(RIAUPOS.CO) — Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) telah membentuk tim dan menurunkan puluhan dokter hewan petugas pemeriksaan hewan kurban di 16 kecamatan se Rohul.
Dengan tujuan, selain untuk mendata dan mengetahui jumlah hewan qurban, serta mengecek kondisi fisik hewan kurban masyarakat pada hari raya Idul Adha 1440 H yang jatuh Ahad (11/8) mendatang
Plt Kepala Disnakbun Rohul Ir H Sri Hardono MM melalui, Kabid Peternakan dan Keswan, Herianto Riri kepada Riau Pos, Kamis (8/8), menyebutkan, Disnakbun Rohul telah membentuk tim pemeriksaan hewan kurban di 16 kecamatan se Rohul. Dengan jumlah 30 dokter hewan dan petugas kesehatan hewan yang kini sedang melakukan pendataan dan memeriksa kesehatan hewan yang akan dikurban pada hari Raya Idul Adha mendatang.
’’Bila dari pemeriksaan kesehatan hewan kurban, ditemukan hewan yang sakit, kita rekomendasikan kepada pengurus masjid, musala, surau untuk tidak disembelih. Kalau ditemukan ada hewan kurban yang sakit tapi tak membahayakan kepada manusia, dan bisa diobati tidak ada permasalahkan,’’ jelasnya.
Dia mengimbau masyarakat atau pengurus masjid, musala, surau suluk yang ada, dalam memilih hewan kurban, terutama dagingnya aman, sehat, utuh dan halal (Asuh). Tentunya hewan yang bisa dijadikan untuk kurban minimal umurnya 2 tahun.
Untuk besar kecilnya hewan ternak yang akan dikurbankan masyarakat tidak menjadi persoalan dan hewan tidak mengalami cacat permanen.
Herianto mengaku, melihat kondisi perekonomian masyarakat yang kurang stabil dikarenakan harga komuditi sawit dan karet masih rendah, diprediksi jumlah hewan kurban di Rohul, menurun dibandingkan 2018.
Berdasarkan data tahun 2018, jumlah hewan kurban sebanyak 2.538 ekor, terdiri kambing 251 ekor, kerbau 88 ekor, dan sapi 2.199 ekor. Di mana kecamatan yang paling banyak berkurban pada tahun 2018 adalah Kecamatan Ujung Batu berjumlah 463 ekor, disusul dengan Kecamatan Rambah dengan 358 ekor.(adv)