JAKARTA (RIAU POS.CO) — Tepat di hari jadi Provinsi Riau ke-64, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi mengelola Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi Rokan atau Blok Rokan, (9/8/2021).
Mahasiswa Riau Jakarta menuntut janji politik Presiden Jokowi saat melakukan kampanye pemilihan presiden (Pilpres) di Riau pada 2019 lalu. Jokowi pernah berjanji akan memprioritaskan tenaga lokal untuk terlibat langsung dalam pengelolaan Blok Rokan.
"Bapak pernah berjanji memberikan kesempatan kepada putra Melayu Riau untuk menjadi komisaris utama hulu Rokan. Kami akan tuntut itu dan jangan ingkar janji," kata Riski di Jakarta, Senin (9/8/2021).
Ia mengklaim sudah konsolidasi dan berbagai diskusi bersama perwakilan dari pengurus seluruh mahasiswa Riau se Indonesia.
"Kami bersama-sama dari perwakilan ketua setiap provinsi mahasiswa Riau se-Indonesia sudah melakukan konsolidasi dan diskusi internal mengenai dinamika Blok Rokan jauh hari dan ini momentum yang tepat bagi Provinsi Riau bisa mendapatkan haknya di Blok Rokan," sambung Riski.
Lebih lanjut, atas nama mahasiswa akan menyurati Pertamina untuk merealisasikan janji Presiden Jokowi untuk memprioritaskan tenaga lokal.
"Kami dari gabungan mahasiswa riau se-Indonesia akan mengkawal dan menyurati Presiden Jokowi dan Direktur PT.Pertamina pusat waktu dekat untuk segera merealisasikan janji-janji serta kesepakatan yang sudah disampaikan kepada masyarakat Riau di blok Rokan," tuturnya.
Riski mengingatkan, alih kelola Blok Rokan jangan hanya seromonial belaka saja dari Chevron ke Pertamina, namun mamfaatnya bagi masyarakat Riau sama-sama tidak merasakan dampak sosial dan ekonominya terutama masyarakat yang tercakup dalam WK Blok Rokan.
"Jangan hanya seremoni saja. Faktanya belum bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat Riau terutama masyarakat di wilayah penghasil dan sekitar wilayah pertambangan dan untuk persoalan SDM putra-putri riau banyak berkompeten di bidang perminyakan dan bidang lain juga,sudah sepatutnya dan saatnya putra-putri asli anak riau menikmati dari hasil bumi kelahirannya sendiri dan masyarakat Riau merasakan kesejahteraan kembalinya blok Rokan," tegasnya.
Sebelumnya ladang minyak terbaik di Asia Tenggara itu dikelola oleh Chevron Pasifik Indonesia (CPI). Sejak berproduksi pertama kali pada 1951, Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak hingga saat ini.
Blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel per hari pada Mei 1973. Kini pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina untuk jangka waktu 20 tahun ke depan. Saat ini wilayah kerja tersebut menghasilkan sekitar 165.000 barrel minyak per hari atau sekitar 24 persen produksi minyak nasional. Berkat Blok Rokan, hampir 51,5 persen cadangan minyak nasional di pasok dari tanah Melayu Riau.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Erwan Sani