- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap yang semakin parah di wilayah Riau mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau Dr Zul Asdi SpB Mkes. Karena, dampak yang ditimbulkan sangat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat.
Menurutnya, kabut asap yang semakin tidak terkendali sudah merenggut hak azasi manusia untuk hidup sehat.”Kita masyarakat ini kan punya hak untuk hidup sehat. Harusnya kita bisa menikmati lari pagi, olahraga di luar ruangan,” sebut Zul Asdi, Selasa (10/9).
- Advertisement -
Ia menambahkan, meliburkan anak sekolah, meminta menggunakan masker dan menghimbau agar tidak beraktivitas di luar ruangan bukanlah solusi. Karena imbauan diatas merupakan dampak yang merugikan. Harusnya yang paling diutamakan adalah memadamkan api.
“Libur sekolah bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Padamkan api! Karena itu sumber datangnya asap ini kan. Sampai kapan mau dibiarkan? Ini persoalan jangka panjang. Dampak kesehatan sangat luar biasa. Menjadi pemicu kanker, jantung, paru,” ungkapnya.
Ia menambahkan, yang lebih penting lagi adalah pemahaman masyarakat dan semua pihak atas bahaya daripada asap untuk kesehatan. Sehingga usaha untuk menghentikan asap ini dapat dilaksanakan bersama-sama dilakukan oleh semua unsur. Itu semua hanya bisa tercapai kalau semua paham akan bahayanya.
- Advertisement -
“Terakhir kami mau sampaikan apresiasi sebesarnya kepada semua pihak yang telah berjibaku memadamkan api siang dan malam. Akan tetapi itu semua tida arti, kalau masyarakat dan pengelola lahan tidak paham, akhirnya mati di satu titik, muncul lagi di titik lain,” tambahnya.(nda)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kabut asap yang semakin parah di wilayah Riau mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau Dr Zul Asdi SpB Mkes. Karena, dampak yang ditimbulkan sangat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat.
Menurutnya, kabut asap yang semakin tidak terkendali sudah merenggut hak azasi manusia untuk hidup sehat.”Kita masyarakat ini kan punya hak untuk hidup sehat. Harusnya kita bisa menikmati lari pagi, olahraga di luar ruangan,” sebut Zul Asdi, Selasa (10/9).
- Advertisement -
Ia menambahkan, meliburkan anak sekolah, meminta menggunakan masker dan menghimbau agar tidak beraktivitas di luar ruangan bukanlah solusi. Karena imbauan diatas merupakan dampak yang merugikan. Harusnya yang paling diutamakan adalah memadamkan api.
“Libur sekolah bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Padamkan api! Karena itu sumber datangnya asap ini kan. Sampai kapan mau dibiarkan? Ini persoalan jangka panjang. Dampak kesehatan sangat luar biasa. Menjadi pemicu kanker, jantung, paru,” ungkapnya.
- Advertisement -
Ia menambahkan, yang lebih penting lagi adalah pemahaman masyarakat dan semua pihak atas bahaya daripada asap untuk kesehatan. Sehingga usaha untuk menghentikan asap ini dapat dilaksanakan bersama-sama dilakukan oleh semua unsur. Itu semua hanya bisa tercapai kalau semua paham akan bahayanya.
“Terakhir kami mau sampaikan apresiasi sebesarnya kepada semua pihak yang telah berjibaku memadamkan api siang dan malam. Akan tetapi itu semua tida arti, kalau masyarakat dan pengelola lahan tidak paham, akhirnya mati di satu titik, muncul lagi di titik lain,” tambahnya.(nda)