- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Persoalan insentif tenaga kesehatan (nakes) masih menjadi persoalan sejak awal pandemi berlangsung. Keterlambatan pembayaran hingga berbulan-bulan, sering di keluhkan para nakes di Bumi Lancang Kuning.
Maka dari itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau dr Zul Asdi Spb Mkes meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mensiasati bagaimana pembayaran insentif nakes, bisa dibayarkan tepat waktu.
- Advertisement -
Hal itu disampaikan Zul kepada Riau Pos, Kamis (8/7). Dikatakan dia, keterlambatan pembayaran insentif nakes bisa memberi dampak yang kurang baik terhadap pelayanan kesehatan. Sebab, nakes yang membutuhkan insentif tersebut, terpaksa harus mencari tambahan di luar untuk menutupi kebutuhan. Sehingga, para nakes menjadi kelelahan dan kondisi kesehatan bisa saja menurun.
“Banyak ya, kondisinya saat ini para nakes harus mencari tambahan di luar. Sebab mereka butuh. Bayangkan mereka sudah capek bekerja menangani pasien Covid-19, kemudian sepulang bekerja harus mencari lagi tambahan karena insentif yang tak kunjung cair,” ujar Zul.
Ia mengingatkan, bahwa nakes merupakan profesi yang paling rentan terpapar Covid-19. Maka dari itu, pemerintah diharapkan bisa memprioritaskan kesehatan nakes itu sendiri. Jangan sampai kelelahan mencari tambahan di luar, imunitas drop dan membahayakan ke tubuh dan orang-orang di sekitar nakes tersebut.
- Advertisement -
IDI Riau sendiri, dikatakan dia, dalam setiap kesempatan sudah menyampaikan kepada pemprov. Agar persoalan keterlambatan insentif nakes tidak ada lagi. “Kami tau ada regulasi yang membuat pembayaran tersebut selalu tertunda atau terlambat. Tapi, di tengah situasi saat ini, carilah sebuah formula agar pembayaran insentif nakes bisa tepat waktu dan tidak melanggar regulasi. Pemerintah pasti pahamlah, bagaimana caranya. Mohon beri kekhususan untuk nakes ini,” pintanya.(nda)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Persoalan insentif tenaga kesehatan (nakes) masih menjadi persoalan sejak awal pandemi berlangsung. Keterlambatan pembayaran hingga berbulan-bulan, sering di keluhkan para nakes di Bumi Lancang Kuning.
Maka dari itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau dr Zul Asdi Spb Mkes meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mensiasati bagaimana pembayaran insentif nakes, bisa dibayarkan tepat waktu.
- Advertisement -
Hal itu disampaikan Zul kepada Riau Pos, Kamis (8/7). Dikatakan dia, keterlambatan pembayaran insentif nakes bisa memberi dampak yang kurang baik terhadap pelayanan kesehatan. Sebab, nakes yang membutuhkan insentif tersebut, terpaksa harus mencari tambahan di luar untuk menutupi kebutuhan. Sehingga, para nakes menjadi kelelahan dan kondisi kesehatan bisa saja menurun.
“Banyak ya, kondisinya saat ini para nakes harus mencari tambahan di luar. Sebab mereka butuh. Bayangkan mereka sudah capek bekerja menangani pasien Covid-19, kemudian sepulang bekerja harus mencari lagi tambahan karena insentif yang tak kunjung cair,” ujar Zul.
- Advertisement -
Ia mengingatkan, bahwa nakes merupakan profesi yang paling rentan terpapar Covid-19. Maka dari itu, pemerintah diharapkan bisa memprioritaskan kesehatan nakes itu sendiri. Jangan sampai kelelahan mencari tambahan di luar, imunitas drop dan membahayakan ke tubuh dan orang-orang di sekitar nakes tersebut.
IDI Riau sendiri, dikatakan dia, dalam setiap kesempatan sudah menyampaikan kepada pemprov. Agar persoalan keterlambatan insentif nakes tidak ada lagi. “Kami tau ada regulasi yang membuat pembayaran tersebut selalu tertunda atau terlambat. Tapi, di tengah situasi saat ini, carilah sebuah formula agar pembayaran insentif nakes bisa tepat waktu dan tidak melanggar regulasi. Pemerintah pasti pahamlah, bagaimana caranya. Mohon beri kekhususan untuk nakes ini,” pintanya.(nda)