(RIAUPOS.CO) — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkalis usulkan Rp50 miliar untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) bupati dan wakil bupatinya serentak 2020 mendatang.
Jumlah anggaran yang diusulkan ini cukup fantastis jika dibandingkan dengan usulan lima tahun lalu sebesar Rp20 miliar dan terealisasi Rp16 miliar.
Selain itu, usulan anggaran juga disampaikan KPU Bengkalis yakni pra Pilkada dengan jumlah sekitar Rp2 miliar.
Ketua KPU Bengkalis Fadhillah Al Mausuly ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan, untuk usulan anggaran Pilkada tersebut sudah disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan dan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis pada 14 Juni 2019 lalu.
‘’Usulan untuk Kabupaten Bengkalis memang tergolong besar yang diajukan,†sebut ungkap Fadhillah kepada sejumlah awak media, Senin (17/6) pagi.
Menurutnya, KPU Bengkalis mempunyai alasan khusus mengapa nominal anggaran yang diusulkan tersebut tergolong besar dibandingkan dengan usulan dengan 11 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau.
Selain dari letak geografis dan jumlah pemilih juga ada beberapa terobosan baru yang menjadi alasannya. Ada tiga subbagian dalam proses penganggaran Pilkada 2020 mendatang. Antara lain, penganggaran terkait dengan logistik Pilkada karena pengadaannya langsung dari KPU Bengkalis, kemudian untuk keperluan Badan Adhoc, sebagai penunjang penyelenggaraan Pilkada, Relawan Demokrasi, PPK, PPS, KPPS dianggarkan sesuai dengan porsinya.
Selanjutnya yang berkaitan dengan yang agak signifikan yaitu terkait dengan sosialisasi pemilih dan juga pendidikan politik.
‘’Kami memang lakukan terobosan baru, di Pilkada sebelumnya tidak ada relawan demokrasi, jadi ini terobosan baru KPU Bengkalis agar seluruh tahapan maupun proses informasi penyelenggaraan Pilkada betu-betul sampai ke ‘rumah-rumah’ masyarakat. Sehingga masyarakat semakin menyadari dan peduli terhadap pentingnya berdemokrasi dan menyalurkan hak politiknya,’’ ungkapnya.
Selanjutnya, sambung pria yang akrab disapa Fadil ini, KPU juga anggarkan khusus untuk pendidikan politik, pihaknya akan berkonsolidasi dengan perguruan tinggi, ke sekolah-sekolah sebagai upaya mendistribusi informasi terkait dengan Pilkada.