PASIEN positif Covid-19 di Riau kembali bertambah per Rabu (22/7). Kemarin, jumlah pasien positif bertambah 38. Ini menjadi rekor penambahan pasien terbanyak di Riau selama pandemi Covid-19. Sebelumnya tertinggi terjadi pada 23 Juni lalu dengan 27 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, penambahan kasus positif tersebut tersebar di lima kabupaten/kota di Riau. Di mana, penambahan kasus terbanyak berada di Kota Pekanbaru 24 kasus, Siak 8 kasus, Dumai 3 kasus, Kampar 2 kasus, dan Indragiri Hilir satu kasus.
"Penambahan pasien positif tersebut ada yang berasal dari kontak tracing pasien positif sebelumnya. Ada juga yang berasal dari pelaksanaan pengambilan sampel swab massal," kata Mimi.
Dengan adanya penambahan 38 pasien positif tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 348 pasien dari sebelumnya 310 pasien. Pasien ke-311 yakni nyonya ER (38) warga Kota Pekanbaru. Diketahui positif, setelah mengikuti swab massal, Senin (20/7).
"Belum diketahui riwayat penularannya, karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positf," ujarnya.
Selanjutnya, pasien ke-312 Nona ANS (11) warga Pekanbaru. Dia merupakan kontak erat dengan nyonya DN (46) pasien nomor 257. Pasien ke-313 yakni GMA (16) warga Pekanbaru, positif dari hasil tracing dari Nyonya DN. Sama halnya, dentan Tuan I (47) pasien ke-314. Ia merupakan hasil tracing Nyonya DN. “Kemudian, pasien 315 Nyonya AF (47) warga Pekanbaru. Ia diketahui positif setelah mengikuti tes swab, Senin (20/7).
"Hasil tracing-nya, belum diketahui riwayat penularannya. Karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif," sebutnya.
Pasien nomor 316 warga Kota Pekanbaru diketahui positif setelah melakukan pemeriksaan swab, Senin (20/7). Belum diketahui riwayat penularannya karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif. Begitu juga Nyonya ED (46) warga Pekanbaru pasien ke-317. Diketahui positif setelah melakukan pemeriksaan swab, Senin (20/7) belum diketahui terjangkit dari siapa. Pasien ke-318 yakni Tuan G (21) juga warga Pekanbaru. Dia diketahui positif setelah melakukan pemeriksaan swab pada Senin (20/7) dan belum diketahui riwayat penularannya. Selanjutnya, Nyonya H (31) juga warga Pekanbaru pasien 319. Ia juga hasil tes swab yang dilakukan Senin (20/7). "Pasien 320 yakni Tuan IR (46) warga Pekanbaru. Dia diketahui positif setelah tes swab pada Selasa Senin (20/7). Selain itu, juga tidak diketahui terjangkit dari siapa," sebutnya.
"Nyonya LB (47) pasien 321. Juga hasil tes swab massal pada Senin (20/7). Selanjutnya, Tuan MHN (23) pasien ke-322. Pasien nomor 323, inisial Tuan MS (56). Juga hasil tes swab massal, pada Senin (20/7). Kemudian, Nyonya M (41). Dia warga Pekanbaru, yang ikut tes swab massal pada Selasa (20/7). Begitu juga dengan tuan MM (40) yang ikut tes swab massal pada Senin (20/7)," paparnya.
Berikutnya diketahui positif setelah ikut tes swab massal pada Senin (20/7) adalah Tuan N (36), Nyonya NR (40), Nyonya NH (32), Nyonya SY (31), SF (39), Nyonya W (33), dan Nyonya RR (38). Sementara Nyonya SH (21) diketahui baru kembali dari perjalanan Provinsi Sumatera Utara pada Senin (20/7). Belum diketahui kontak dari siapa. Selanjutnya, Nyonya LRS (75) warga Pekanbaru. Dia merupakan pasien rujukan dengan rapid test reaktif.
"Sampai saat ini Nyonya LRS masih mengeluh sesak. Dia diketahui positif setelah tes swab pada Senin (20/7) dan memiliki riwayat perjalanan dari Kecamatan Kandis pada 6 Juli 2020," terang Mimi.
Selanjutnya, Nyonya D (35) warga Siak, yang merupakan kontak erat dari Tuan N (50) pasien nomor 255. Nyonya DA (45) warga Siak. Dia diketahui kontak erat dengan tuan N, juga warga Siak. Pasien nomor 337 adalah Nyonya DNS (57) warga Siak. Dia diketahui positif dari hasil tracing Nyonya SR (48) warga Siak pasien nomor 244. Kemudian Nyonya ZU (43) warga Siak. Dia merupakan hasil tracing dari Nyonya F (80) pasien nomor 243. Tuan SS (34) merupakan warga negara India. Dia merupakan karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Siak.
"Dia datang Sabtu (18/7) melakukan pemeriksaan swab pada Senin (20/7) untuk keperluan salah satu syarat kembali bekerja dengan hasilnya dinyatakan positif," jelas Kadiskes.
Tuan HG (20 ) juga dalam keperluan harus wajib sehat Covid-19. Dia warga Sumsel, diketahui positif setelah ikut tes swab Senin (20/7).
"Tuan HG, memiliki riwayat perjalanan dari Kota Palembang menuju Kabupaten Siak pada Ahad (12/7)," ungkap Mimi.
Sama juga dengan tuan MR, usia 18 tahun. Dia merupakan warga Provinsi Sumatera Selatan dan karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Siak.
"Diketahui positif setelah pemeriksaan pengambilan swab pada Senin (20/7) . Dia memiliki riwayat perjalanan dari Kota Palembang menuju Kabupaten Siak pada Ahad (12/7)," ujar Mimi.
Sedangkan Nyonya EW (41), ujar Mimi, adalah warga Dumai. Dia diketahui dari hasil tracing pasien nomor 303 atas nama N (12). Sama juga dengan Tuan EI (37) warga Kota Dumai. Awalnya, dia memiliki keluhan sakit kepala dan badan meriang, dan melakukan rapid test dengan hasil reaktif. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab Ahad (19/7), belum diketahui terjangkit dari siapa. Nyonya E (35) warga Dumai. Diketahui positif melakukan rapid test sebelum melakukan operasi caesar dengan hasil reaktif dan dilanjutkan pemeriksaan Swab pada Ahad (19/7) dengan hasil positif.
"Belum diketahui riwayat penularannya. Karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif," ungkap Kadiskes.
Berikutnya, kata Mimi, Nyonya FW (25) warga Kampar. Dia merupakan kontak erat dari kasus positif nomor 242 Tuan R juga warga Kampar. Sama dengan Tuan K (59), dia warga Kampar. Awalnya, datang ke rumah sakit dengan keluhan kembung, mual, nyeri kepala. Setelah itu ikut rapid tes dilanjutkan swab pada Senin (20/7) dengan hasil positif.
"Tuan K, tidak memiliki riwayat kontak dan perjalanan," terang Mimi.
Terakhir, Tuan S (31) warga Kabupaten Indragiri Hilir. Diketahui positif, setelah melakukan rapid test untuk syarat melakukan perjalanan dengan hasil reaktif. "Diketahui reaktif, setelah tes swab Jumat (17/7) dan belum diketahui riwayat penularannya, karena tidak memiliki riwayat kontak erat dengan pasien," jelasnya.
16 Pegawai RSUD AA Positif
Dari 24 kasus baru kasus positif di Pekanbaru, 16 di antaranya adalah pegawai administrasi dan tenaga kesehatan di luar pelayanan Covid-19 di RSUD Arifin Achmad (AA) Pekanbaru. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBP mengatakan mereka adalah
Nyonya AF (47) warga Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukitraya, Nyonya DM (44) warga Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukitraya dan Nyonya ED (46) warga Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki. Berikutnya Tuan G (21) warga Kelurahan Simpangempat Kecamatan Pekanbaru Kota, Nyonya H (31) warga Kelurahan Simpangtiga Kecamatan Bukitraya Tuan IR (46) warga Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayanraya.
Selanjutnya Nyonya LB (47) warga Kelurahan Harjosari Kecamatan Sukajadi, Tuan MHN (23) warga Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sail, MS (56) warga Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir. Nyonya M (41) warga Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukitraya, Nyonya MM (40) warga Kelurahan Sukajadi Kecamatan Sukajadi, Tuan N (36) warga Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayanraya. Selanjutnya Nyonya NR (40) warga Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Tenayanraya, Nyonya N (32) warga Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai, Nyonya SYP (31) warga Kelurahan Simpangtiga Kecamatan Bukitraya Nyonya SF (39) warga Kelurahan Tangkerang Barat Kecamatan Marpoyan Damai, dan Nyonya W (33) warga Kelurahan Simpangtiga Kecamatan Bukitraya.
"Mereka mengikuti swab massal tahap dua yang dilaksanakan RSUD Arifin Achmad pada 20 Juli 2020. Pada 21 Juli 2020 terdapat 17 sampel terkonfirmasi dari 300-an sampel yang sudah diperiksa dengan area lokasi kerja yang berbeda-beda sehingga asal penyebaran belum dapat diketahui," ujar Mulyadi.
Sementara Direktur RSUD Aridin Achmad (AA) Dr Nuzelly Husnedi memastikan pelayanan RSUD tetap berjalan. Pihaknya bakal melakukan percepatan swab test untuk seluruh karyawan RSUD AA. Agar bisa diketahui dengan cepat, apakah masih ada karyawan lainnya yang terkonfirmasi positif.
"Kami pastikan layanan RSUD AA tetap berjalan. Tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Kami berdoa dan berharap semoga tidak ada lagi yang terkonfirmasi positif," sebut Nuzelly.