatan (Dinkes), seluruh kepala OPD, camat, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dari hasil pemaparan Dinkes Inhu mengenai jumlah penderita, gejala, dan korban jiwa, seluruh peserta rakor sepakat bahwa kondisi tersebut memenuhi syarat untuk penetapan status tanggap darurat.

“Penetapan ini penting agar penanganan KLB ISPA bisa dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan maksimal,” kata Hendrizal.
Ia menegaskan, setelah status ini berlaku, penanganan tidak hanya dilakukan oleh Dinkes, tetapi juga melibatkan berbagai instansi dalam satu tim terpadu.
“Semua pihak harus bekerja sepenuh hati dan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Baca Juga:  Bawaslu Inhu Rekomendasi PSU di TPS 12 Desa Danau Rambai

Sementara itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Mulyadi SSos, menyampaikan bahwa pihaknya segera mendirikan pos komando darurat.
“Senin nanti, kami akan rapat lagi untuk mempersiapkan pendirian posko. Nantinya, pos komando ini akan menjadi pusat koordinasi, pemantauan, dan evaluasi seluruh kegiatan penanganan,” ujarnya.

Dinkes Riau Turun Langsung ke Lokasi

Penanganan KLB ISPA kini juga mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Tim gabungan dari Dinkes Inhu dan Dinkes Riau telah turun langsung ke lokasi untuk mengambil spesimen dan melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan.

Plt Kepala Dinkes Inhu, Sandra SKM MKM, menjelaskan bahwa dari hasil pemantauan terakhir terdapat 219 kasus ISPA, dengan lima korban meninggal dunia.
Sebanyak 12 pasien masih menjalani perawatan, tujuh di antaranya di RSUD Indrasari Rengat dan lima lainnya di Puskesmas Batang Gansal.

Baca Juga:  Kemenag Inhu Tetapkan Qimat Zakat Fitrah

“Secara umum kondisi pasien mulai membaik. Sebagian besar pasien rawat jalan juga sudah sembuh dan kembali beraktivitas,” ujarnya.

Sandra menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kesehatan, tenaga medis, dan unsur pemerintah yang telah bekerja tanpa lelah. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala ISPA, seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas.
“Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami keluhan,” pesannya.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, memakai masker jika sakit, serta rutin mencuci tangan.
“Dinkes Inhu bersama Dinkes Riau akan terus memantau situasi hingga kondisi benar-benar terkendali,” tambahnya.

Tim Dinkes Provinsi Riau juga menyalurkan bantuan tambahan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) guna membantu pemulihan masyarakat terdampak.
“Semoga situasi segera pulih dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” tutup Sandra.(kas)

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) resmi menetapkan status tanggap darurat menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Dusun Datai, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal.

Langkah ini diambil setelah meningkatnya jumlah warga yang terjangkit dan adanya korban meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Wakil Bupati Inhu, Ir H Hendrizal MSi, membenarkan bahwa status tanggap darurat telah ditetapkan sejak Jumat (8/11).
“Benar, status tanggap darurat untuk KLB ISPA di Dusun Datai sudah ditetapkan,” ujarnya, Sabtu (9/11).

Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan Forkopimda Inhu, Dinas Kesehatan (Dinkes), seluruh kepala OPD, camat, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dari hasil pemaparan Dinkes Inhu mengenai jumlah penderita, gejala, dan korban jiwa, seluruh peserta rakor sepakat bahwa kondisi tersebut memenuhi syarat untuk penetapan status tanggap darurat.

“Penetapan ini penting agar penanganan KLB ISPA bisa dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan maksimal,” kata Hendrizal.
Ia menegaskan, setelah status ini berlaku, penanganan tidak hanya dilakukan oleh Dinkes, tetapi juga melibatkan berbagai instansi dalam satu tim terpadu.
“Semua pihak harus bekerja sepenuh hati dan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bawaslu Inhu Rekomendasi PSU di TPS 12 Desa Danau Rambai

Sementara itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Mulyadi SSos, menyampaikan bahwa pihaknya segera mendirikan pos komando darurat.
“Senin nanti, kami akan rapat lagi untuk mempersiapkan pendirian posko. Nantinya, pos komando ini akan menjadi pusat koordinasi, pemantauan, dan evaluasi seluruh kegiatan penanganan,” ujarnya.

Dinkes Riau Turun Langsung ke Lokasi

Penanganan KLB ISPA kini juga mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Tim gabungan dari Dinkes Inhu dan Dinkes Riau telah turun langsung ke lokasi untuk mengambil spesimen dan melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan.

- Advertisement -

Plt Kepala Dinkes Inhu, Sandra SKM MKM, menjelaskan bahwa dari hasil pemantauan terakhir terdapat 219 kasus ISPA, dengan lima korban meninggal dunia.
Sebanyak 12 pasien masih menjalani perawatan, tujuh di antaranya di RSUD Indrasari Rengat dan lima lainnya di Puskesmas Batang Gansal.

Baca Juga:  Sepekan ke Depan Diperkirakan Tidak Ada Hujan

“Secara umum kondisi pasien mulai membaik. Sebagian besar pasien rawat jalan juga sudah sembuh dan kembali beraktivitas,” ujarnya.

Sandra menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kesehatan, tenaga medis, dan unsur pemerintah yang telah bekerja tanpa lelah. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala ISPA, seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas.
“Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami keluhan,” pesannya.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, memakai masker jika sakit, serta rutin mencuci tangan.
“Dinkes Inhu bersama Dinkes Riau akan terus memantau situasi hingga kondisi benar-benar terkendali,” tambahnya.

Tim Dinkes Provinsi Riau juga menyalurkan bantuan tambahan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) guna membantu pemulihan masyarakat terdampak.
“Semoga situasi segera pulih dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” tutup Sandra.(kas)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) resmi menetapkan status tanggap darurat menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Dusun Datai, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal.

Langkah ini diambil setelah meningkatnya jumlah warga yang terjangkit dan adanya korban meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Wakil Bupati Inhu, Ir H Hendrizal MSi, membenarkan bahwa status tanggap darurat telah ditetapkan sejak Jumat (8/11).
“Benar, status tanggap darurat untuk KLB ISPA di Dusun Datai sudah ditetapkan,” ujarnya, Sabtu (9/11).

Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan Forkopimda Inhu, Dinas Kesehatan (Dinkes), seluruh kepala OPD, camat, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dari hasil pemaparan Dinkes Inhu mengenai jumlah penderita, gejala, dan korban jiwa, seluruh peserta rakor sepakat bahwa kondisi tersebut memenuhi syarat untuk penetapan status tanggap darurat.

“Penetapan ini penting agar penanganan KLB ISPA bisa dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan maksimal,” kata Hendrizal.
Ia menegaskan, setelah status ini berlaku, penanganan tidak hanya dilakukan oleh Dinkes, tetapi juga melibatkan berbagai instansi dalam satu tim terpadu.
“Semua pihak harus bekerja sepenuh hati dan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Baca Juga:  Sejak Januari Terjadi 578 Kasus DBD

Sementara itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Mulyadi SSos, menyampaikan bahwa pihaknya segera mendirikan pos komando darurat.
“Senin nanti, kami akan rapat lagi untuk mempersiapkan pendirian posko. Nantinya, pos komando ini akan menjadi pusat koordinasi, pemantauan, dan evaluasi seluruh kegiatan penanganan,” ujarnya.

Dinkes Riau Turun Langsung ke Lokasi

Penanganan KLB ISPA kini juga mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Tim gabungan dari Dinkes Inhu dan Dinkes Riau telah turun langsung ke lokasi untuk mengambil spesimen dan melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan.

Plt Kepala Dinkes Inhu, Sandra SKM MKM, menjelaskan bahwa dari hasil pemantauan terakhir terdapat 219 kasus ISPA, dengan lima korban meninggal dunia.
Sebanyak 12 pasien masih menjalani perawatan, tujuh di antaranya di RSUD Indrasari Rengat dan lima lainnya di Puskesmas Batang Gansal.

Baca Juga:  Pascabanjir, Hewan Ternak Mulai Diserang Nyamuk 

“Secara umum kondisi pasien mulai membaik. Sebagian besar pasien rawat jalan juga sudah sembuh dan kembali beraktivitas,” ujarnya.

Sandra menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kesehatan, tenaga medis, dan unsur pemerintah yang telah bekerja tanpa lelah. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala ISPA, seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas.
“Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami keluhan,” pesannya.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, memakai masker jika sakit, serta rutin mencuci tangan.
“Dinkes Inhu bersama Dinkes Riau akan terus memantau situasi hingga kondisi benar-benar terkendali,” tambahnya.

Tim Dinkes Provinsi Riau juga menyalurkan bantuan tambahan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) guna membantu pemulihan masyarakat terdampak.
“Semoga situasi segera pulih dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” tutup Sandra.(kas)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari