RIAUPOS.CO – Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Riau, Kamis (14/8). Aksi ini memuat sejumlah tuntutan, mulai dari dana beasiswa, penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), rencana pembangunan pengadilan militer, hingga masalah infrastruktur di daerah.
Kehadiran massa mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. (RIAUPOS.CO) Sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi yang berujung robohnya pagar samping kantor gubernur.
Koordinator aksi, Ego Prayogo, mengatakan pihaknya ingin mendengar langsung penjelasan Gubernur Riau Abdul Wahid terkait berbagai persoalan tersebut. Ia menegaskan, mahasiswa menolak rencana pembangunan pengadilan militer di lingkungan kampus dan meminta relokasi lokasi.
Selain itu, mereka juga menuntut kejelasan informasi beasiswa, langkah konkret pemerintah dalam menangani Karhutla, pembenahan infrastruktur jalan, keterbukaan anggaran daerah, penyelesaian konflik agraria, dan masalah adat di Riau.
Menanggapi hal ini, Gubernur Riau Abdul Wahid yang menemui massa menyampaikan bahwa pengumuman penerima beasiswa baru saja dirampungkan dan segera dikirim ke kampus-kampus. Soal rencana pembangunan pengadilan militer, ia menyebut belum mendapat informasi resmi karena menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Untuk penanganan Karhutla, Abdul Wahid menegaskan pemerintah daerah bersama pihak terkait telah bekerja maksimal. Status siaga sudah diberlakukan, lima helikopter water bombing dikerahkan, dan kondisi kini berangsur terkendali berkat hujan yang mulai turun.(sol)