Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Setiap Hari Ada Pasien Covid-19 Meninggal di Riau

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PASIEN positif Covid-19 yang sembuh di Riau terus bertambah setiap hari. Kabar buruknya, hampir setiap hari juga terdapat penambahan pasien positif yang meninggal dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, setiap hari dalam sebulan terakhir atau sejak 8 Oktober selalu ada kasus meninggal. Per Jumat (6/11) terdapat penambahan tujuh pasien yang meninggal. Total pasien positif Covid-19 yang meninggal di Riau sebanyak 355 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir saat dikonfirmasi mengatakan, rata-rata pasien yang meninggal dunia tersebut berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit penyerta.

"Usianya di atas 50 tahun. Kemudian juga memiliki penyakit penyerta. Akibatnya penyakit itu semakin parah karena ada Covid-19," katanya.

Dijelaskan Mimi, penyakit penyerta yang banyak membuat pasien positif meninggal di antaranya diabetes, hipertensi, pneumonia, ginjal, asma, jantung, dan TB paru.

"Untuk itu, kami kembali mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena penyakit ini mudah menular. Apalagi yang di rumah memiliki orang tua yang sudah lanjut usia," ajaknya.

Dijelaskan Mimi, bagi anak muda yang terjangkit Covid-19, maka kebanyakan tidak akan menimbulkan gejala atau kerap disebut orang tanpa gejala (OTG). Namun jika OTG tersebut pulang ke rumah, bisa saja menularkan kepada orang tuanya.

"Yang menjangkiti orang tua ini yang berbahaya. Apalagi yang sudah lanjut usia. Untuk itu, mari terus terapkan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak," imbaunya.

Dikatakan Mimi, per Jumat (6/11) terdapat penambahan 143 pasien positif Covid-19 di Riau. Dengan demikian total pasien positif Covid-19 di Riau sebanyak 15.421 orang. Selain itu juga terdapat penambahan 207 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien positif yang sembuh di Riau sebanyak 12.611 orang.

Terpisah, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mensosialisasikan penggunaan masker di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Jumat (6/11). Dalam kegiatan tersebut, Gubri menyampaikan pentingnya penggunaan masker, meski berada di daerah perkampungan sekalipun. "Jangan beranggapan di kampung aman dari Covid-19. Karena virus ini tidak terlihat, jadi dikampung pun harus menggunakan masker," kata Gubri.

Baca Juga:  Transmisi Lokal di Rohul Hanya Jangkiti 1 Orang

Dalam kesempatan itu, Gubri juga menyampaikan menerapkan protokol kesehatan lainnya selain menggunakan masker yakni menjaga jarak. Karena, tidak bisa dipastikan orang yang ada di sekitar bebas dari Covid-19.

"Kemudian protokol kesehatan lainnya yakni mencuci tangan, karena tangan ini sering menyentuh benda-benda dan tidak bisa dipastikan benda itu aman dari virus. Setelah memegang benda, dikhawatirkan tangan akan digunakan untuk makan. Jika tidak cuci tangan, maka virus itu bisa masuk ke tubuh," ujarnya.

Meksipun saat ini di Kecamatan Rupat tidak terdapat pasien positif Covid-19, namun Gubri mengingatkan masyarakat tetap waspada. Pasalnya setelah adanya Tol Pekanbaru-Dumai, kunjungan wisatawan dari luar kota ke Rupat meningkat.

"Kepada para wisatawan yang masuk ke Rupat, juga dilakukan pengecekan suhu dan protokol kesehatan utamanya penggunaan masker," sebutnya.

Kasus Positif Covid-19 di
Dumai 1.269 Orang, 906 Sembuh

Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai mengkonfirmasi terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Dumai, Jumat (6/11). Kasus baru ditemukan sebanyak 3 kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful menyebut satu  kasus dirawat di rumah sakit karena memiliki gelaja dan 2 kasus menjalani isolasi mandiri.

Dikatakan Syaiful total 1.269 kasus positif dengan rincian 906 orang sembuh, 338 orang dalam perawatan (294 orang isolasi mandiri, 44 orang rawat di RS) dan 25 orang meninggal dunia.

