Minggu, 7 Juli 2024

Masih Enggan Pakai Masker

Kota Duri merupakan ibu kota Kecamatan Mandau. Kecamatan berpenduduk terpadat di Kabupaten Bengkalis ini menjadi kota industri perlintasan antarkabupaten/kota maupun antarprovinsi. Sebagai kota perlintasan sangat rawan terhadap penyebaran Covid-19.

(RIAUPOS.CO) — Baru-baru ini, dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit meninggal dunia. Sebelumnya, satu warga Duri positif Covid-19 (sudah sembuh dan pulang ke rumah) dan satu PDP yang dirawat di rumah sakit juga dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

- Advertisement -

Walaupun kondisi penyebaran Covid-19 masih terus terjadi masyarakat Duri masih abai terhadap anjuran pemerintah yakni memakai masker jika berada di luar rumah serta menerapkan jaga jarak.

Seperti pekan lalu,  masih banyak ditemui warga yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam memerangi Covid-19 atau virus corona.

Di Pasar Duri, hanya ada beberapa orang memakai masker baik pembeli maupun pedagang yang mungkin sudah memahami tentang langkah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekitar tempat tinggal mereka. Saat ditanya warga mengaku tak memakai masker dengan alasan gerah.

- Advertisement -

“Masker ada sih di rumah.  Gerah dan sesak seperti tak bisa bernapas dengan mudah. Makanya tak pakai masker,” ujar Ernawati (52) warga Jalan Hang Tuah yang ditemui saat berbelanja beberapa bahan masakan.

Baca Juga:  Selama 2021, PAD Menara Telekomunikasi Capai Rp551 Juta

Saat ditanya apakah tidak tahu akan bahaya virus corona? Ernawati mengaku sangat memahaminya. “Sebenarnya memang harus pakai masker, tapi mau bagaimana sesak nafas jadinya. Biasanya kalau siap bepergian saya langsung cuci tangan,” akunya.

Beda dengan Rolin, warga Jalan Gajah Mada, Kelurahan Titian Antui yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung ini tidak menggunakan masker karena memang tak punya. “Ngak ada masker. Saat pembagian masker gratis saya tiba selalu terlambat sampai. Jadi ya ngak dapat. Mau beli ngak punya cukup uang. Untuk makan sehari-hari saja sudah susah,” ujar ibu empat anak ini.

Rolin berharap walaupun dirinya tidak menggunakan masker tetapi dia dan keluarganya terlindungi dari virus corona. “Anak-anak memang tidak boleh keluar, mereka tetap di rumah. Selesai mulung, saya langsung mandi,” kata perempuan yang sudah dua tahun menjanda ini. 

Lain halnya dengan Abdul (57) memilih ngopi bareng bersama beberapa temannya di salah satu kafe di Jalan Hang Tuah. Abdul bersama teman-temannya ngobrol tanpa menjaga jarak dan tidak menggunakan masker.

“Sesekali, bosan di rumah terus. Perlulah bersosialisasi dengan teman-teman. Di depan tadi sudah cuci tangan sebelum masuk ke sini,” kata pria berkacamata ini.

Terkait hal ini, Camat Mandau Riki Rihardi kepada Riau Pos menjelaskan, pihaknya tidak pernah bosan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memakai masker untuk menangkal ancaman virus corona dan menerapkan pola hidup sehat.

Baca Juga:  Sistem e-Planing Terus Disosialisasikan

Edukasi yang dilakukan dengan terjun langsung ke tengah masyarakat untuk menjelaskan bahaya dan perkembangan virus corona di Indonesia, sekaligus fungsi masker sebagai penangkal paling mudah dilakukan. Edukasi ini didasari sikap mayoritas warga yang masih enggan mengenakan masker ketika berada di luar ruangan.

“Situasi virus corona di Indonesia semakin memprihatinkan, di sisi lain kesadaran warga kita masih sangat rendah mengenakan masker. Kita memang tidak menyalahkan sepenuhnya sikap warga ini karena tidak semua warga memiliki pemahaman yang sama,” ujar Riki.

Dikatakannya, tidak hanya memberikan edukasi saja tetapi juga disertai pembagian masker gratis. Bahkan bersama Forkopimca, pihaknya telah melakukan razia ke tempat-tempat keramaian, kafe, hotel, warnet dan warung kopi.

“Bahkan, tim PKK Kecamatan Mandau masih terus membagikan masker gratis pada masyarakat. Kami sudah berbuat maksimal, hanya saja kembali kepada masyarakat apakah tetap mau mengikuti anjuran pemerintah atau tidak. Jika kita ingin menghentikan penyebaran virus corona, mari kita bersama-sama memeranginya. Tanpa kesadaran dan kerjasama dari masyarakat akan sulit memutus mata rantai penyebaran virus ini,” sebutnya.(ade)

 

Laporan Henny Elyati, Duri

 

 

Kota Duri merupakan ibu kota Kecamatan Mandau. Kecamatan berpenduduk terpadat di Kabupaten Bengkalis ini menjadi kota industri perlintasan antarkabupaten/kota maupun antarprovinsi. Sebagai kota perlintasan sangat rawan terhadap penyebaran Covid-19.

