PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tingkat Provinsi Riau. Status siaga darurat Karhutla tersebut ditetapkan per tanggal 21 Maret 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal mengatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga Maret, total hotspot di Riau terpantau sebanyak 183 dan yang sudah dipastikan firespot atau titik kebakaran sebanyak 79 titik. Sedangkan total luas lahan yang terbakar sebanyak 168,66 hektare (ha).
"Dengan kondisi tersebut, pada Senin 14 Maret lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait seperti BMKG, Korem Wirabima, Polda Riau, Lanud Roesmin Nurjadin dan OPD terkait. Hasilnya disepakati untuk mengusulkan penetapan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi. Dan pada Senin 21 Maret, SK penetapan statussiaga darurat karhutla Riau sudah diteken Gubernur Riau Syamsuar," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, status siaga darurat karhutla Riau ditetapkan mulai 21 Maret hingga 30 November 2022. Di mana sebelum menerapkan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi, sudah ada tiga kabupaten yang menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu.
"Tiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pelalawan," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau di Riau akan masuk mulai bulan Mei. Hal tersebut membuat kondisi cuaca di Riau akan semakin kering.
"Prediksi BMKG diperkirakan pada bulan Mei akan masuk musim kemarau. Sedangkan puncaknya pada bulan Juni dan Juli," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tingkat Provinsi Riau. Status siaga darurat Karhutla tersebut ditetapkan per tanggal 21 Maret 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal mengatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga Maret, total hotspot di Riau terpantau sebanyak 183 dan yang sudah dipastikan firespot atau titik kebakaran sebanyak 79 titik. Sedangkan total luas lahan yang terbakar sebanyak 168,66 hektare (ha).
- Advertisement -
"Dengan kondisi tersebut, pada Senin 14 Maret lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait seperti BMKG, Korem Wirabima, Polda Riau, Lanud Roesmin Nurjadin dan OPD terkait. Hasilnya disepakati untuk mengusulkan penetapan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi. Dan pada Senin 21 Maret, SK penetapan statussiaga darurat karhutla Riau sudah diteken Gubernur Riau Syamsuar," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, status siaga darurat karhutla Riau ditetapkan mulai 21 Maret hingga 30 November 2022. Di mana sebelum menerapkan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi, sudah ada tiga kabupaten yang menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu.
- Advertisement -
"Tiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pelalawan," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau di Riau akan masuk mulai bulan Mei. Hal tersebut membuat kondisi cuaca di Riau akan semakin kering.
"Prediksi BMKG diperkirakan pada bulan Mei akan masuk musim kemarau. Sedangkan puncaknya pada bulan Juni dan Juli," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman