- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Riau di bawah pimpinan Ketua Maruhum Manik menggelar iven kesejarahan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) Riau Tahun 2019. Iven ini diikuti guru-guru dan siswa SMA/SMK/MA di Provinsi Riau. Adapaun tema kegiatan ini adalah Menelusuri Jejak Sejarah Hindu/Buddha, Islam dan kolonialisme di Pekanbaru dan sekitarnya dengan melakukan kunjungan ke tiga situs cagar budaya yaitu makam Marhum Pekan Kompleks Masjid Raya Pekanbaru, merupakan makam dari pendiri Kota Pekanbaru beserta kerabat Kerajaan Siak abad ke-18. Monumen Pahlawan Kerja di Simpang Tiga yang merupakan bukti pendudukan Jepang di Pekanbaru dan Candi Muara Takus di Muara Mahat Kampar yang merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Sriwijaya.
- Advertisement -
Iven yang digelar tanggal 16-18 Oktober 2019 ini terseleggara atas kerja sama antara Komunitas AGSI Provinsi Riau dengan Direktorat Sejarah Kemendikbud RI. Fasilitasi iven kesejarahan ini merupakan program pengembangan kesejarahan di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Syukur Asih Suprojo selaku Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi di Direktorat Sejarah Kemendikbud di salah satu hotel di Pekanbaru, Rabu (16/10/2019). Turut menghadiri Ketua MKA LAM Riau Datuk Al azhar, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yose Rizal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang diwakili pejabat dari Kabid Pembinaan SMA Ridwan MSi, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru diwakili Kabid Pembinaan Seni dan Budaya T Agustiwalti .SE.
Kegiatan ini diikuti 25 sekolah SMA/SMK/MA di Provinsi Riau yang terpilih melalui pembuatan essay tentang tiga situs budaya di atas. Kemudian siswa yang terpilih diundang bersama dengan guru pembimbingnya. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa FKIP Program Studi Sejarah Universitas Riau. Dalam acara pembukaan Ketua AGSI Provinsi Riau Maruhum Manik , menyampaikan proses kegiatan iven kesejarah ini mulai dari awal pengajuan proposal. Dari 400-an lebih proposal yang masuk di Direktorat Sejarah Kemendikbud RI, AGSI Riau berhasil lolos dan dianggap layak untuk melaksankan kegiatan iven kesejarahan yang difasilitasi melalui program bantuan pemerintah.
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Riau di bawah pimpinan Ketua Maruhum Manik menggelar iven kesejarahan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) Riau Tahun 2019. Iven ini diikuti guru-guru dan siswa SMA/SMK/MA di Provinsi Riau. Adapaun tema kegiatan ini adalah Menelusuri Jejak Sejarah Hindu/Buddha, Islam dan kolonialisme di Pekanbaru dan sekitarnya dengan melakukan kunjungan ke tiga situs cagar budaya yaitu makam Marhum Pekan Kompleks Masjid Raya Pekanbaru, merupakan makam dari pendiri Kota Pekanbaru beserta kerabat Kerajaan Siak abad ke-18. Monumen Pahlawan Kerja di Simpang Tiga yang merupakan bukti pendudukan Jepang di Pekanbaru dan Candi Muara Takus di Muara Mahat Kampar yang merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Sriwijaya.
- Advertisement -
Iven yang digelar tanggal 16-18 Oktober 2019 ini terseleggara atas kerja sama antara Komunitas AGSI Provinsi Riau dengan Direktorat Sejarah Kemendikbud RI. Fasilitasi iven kesejarahan ini merupakan program pengembangan kesejarahan di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Syukur Asih Suprojo selaku Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi di Direktorat Sejarah Kemendikbud di salah satu hotel di Pekanbaru, Rabu (16/10/2019). Turut menghadiri Ketua MKA LAM Riau Datuk Al azhar, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yose Rizal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang diwakili pejabat dari Kabid Pembinaan SMA Ridwan MSi, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru diwakili Kabid Pembinaan Seni dan Budaya T Agustiwalti .SE.
- Advertisement -
Kegiatan ini diikuti 25 sekolah SMA/SMK/MA di Provinsi Riau yang terpilih melalui pembuatan essay tentang tiga situs budaya di atas. Kemudian siswa yang terpilih diundang bersama dengan guru pembimbingnya. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa FKIP Program Studi Sejarah Universitas Riau. Dalam acara pembukaan Ketua AGSI Provinsi Riau Maruhum Manik , menyampaikan proses kegiatan iven kesejarah ini mulai dari awal pengajuan proposal. Dari 400-an lebih proposal yang masuk di Direktorat Sejarah Kemendikbud RI, AGSI Riau berhasil lolos dan dianggap layak untuk melaksankan kegiatan iven kesejarahan yang difasilitasi melalui program bantuan pemerintah.