SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Hari pertama dibukanya akses keluar masuk pascalarangan mudik 6 Mei sampai 17 Mei 2021 kemarin, terjadi penumpukan penumpang di Pelabuhan Tanjung Harapan, Kepulauan Meranti, Selasa (18/5).
Penumpukan terjadi sebabkan ulah agen yang bandel menjual tiket melebihi dari kapasitas maksimal setiap armada yang telah disepakati oleh satuan tugas.
Dari pantauan Riau Pos di sana sekitar pukul 11.07 WIB, terdapat penumpang yang telah mengantongi tiket dilarang berangkat, karena armada dinyatakan penuh.
Para penumpang terkait komplain ke agen. Sebagian dari mereka ada yang memilih mengembalikan tiket dan berangkat dengan kapal selanjutnya. Sisanya pulang memutuskan berangkat pada hari berikutnya.
Salah seorang calon penumpang yang sempat komplain tersebut adalah Zulkhaidir. Ia mengaku mengatongi tiket Kapal Kurnia Jaya tujuan Tanjung Buton. Namun setelah menunggu lebih kurang satu jam, ia tidak diizinkan naik ke kapal, karena muatan kapal sudah penuh.
"Kalau memang tak bisa naik kapal, kenapa tiket masih dijual. Tentunya yang
dirugikan kami sebagai penumpang. Ya mau tak mau kita kembalikan tiketnya dan beli tiket kapal Fernando atau kapal selanjutnya. Tidak hanya saya ada beberapa penumpang juga yang memilih berangkat besok,"ujarnya.
Terpisah, kondisi itu juga diakui oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt M Ridha kepada Riau Pos. Walaupun demikian, ia memastikan jika hari pertama dibukanya akses keberangkatan antar kabupaten, kota, bahkan provinsi di Pelabuhan Tanjung Harapan masih berjalan normal. Sehingga penerapan protokol berjalan seperti yang diharapkan bersama.
"Iya, menyikapi keputusan dari hasil rapat Satgas Covid-19, setiap armada dibatasi 70 persen dari jumlah muatan maksimal. Di sisi lain kita juga mendapati agen yang menjual tiket dari kapasitas tersebut. Sehingga terjadi penumpukan, karena keberangkatannya dibatalkan. Namun kondisinya masih normal,"bebernya.
Langkah itu merupakan komitmen KSOP Kepulauan Meranti dalam menekan penularan atau penyebaran Covid-19 di daerah setempat. Untuk itu ia mengimbau seluruh agen agar dapat patuh dengan keputusan yang dimaksud. Pasalnya keselamatan masyarakat lebih penting dari segalanya.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dalam beberapa hari ke depan, pihaknya telah meminta seluruh agen agar dapat melakukan persiapan penambahan jumlah operasional seluruh armada.
"Hal itu tentunya untuk meminimalisir over dari kapasitas yang telah ditentukan, sehingga berpotensi pelanggaran jarak aman penumpang masa pandemi Covid-19,"ujarnya.(wir)