PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tim sepakbola Riau yang mempersiapkan diri mengikuti Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera harus kehilangan pelatih kepala Miskardi untuk sementara waktu. Pasalnya, sang pelatih harus menyelesaikan modul 2 pelatihan lisensi B AFC di Jogjakarta, 19-31 Agustus 2019.
‘’Ya, sesuai regulasi kami (pelatih, red) harus membuat program latihan usai ikut modul 1 lalu. Kami kembali ke klub untuk menjalankan program tersebut dan kembali lagi untuk menyelesaikan modul kedua,’’ ujar Miskardi kepada Riau Pos, Selasa (19/8).
Bagaimana dengan latihan tim sepakbola Porwil Riau? ‘’Kan ada asisten pelatih. Program latihan sudah disiapkan dan akan dijalani asisten pelatih. Tak ada masalah karena kami tetap berkomunikasi meski sedang ikut kursus di Jogja ini,’’ tambah mantan pelatih Riau Pos Erdeka FC ini ini.
Miskardi merupakan satu-satunya pelatih wakil Riau di pelatihan ini. Mantan pelatih PSPS, Persiks, PS Pelalawan dan owner Pekanbaru City Soccer School diundang bersama 23 orang pelatih dari provinsi lain. Miskardi mengatakan, dirinya dipanggil bersama alumni kursus C AFC 2017 lalu seperti Khusnul Yaqin (PSIS Semarang), Ismayana Arsyad (Madura FC), Kahudi Wahyu (Persibangga), Rahel Tuasalamony (Maluku) dan Rahmad Hidayat dari Asprov Kalimantan Timur.
Seperti diketahui sejak tahun 2017 lalu PSSI untuk meningkatkan SDM pelatih cukup gencar gelar kursus lisensi pelatih, mulai D, C, B, hingga A. PSSI juga menggelar kursus instruktur pelatih, supaya ke depannya PSSI mampu mencetak banyak pelatih lokal berkualitas untuk menyeragamkan program Filosofi Sepakbola Indonesia (Filanesia) di Tanah Air.
Dengan tujuan mempercepat pembangunan sepak bola Indonesia, terutama dari level bawah. Seperti diketahui PSSI memang perlu banyak pelatih berstandar internasional, demi mendapatkan bibit unggul pesepakbola.(das)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tim sepakbola Riau yang mempersiapkan diri mengikuti Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera harus kehilangan pelatih kepala Miskardi untuk sementara waktu. Pasalnya, sang pelatih harus menyelesaikan modul 2 pelatihan lisensi B AFC di Jogjakarta, 19-31 Agustus 2019.
‘’Ya, sesuai regulasi kami (pelatih, red) harus membuat program latihan usai ikut modul 1 lalu. Kami kembali ke klub untuk menjalankan program tersebut dan kembali lagi untuk menyelesaikan modul kedua,’’ ujar Miskardi kepada Riau Pos, Selasa (19/8).
- Advertisement -
Bagaimana dengan latihan tim sepakbola Porwil Riau? ‘’Kan ada asisten pelatih. Program latihan sudah disiapkan dan akan dijalani asisten pelatih. Tak ada masalah karena kami tetap berkomunikasi meski sedang ikut kursus di Jogja ini,’’ tambah mantan pelatih Riau Pos Erdeka FC ini ini.
Miskardi merupakan satu-satunya pelatih wakil Riau di pelatihan ini. Mantan pelatih PSPS, Persiks, PS Pelalawan dan owner Pekanbaru City Soccer School diundang bersama 23 orang pelatih dari provinsi lain. Miskardi mengatakan, dirinya dipanggil bersama alumni kursus C AFC 2017 lalu seperti Khusnul Yaqin (PSIS Semarang), Ismayana Arsyad (Madura FC), Kahudi Wahyu (Persibangga), Rahel Tuasalamony (Maluku) dan Rahmad Hidayat dari Asprov Kalimantan Timur.
- Advertisement -
Seperti diketahui sejak tahun 2017 lalu PSSI untuk meningkatkan SDM pelatih cukup gencar gelar kursus lisensi pelatih, mulai D, C, B, hingga A. PSSI juga menggelar kursus instruktur pelatih, supaya ke depannya PSSI mampu mencetak banyak pelatih lokal berkualitas untuk menyeragamkan program Filosofi Sepakbola Indonesia (Filanesia) di Tanah Air.
Dengan tujuan mempercepat pembangunan sepak bola Indonesia, terutama dari level bawah. Seperti diketahui PSSI memang perlu banyak pelatih berstandar internasional, demi mendapatkan bibit unggul pesepakbola.(das)