Launching Aplikasi Bersama Selamatkan Riau

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) –  Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi beserta secara resmi me-launching aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR) di Balai Dang Merdu lantai IV Kantor Bupati Bengkalis, Selasa, (26/10).

Launching aplikasi canggih dalam  mengantisipasi pandemi Covid-19 dilakukan  jenderal bintang dua didampingi Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan  dan Bupati Bengkalis Kasmarni. Aplikasi BSR kini sudah bisa digunakan di Negeri Junjungan Bengkalis.

- Advertisement -

Dikatakan Kapolda, aplikasi ini upaya untuk menekan angka penularan Covid-19 yang optimal hingga terus menurun, seperti daerah lainnya yang sudah dijalankan. Peluncuran aplikasi BSR sejatinya ingin memudahkan cara kerja sekaligus melihat dan mengevaluasi hal apa yang perlu ditingkatkan dalam penanganan Covid-19.

"Aplikasi BSR bertujuan untuk memastikan masyarakat di Riau yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertangani dengan optimal, mulai dari validasi data, verifikasi, pemberian obat hingga evakuasi ke rumah sakit dan tempat isolasi terpusat," jelas Agung.

- Advertisement -

Selain itu lanjutnya lagi, tujuan diluncurkan aplikasi ini juga untuk mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 dengan mengoptimalkan pergerakan para petugas tracer di lapangan. Karena dengan aplikasi BSR bisa mempermudah kolaborasi nakes dan tracer (petugas pelacak), sehingga proses tracing, testing dan treatment (3T) bisa lebih cepat dilakukan.

"Dengan upaya pencegahan yang optimal, kita harap warning gelombang ketiga penyebaran Covid-19 dapat dicegah di Riau, di samping percepatan vaksin yang terus berjalan," ujarnya.

Ia menyebut, ada tiga kunci utama penanganan pandemi Covid-19. Pertama adalah disiplin protokol kesehatan 5M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kedua adalah 3T yakni, testing, tracing, dan treatment. Kemudian yang ketiga adalah percepatan vaksinasi massal demi mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok.

Sedangkan, Bupati Bengkalis Kasmarni juga  mengapresiasi aplikasi BSR sebagai aplikasi yang memanfaatkan kecanggihan tekhnologi informasi, guna memudahkan pergerakan petugas tracing di lapangan, khusus penanganan kasus Covid-19 di Riau.

"Kami tentunya siap mendukung dan bersinergi dengan Polri, memanfaatkan aplikasi BSR ini. Karena kami menyadari, penanganan Covid secara manual yang dilakukan oleh petugas kita selama ini, belum mencapai hasil maksimal," ujarnya.

Selain dari jumlah petugas yang terbatas kata Bupati, juga terkendala dengan letak geografis daerah. Mengingat, kecamatan, kelurahan dan desa dalam wilayah Kabupaten Bengkalis tersebar di tiga pulau besar yang aksesnya serba terbatas, yakni Pulau Sumatera, Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat.(ksm)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) –  Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi beserta secara resmi me-launching aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR) di Balai Dang Merdu lantai IV Kantor Bupati Bengkalis, Selasa, (26/10).

Launching aplikasi canggih dalam  mengantisipasi pandemi Covid-19 dilakukan  jenderal bintang dua didampingi Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan  dan Bupati Bengkalis Kasmarni. Aplikasi BSR kini sudah bisa digunakan di Negeri Junjungan Bengkalis.

Dikatakan Kapolda, aplikasi ini upaya untuk menekan angka penularan Covid-19 yang optimal hingga terus menurun, seperti daerah lainnya yang sudah dijalankan. Peluncuran aplikasi BSR sejatinya ingin memudahkan cara kerja sekaligus melihat dan mengevaluasi hal apa yang perlu ditingkatkan dalam penanganan Covid-19.

"Aplikasi BSR bertujuan untuk memastikan masyarakat di Riau yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertangani dengan optimal, mulai dari validasi data, verifikasi, pemberian obat hingga evakuasi ke rumah sakit dan tempat isolasi terpusat," jelas Agung.

Selain itu lanjutnya lagi, tujuan diluncurkan aplikasi ini juga untuk mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 dengan mengoptimalkan pergerakan para petugas tracer di lapangan. Karena dengan aplikasi BSR bisa mempermudah kolaborasi nakes dan tracer (petugas pelacak), sehingga proses tracing, testing dan treatment (3T) bisa lebih cepat dilakukan.

"Dengan upaya pencegahan yang optimal, kita harap warning gelombang ketiga penyebaran Covid-19 dapat dicegah di Riau, di samping percepatan vaksin yang terus berjalan," ujarnya.

Ia menyebut, ada tiga kunci utama penanganan pandemi Covid-19. Pertama adalah disiplin protokol kesehatan 5M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kedua adalah 3T yakni, testing, tracing, dan treatment. Kemudian yang ketiga adalah percepatan vaksinasi massal demi mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok.

Sedangkan, Bupati Bengkalis Kasmarni juga  mengapresiasi aplikasi BSR sebagai aplikasi yang memanfaatkan kecanggihan tekhnologi informasi, guna memudahkan pergerakan petugas tracing di lapangan, khusus penanganan kasus Covid-19 di Riau.

"Kami tentunya siap mendukung dan bersinergi dengan Polri, memanfaatkan aplikasi BSR ini. Karena kami menyadari, penanganan Covid secara manual yang dilakukan oleh petugas kita selama ini, belum mencapai hasil maksimal," ujarnya.

Selain dari jumlah petugas yang terbatas kata Bupati, juga terkendala dengan letak geografis daerah. Mengingat, kecamatan, kelurahan dan desa dalam wilayah Kabupaten Bengkalis tersebar di tiga pulau besar yang aksesnya serba terbatas, yakni Pulau Sumatera, Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat.(ksm)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya