PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru, Sabtu (21/9) pagi mulai terganggu akibat kabut asap pekat. Meskipun belum mengganggu kedatangan dan keberangkatan kapal, namun para nahkhoda sudah mulai mengkhawatirkan keselamatan kapal saat berjalan di tengah kabut asap.
Menurut pengakuan Nakhoda Meranti Ekspres, Ade (39) bahwa asap cukup mengganggu. "Yang paling mengganggu itu kalau sore pukul 17.00 WIB jika balik dari Selat Panjang. Sementara kalau pagi agak mendingan karena terbawa angin.," terangnya pada Riau Pos, Sabtu (21/9).
Pagi ini di Pelabuhan Sungai Duku, Rumbai Pesisir, telah memberangkatkan SB Meranti Ekspres tujuan Selat Panjang dengan transit terlebih dahulu di Perawang.
" Yang susah itu dalam kondisi asap ini adalah mengelak dari sampan kecil lebih dari 10 meter. Takutnya sampan jatuh kan kasian. Apalagi kan sama-sama cari rejeki. Alhamdulillah sejauh ini belum ada yang terjatuh," jelasnya yang sudah bekerja selama 18 tahun.
Sementara itu, petugas Syahbandar, Dakhrun mengatakan untuk penumpang keberangkatan dari Sei Duku ke Meranti Ekpress dewasa 81 orang, anak-anak 6 orang. Sementara kedatangan kapal Jelatik dari Selat Panjang ke Sei Duku dewasa 80 orang dan anak berjumlah 10 orang.
Tampak pengunjung yang sedang bersandar di besi dermaga, Ranti mengatakan bahwa asap sangat mengganggu. Dikarenakan efeknya sudah menyebabkan warga yang meninggal karena asap.
Tak hanya itu, ditempatnya ia tinggal tepatnya di Teratak Buluh pun sudah banyak yang terkena batuk dan sakit ispa. "Yang kasian anak-anak dan ibu hamil. Kemudian kalau mau ke posko jauh, soalnya harus ke kota. Karena di tempat kami belum ada posko," ujarnya.
Laporan: Musilim Nurdin/*3/Pekanbaru
Editor: wws
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aktivitas di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru, Sabtu (21/9) pagi mulai terganggu akibat kabut asap pekat. Meskipun belum mengganggu kedatangan dan keberangkatan kapal, namun para nahkhoda sudah mulai mengkhawatirkan keselamatan kapal saat berjalan di tengah kabut asap.
Menurut pengakuan Nakhoda Meranti Ekspres, Ade (39) bahwa asap cukup mengganggu. "Yang paling mengganggu itu kalau sore pukul 17.00 WIB jika balik dari Selat Panjang. Sementara kalau pagi agak mendingan karena terbawa angin.," terangnya pada Riau Pos, Sabtu (21/9).
- Advertisement -
Pagi ini di Pelabuhan Sungai Duku, Rumbai Pesisir, telah memberangkatkan SB Meranti Ekspres tujuan Selat Panjang dengan transit terlebih dahulu di Perawang.
- Advertisement -
" Yang susah itu dalam kondisi asap ini adalah mengelak dari sampan kecil lebih dari 10 meter. Takutnya sampan jatuh kan kasian. Apalagi kan sama-sama cari rejeki. Alhamdulillah sejauh ini belum ada yang terjatuh," jelasnya yang sudah bekerja selama 18 tahun.
Sementara itu, petugas Syahbandar, Dakhrun mengatakan untuk penumpang keberangkatan dari Sei Duku ke Meranti Ekpress dewasa 81 orang, anak-anak 6 orang. Sementara kedatangan kapal Jelatik dari Selat Panjang ke Sei Duku dewasa 80 orang dan anak berjumlah 10 orang.
Tampak pengunjung yang sedang bersandar di besi dermaga, Ranti mengatakan bahwa asap sangat mengganggu. Dikarenakan efeknya sudah menyebabkan warga yang meninggal karena asap.
Tak hanya itu, ditempatnya ia tinggal tepatnya di Teratak Buluh pun sudah banyak yang terkena batuk dan sakit ispa. "Yang kasian anak-anak dan ibu hamil. Kemudian kalau mau ke posko jauh, soalnya harus ke kota. Karena di tempat kami belum ada posko," ujarnya.
Laporan: Musilim Nurdin/*3/Pekanbaru
Editor: wws