PEKANBARU (RIAU POS.CO) — Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Prof Dr Dadang Sunendar MHum menyatakan bahwa Provinsi Riau dan Kepri harus mendapat perhatian lebih dalam pembinaan bahasa dan sastra. Hal ini dikarenakan sebagai penyumbang kosakata terbesar bahasa Indonesia, kedua provinsi tersebut memiliki sastrawan yang sangat banyak.
"Memang harus diakui bahwa Riau harus diberi perhatian lebih bersama Kepri. Riau dan Kepri harus mendapatkan perhatian lebih karena geliat sastra juga lebih," ujar Dadang menanggapi pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau pada rapat koordinasi di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Kadis Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen dalam pertemuan itu menyatakan, masalah yang penting dalam rakor adalah bagaimana dalam melaksanakan kegiatan di daerah adanya sinergi antara UPT Balai Bahasa dengan Pemerintah Daerah, sehingga regulasi dan kebijakan antara pusat dan daerah sejalan.(dof)
Laporan : Dofi Iskandar
Editor : Rinaldi
PEKANBARU (RIAU POS.CO) — Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Prof Dr Dadang Sunendar MHum menyatakan bahwa Provinsi Riau dan Kepri harus mendapat perhatian lebih dalam pembinaan bahasa dan sastra. Hal ini dikarenakan sebagai penyumbang kosakata terbesar bahasa Indonesia, kedua provinsi tersebut memiliki sastrawan yang sangat banyak.
"Memang harus diakui bahwa Riau harus diberi perhatian lebih bersama Kepri. Riau dan Kepri harus mendapatkan perhatian lebih karena geliat sastra juga lebih," ujar Dadang menanggapi pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau pada rapat koordinasi di Jakarta, Senin (26/8/2019).
- Advertisement -
Kadis Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen dalam pertemuan itu menyatakan, masalah yang penting dalam rakor adalah bagaimana dalam melaksanakan kegiatan di daerah adanya sinergi antara UPT Balai Bahasa dengan Pemerintah Daerah, sehingga regulasi dan kebijakan antara pusat dan daerah sejalan.(dof)
Laporan : Dofi Iskandar
- Advertisement -
Editor : Rinaldi