(RIAUPOS.CO) — Baru-baru ini, dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit meninggal dunia. Sebelumnya, satu warga Duri positif Covid-19 (sudah sembuh dan pulang ke rumah) dan satu PDP yang dirawat di rumah sakit juga dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Walaupun kondisi penyebaran Covid-19 masih terus terjadi masyarakat Duri masih abai terhadap anjuran pemerintah yakni memakai masker jika berada di luar rumah serta menerapkan jaga jarak.

Seperti pekan lalu,  masih banyak ditemui warga yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam memerangi Covid-19 atau virus corona.

Di Pasar Duri, hanya ada beberapa orang memakai masker baik pembeli maupun pedagang yang mungkin sudah memahami tentang langkah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekitar tempat tinggal mereka. Saat ditanya warga mengaku tak memakai masker dengan alasan gerah.

“Masker ada sih di rumah.  Gerah dan sesak seperti tak bisa bernapas dengan mudah. Makanya tak pakai masker,” ujar Ernawati (52) warga Jalan Hang Tuah yang ditemui saat berbelanja beberapa bahan masakan.

Baca Juga:  KPU Distribusikan Logistik di Pulau Bengkalis

Saat ditanya apakah tidak tahu akan bahaya virus corona? Ernawati mengaku sangat memahaminya. “Sebenarnya memang harus pakai masker, tapi mau bagaimana sesak nafas jadinya. Biasanya kalau siap bepergian saya langsung cuci tangan,” akunya.

Beda dengan Rolin, warga Jalan Gajah Mada, Kelurahan Titian Antui yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung ini tidak menggunakan masker karena memang tak punya. “Ngak ada masker. Saat pembagian masker gratis saya tiba selalu terlambat sampai. Jadi ya ngak dapat. Mau beli ngak punya cukup uang. Untuk makan sehari-hari saja sudah susah,” ujar ibu empat anak ini.

Rolin berharap walaupun dirinya tidak menggunakan masker tetapi dia dan keluarganya terlindungi dari virus corona. “Anak-anak memang tidak boleh keluar, mereka tetap di rumah. Selesai mulung, saya langsung mandi,” kata perempuan yang sudah dua tahun menjanda ini. 

Lain halnya dengan Abdul (57) memilih ngopi bareng bersama beberapa temannya di salah satu kafe di Jalan Hang Tuah. Abdul bersama teman-temannya ngobrol tanpa menjaga jarak dan tidak menggunakan masker.

“Sesekali, bosan di rumah terus. Perlulah bersosialisasi dengan teman-teman. Di depan tadi sudah cuci tangan sebelum masuk ke sini,” kata pria berkacamata ini.

Terkait hal ini, Camat Mandau Riki Rihardi kepada Riau Pos menjelaskan, pihaknya tidak pernah bosan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memakai masker untuk menangkal ancaman virus corona dan menerapkan pola hidup sehat.

Baca Juga:  Mohon Bantulah Kami Pak Jokowi

Edukasi yang dilakukan dengan terjun langsung ke tengah masyarakat untuk menjelaskan bahaya dan perkembangan virus corona di Indonesia, sekaligus fungsi masker sebagai penangkal paling mudah dilakukan. Edukasi ini didasari sikap mayoritas warga yang masih enggan mengenakan masker ketika berada di luar ruangan.

“Situasi virus corona di Indonesia semakin memprihatinkan, di sisi lain kesadaran warga kita masih sangat rendah mengenakan masker. Kita memang tidak menyalahkan sepenuhnya sikap warga ini karena tidak semua warga memiliki pemahaman yang sama,” ujar Riki.

Dikatakannya, tidak hanya memberikan edukasi saja tetapi juga disertai pembagian masker gratis. Bahkan bersama Forkopimca, pihaknya telah melakukan razia ke tempat-tempat keramaian, kafe, hotel, warnet dan warung kopi.

“Bahkan, tim PKK Kecamatan Mandau masih terus membagikan masker gratis pada masyarakat. Kami sudah berbuat maksimal, hanya saja kembali kepada masyarakat apakah tetap mau mengikuti anjuran pemerintah atau tidak. Jika kita ingin menghentikan penyebaran virus corona, mari kita bersama-sama memeranginya. Tanpa kesadaran dan kerjasama dari masyarakat akan sulit memutus mata rantai penyebaran virus ini,” sebutnya.(ade)

 

Laporan Henny Elyati, Duri

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari