PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah di Riau, mulai berdampak ke ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Pada Ahad (28/7) pagi, Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap yang bercampur dengan haze.
Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Mia Vadilla mengatakan, pada Ahad pagi, di Riau terpantau 61 hot spot. Dengan rincian Pelalawan 28 titik, Siak 8 titik, Bengkalis 7 titik, Indragiri Hilir 6 titik, Indragiri Hulu 4 titik, Rokan Hulu 3 titik, Rokan Hilir 2 titik. Sementara Kampar, Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti masing-masing 1 titik.
“Dibandingkan pada hari Sabtu, terjadi kenaikan hot spot di Riau. Di mana pada hari Sabtu terpantau ada 52 titik, naik menjadi 61 titik di hari Ahad,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Mia, khusus untuk Kota Pekanbaru, pada Ahad pagi jarak pandang terpantau sejauh 5 kilometer. Selain itu, juga terlihat kabut asap yang bercampur dengan partikel air atau haze. "Kabut asap yang bercampur dengan haze tersebut mulai terpantau sejak pukul 08.00 WIB," ujarnya.
Sejumlah warga Pekanbaru yang mengisi aktivitas di car free day juga mengeluhkan munculnya kabut asap tipis. Salah satunya Diana warga Jalan Hang Tuah.
"Awalnya mikir kabut pagi, cuma sampai siang kok masih ada terus. Baru akhirnya sadar ini kabut asap," ucapnya.
Diana yang sedang berolahraga bersama teman-temannya berharap kabut asap yang muncul tidak akan semakin parah sehingga tidak mengganggu kesehatan warga Pekanbaru sendiri. "Belum sih (masker, red), kayaknya masih aman," sambungnya.
Lain lagi Nita, warga Pandau yang memang datang ke CFD menggunakan masker. Pasalnya, ia telah membaca berita mengenai kebakaran yang terjadi sejumlah kabupaten/kota di Riau.(sol/*1/amn/wik/hsb/sda/fad/ind/yas/ted)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin