PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Adanya kabut asap akibat kebakaran hutan sebabkan jarak pandang di Pekanbaru menjadi terbatas hanya 600 meter pada Jumat (20/9) pagi. Hal ini membuat empat jadwal penerbangan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengalami keterlambatan mendarat.
Seperti diungkapkan OIC Bandara SSK II Pekanbaru Murniati kepada Riaupos.co, satu di antaranya mengalami delay atau keterlambatan disebabkan karena kondisi cuaca dan jarak pandang di Pekanbaru saat ini. Yakni, Batik Air ID6856 dari Jakarta menuju Pekanbaru.
"Schedule pukul 07.35 WIB, mendarat pukul 08.15 WIB. Pada pukul 07.30 jarak pandang terpantau hanya 550 meter," ungkapnya.
Barulah setengah jam kemudian, kata Murniati, jarak pandang mengalami kenaikan menjadi 800 meter. Meski begitu, terdapat tiga maskapai yang menunda keberangkatan menuju ke Bandara SSK II. Seperti, Malindo Air QG928 Subang, Kuala Lumpur-Pekanbaru, Lion Air Yogyakarta-Pekanbaru dan Citilink Medan-Pekanbaru.
"Seperti Citilink schedule tiba Pukul 08.55 WIB, landed di Bandara SSK pukul 9.54 WIB. Kalau datang terlambat, maka yang akan berangkat ikut terlambat juga," ujarnya.
Dijelaskannya kembali, keterlambatan ketiga maskapai itu menuju Bandara SSK II disebabkan karena kondisi yang ada di bandara asal pesawat. Sementara di Pekanbaru sendiri untuk take off dan landing masih normal dan aman.
"Karena mereka mendengar kondisi di sini, makanya menunda. Meski begitu semua sudah mendarat dengan aman saat ini," ungkapnya.
Kemudian, Executive General Manager Bandara SSK II Yogi Prasetyo Suwandi menjelaskan, aktivitas bandara masih normal, artinya pesawat yang melakukan take off dan landing di SSK II masih aman.
"Walaupun jarak pandang sifatnya fluktuatif. Tapi kami pastikan jarak pandang normal dan aman untuk terbang di atas 800 meter," sebutnya.
Dari pagi hingga siang ini, lanjut Yogi, belum ada pembatalan penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan. "Mungkin dari bandara asal. Kalau SSK II dipastikan masih bisa dan aman," tutupnya.(*1)
Laporan : *1/Muslim Nurdin (Pekanbaru)
Editor : Firman Agus