BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Kecamatan Mandau merupakan kecamatan penyumbang PAD terbesar APBD Kabupaten Bengkalis. Kecamatan Mandau kaya sumber daya alam namun miskin infrastruktur.
Minimnya infrastruktur ini sangat dirasakan masyarakat Tegar. Salah satu daerah terpencil di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau.
Untuk bisa menuju daerah berpenduduk 1.000 KK ini harus melewati jalan tanah sepanjang 15 km. Jalan tanah dengan lebar 7 meter ini jika musim hujan akan berlumpur dan licin sedangkan saat kemarau maka debu akan beterbangan menutupi tubuh pengendara motor dan menghalangi pandangan.
Kondisi jalan tanah ini sudah sangat lama dikeluhkan masyarakat di sana. Daerah Tegar ini berada di kawasan areal operasional PT Chevron. Dimana, beberapa tahun sebelumnya, untuk bisa masuk ke daerah Tegar ini harus melewati portal Chevron yang dijaga sekuriti dan setiap yang lewat harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.
Namun sejak 5 tahun terakhir portal ini tidak lagi difungsikan dan tidak ada lagi pemeriksaan maupun penjagaan di portal tersebut. Jalan Tegar ini dulunya dibangun Chevron dan tetap melakukan pemeliharaan terhadap jalan tersebut.
Semakin berkembangnya daerah tersebut membuat pemukiman masyarakat semakin padat. Penduduk yang sebagian besar berkebun sawit ini hanya bisa mengandalkan Jalan Tegar sebagai akses untuk keluar dan masuk ke Kota Duri.
Masyarakat yang berada di kawasan RW 12 dan RW 17 Tegar berkisar belasan km jauhnya dari pusat Duri, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis sudah lama meminta agar jalan tersebut diaspal.
"Kesulitan kita adalah Jalan Tegar ini. Karena kondisinya seperti ini masyarakat Tegar yang susah. Padahal kita selalu meminta agar Pemkab Bengkalis mengaspalnya. Namun sampai kini tidak juga terealisasi. Sudah lebih 5 tahun usulan kita sampaikan tiap tahunnya. Sementara daerah lain Pemkab Bengkalis cepat-cepat mengaspal jalan walaupun kondisi jalan tersebut masih layak dilalui," sebut T Simanungkalit, Senin (23/12).
Tidak hanya itu. Revinawati salah satu pelajar yang ditemui mengaku sering terpeleset saat melewati jalan tersebut. "Mau ke sekolah, jalannya sangat licin dan berlumpur. Ya jatuhlah. Hanya ini satu-satunya jalan untuk bisa ke sekolah apalagi keluar menuju Kota Duri. Bukan cuma saya yang jatuh, banyak teman-teman yang lain juga. Sepatu kotor semua. Inginnya jalan ini segera diaspal biar kamu juga bisa ikut merasakan pemerataan pembangunan infrastruktur. Sayang ya, Kabupaten Bengkalis khususnya Kecamatan Mandau kaya tapi kami di sini sangat miskin infrastruktur," sebut Revi, sapaan akrabnya.
Suryanto (68) warga RW 17 yang dijumpai juga meminta agar jalan tersebut segera diaspal. "Kita ngak ngerti, kemarin saat ada pertemuan dengan pak bupati, pak camat dan bu lurah juga janjinya jalan ini akan diaspal. Tapi sampai sekarang tidak juga diaspal. Padahal kami minta perbaikan infrastruktur jalan inilah yang paling utama selain banyak lagi seperti listrik dan air bersih, sarana dan prasarana seperti sekolah dan puskesmas.Tolong, segera aspal jalan kami," katanya.
Terkait hal ini, Lurah Pematang Pudu Fitrianita Eka Putri mengatakan, memang dari pertemuan sebelumnya antara masyarakat Tegar dengan pemkab dan pemerintah kecamatan Jalan Tegar ini akan diaspal. Namun dalam perjalanannya terdapat kendala dimana jalan tersebut melewati daerah operasional PT Chevron.
"Jalan Tegar ini merupakan jalan Chevron sehingga kita tidak bisa mengaspalnya. Apalagi mobil-mobil operasional Chevron juga menggunakan jalan ini," ujar Fitrianita.
Dikatakan Lurah Pematang Pudu, pemerintah juga sudah meminta agar Chevron melepas jalan tersebut menjadi jalan umum agar bisa diaspal menggunakan dana APBD Bengkalis, namun banyak proses yang harus dilewati.
"Harus ada izin dari SKK Migas dan sebagainya. Jadi agak repot juga proses untuk pengaspalan jalan ini, namun kita akan bahas ini lebih intensif lagi dengan melibat pihak terkait," katanya.(ade)
Laporan HENNY ELYATI, Duri