Kamis, 19 September 2024

Salat Id Pakai Masker di Masjid An-Nur

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga hari Raya Iduladha 1440 H, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti beberapa daerah di Riau. Termasuk di Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi. Akibat kabut asap ini, masyarakat yang hendak melaksanakan Salat Id terpaksa menggunakan masker.

Seperti yang dilakukan jamaah di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Ahad (11/8). Apalagi Salat Id dilaksanakan di halaman masjid. Salah seorang jamaah, Irwan mengatakan, setiap tahun dia melaksanakan Salat Id di Masjid Raya An-Nur. Namun pada pelaksanaan kali ini, warga Tanjung Rhu itu menyesalkan terjadi kabut asap yang cukup mengganggu. “Mau tidak mau harus pakai masker karena pelaksanaan salat di lapangan terbuka,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada Ahad (11/8) pagi, di Riau terpantau delapan hot spot yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Baca Juga:  Pembayaran Insentif Nakes Gunakan Dana BOK

“Sementara itu untuk jarak pandang di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB sejauh 2 km yang tertutup kabut asap. Namun jarak pandang ini masih berpotensi menurun akibat kekaburan udara,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.

- Advertisement -

Sementara itu Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar yang Salat Id di Masjid Raya An-Nur dalam sambutannya mengatakan, Riau diprediksi masih mengalami musim kering hingga Oktober mendatang. Karena itu masih cukup lama lagi situasi seperti ini yang akan dihadapi.

“Saya mengajak kaum muslimin dan muslimat, serta para ulama dan seluruh masyarakat bersama-sama memohon ampun kepada Allah SWT. Sekaligus berdoa agar segera turun hujan di provinsi kita ini,” ajaknya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Syamsuar juga mengaku sudah meninjau beberapa lokasi karhutla di Riau. Seperti di Indragiri Hilir memang karhutla masih terus diatasi. Beberapa kendala yang ditemui oleh petugas di lapangan saat ini kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan api.

Baca Juga:  Masyarakat Pesisir Waspadai Banjir Rob

“Semua petugas, baik TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat sedang bekerja keras melakukan pemadaman di lapangan. Mari juga kita doakan semoga mereka juga sehat semua,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Syamsuar juga mengajak kaum muslimin dan muslimat melaksanakan Salat Istisqo atau salat minta hujan. Juga hendaknya para bupati/wali kota di Riau untuk bisa mengajak masyarakat melaksanakan amalan salat ini.

“Mudah-mudahan, dengan kita melaksanakan Salat Istisqo, Allah SWT bisa memberikan nikmat hujan bagi kita semua,” harapnya.(sol/amn/gus)  

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

 

Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga hari Raya Iduladha 1440 H, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti beberapa daerah di Riau. Termasuk di Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi. Akibat kabut asap ini, masyarakat yang hendak melaksanakan Salat Id terpaksa menggunakan masker.

Seperti yang dilakukan jamaah di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Ahad (11/8). Apalagi Salat Id dilaksanakan di halaman masjid. Salah seorang jamaah, Irwan mengatakan, setiap tahun dia melaksanakan Salat Id di Masjid Raya An-Nur. Namun pada pelaksanaan kali ini, warga Tanjung Rhu itu menyesalkan terjadi kabut asap yang cukup mengganggu. “Mau tidak mau harus pakai masker karena pelaksanaan salat di lapangan terbuka,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada Ahad (11/8) pagi, di Riau terpantau delapan hot spot yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Baca Juga:  Hari Ini, 10 Pasien Sembuh, Tambahan Satu Positif Warga Dumai

“Sementara itu untuk jarak pandang di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB sejauh 2 km yang tertutup kabut asap. Namun jarak pandang ini masih berpotensi menurun akibat kekaburan udara,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.

Sementara itu Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar yang Salat Id di Masjid Raya An-Nur dalam sambutannya mengatakan, Riau diprediksi masih mengalami musim kering hingga Oktober mendatang. Karena itu masih cukup lama lagi situasi seperti ini yang akan dihadapi.

“Saya mengajak kaum muslimin dan muslimat, serta para ulama dan seluruh masyarakat bersama-sama memohon ampun kepada Allah SWT. Sekaligus berdoa agar segera turun hujan di provinsi kita ini,” ajaknya.

Sebelumnya, Syamsuar juga mengaku sudah meninjau beberapa lokasi karhutla di Riau. Seperti di Indragiri Hilir memang karhutla masih terus diatasi. Beberapa kendala yang ditemui oleh petugas di lapangan saat ini kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan api.

Baca Juga:  PPDB SMA/SMK Ditunda Paling Lama 14 Hari

“Semua petugas, baik TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat sedang bekerja keras melakukan pemadaman di lapangan. Mari juga kita doakan semoga mereka juga sehat semua,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Syamsuar juga mengajak kaum muslimin dan muslimat melaksanakan Salat Istisqo atau salat minta hujan. Juga hendaknya para bupati/wali kota di Riau untuk bisa mengajak masyarakat melaksanakan amalan salat ini.

“Mudah-mudahan, dengan kita melaksanakan Salat Istisqo, Allah SWT bisa memberikan nikmat hujan bagi kita semua,” harapnya.(sol/amn/gus)  

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

 

Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari