PEKANBARU (RIAU POS.CO) — Menjelang pelantikan Presiden dan wakil Presiden yang dilaksanakan 20 Oktober 2019, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan mahasiswa mengajak agar menjaga situasi kondusif.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar mengajak seluruh komponen masyarakat di daerah untuk menghormati pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 yang digelar 20 Oktober 2019 mendatang.
"Ini amanah konstitusi kita. Anggota DPR saja sudah dilantik. Tentunya Presiden dan Wapres juga harus dilantiklah," ucap Syahril.
Ia mengajak juga dalam pelantikan Presiden dan Wapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, semua masyarakat menjaga kehormatan pelaksanaan acara.
"Jangan sampai saat pelantikan ada kericuhan, dan ini akan merusak citra Indonesia oleh negara lain," katanya.
Sementara itu, Ketua FKUB Pekanbaru Ismardi Ilyas mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga kondusifitas dan keamanan negara, karena itu menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia.
Ajakan dalam menciptakan situasi kondusif jelang pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden juga dikatakan Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Suska Riau, Yudi Utama Tarigan. Ia mengatakan, demi mencapai Indonesia yang damai, aman, sejuk, sentosa.
"Kami menolak segala kegiatan unjuk rasa bertujuan menggagalkan pelantikan Presiden RI,"ujarnya.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAU POS.CO) — Menjelang pelantikan Presiden dan wakil Presiden yang dilaksanakan 20 Oktober 2019, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan mahasiswa mengajak agar menjaga situasi kondusif.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar mengajak seluruh komponen masyarakat di daerah untuk menghormati pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 yang digelar 20 Oktober 2019 mendatang.
- Advertisement -
"Ini amanah konstitusi kita. Anggota DPR saja sudah dilantik. Tentunya Presiden dan Wapres juga harus dilantiklah," ucap Syahril.
Ia mengajak juga dalam pelantikan Presiden dan Wapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, semua masyarakat menjaga kehormatan pelaksanaan acara.
- Advertisement -
"Jangan sampai saat pelantikan ada kericuhan, dan ini akan merusak citra Indonesia oleh negara lain," katanya.
Sementara itu, Ketua FKUB Pekanbaru Ismardi Ilyas mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga kondusifitas dan keamanan negara, karena itu menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia.
Ajakan dalam menciptakan situasi kondusif jelang pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden juga dikatakan Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Suska Riau, Yudi Utama Tarigan. Ia mengatakan, demi mencapai Indonesia yang damai, aman, sejuk, sentosa.
"Kami menolak segala kegiatan unjuk rasa bertujuan menggagalkan pelantikan Presiden RI,"ujarnya.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Rinaldi