"Kami dari Pemerintah Kota Dumai melalui Satgas berharap masyarakat tetap dapat beraktifitas dan melakukan kegiatan perekonomian guna menunjang kesejahteraan masyarakat, namun keberhasilan kegiatan perekonomian tidak akaa ada, jika kita tidak menjalankan protokol kesehatan," ujarnya

Baca Juga:  Wabup Pesan KBB Tak Terlibat Politik Praktis

Ia mengatakan semua penelitian sudah menunjukkan bahwa masker mampu mencegah penularan dan yang paling penting mampu menurunkan angka kematian akibat kasus Covid-19.

"Untuk itu mari kita selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan," sebutnya.

Ia mengatakan terinfeksi Covi-19 bukan berarti hidup kita berakhir. Semua orang bisa sembuh dari penyakit ini, asal cepat dideteksi dan diberikan terapi.

"Kami juga berharap agar masyarakat tidak memberikan stigma atau penilaian buruk kepada penderita Covid-19. Justru kita harus memberikan dukungan moril dan juga materiil seperti bantuan pangan untuk keluarga yang menjadi kontak eratnya," terangnya.

Untuk itu semua harus bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani Covid-19 ini.

"Jika ingin pandemi ini cepat berlalu, maka disiplinkan diri menjalani protokol kesehatan," tutupnya.

Penanganan Covid-19
Tanggung Jawab Multisektor

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kemarin (6/11) berbicara di hadapan publik dalam acara yang dihelat oleh WHO. Dia memaparkan bagaimana Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 selama ini. Di sisi lain, berbagai pihak masih berupaya untuk mengatasi Covid-19.

Terawan menyatakan, selama ini penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan kerja sama dari banyak stakeholder. Tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan saja. Indonesia juga selalu melaporkan bagaimana kondisi pandemi kepada WHO. "Ini bukan tugas yang mudah," tutur Terawan kemarin.

Dalam menangani Covid-19 Kemenkes membentuk Tim Task Force Covid-19. Ini membantu mengkoordinasikan penanganan Covid-19 dengan berbagai sektor. Misalnya saja koordinasi dengan pemerintah daerah, militer, universitas, dan sektor kesehatan. Menurutnya koordinasi adalah kunci penting dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Selain itu juga memperkuat laboratorium untuk mendukung tracing dan testing.

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PASIEN positif Covid-19 yang sembuh di Riau terus bertambah setiap hari. Kabar buruknya, hampir setiap hari juga terdapat penambahan pasien positif yang meninggal dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, setiap hari dalam sebulan terakhir atau sejak 8 Oktober selalu ada kasus meninggal. Per Jumat (6/11) terdapat penambahan tujuh pasien yang meninggal. Total pasien positif Covid-19 yang meninggal di Riau sebanyak 355 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir saat dikonfirmasi mengatakan, rata-rata pasien yang meninggal dunia tersebut berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit penyerta.

- Advertisement -

"Usianya di atas 50 tahun. Kemudian juga memiliki penyakit penyerta. Akibatnya penyakit itu semakin parah karena ada Covid-19," katanya.

Dijelaskan Mimi, penyakit penyerta yang banyak membuat pasien positif meninggal di antaranya diabetes, hipertensi, pneumonia, ginjal, asma, jantung, dan TB paru.

- Advertisement -

"Untuk itu, kami kembali mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena penyakit ini mudah menular. Apalagi yang di rumah memiliki orang tua yang sudah lanjut usia," ajaknya.

Dijelaskan Mimi, bagi anak muda yang terjangkit Covid-19, maka kebanyakan tidak akan menimbulkan gejala atau kerap disebut orang tanpa gejala (OTG). Namun jika OTG tersebut pulang ke rumah, bisa saja menularkan kepada orang tuanya.

"Yang menjangkiti orang tua ini yang berbahaya. Apalagi yang sudah lanjut usia. Untuk itu, mari terus terapkan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak," imbaunya.

Dikatakan Mimi, per Jumat (6/11) terdapat penambahan 143 pasien positif Covid-19 di Riau. Dengan demikian total pasien positif Covid-19 di Riau sebanyak 15.421 orang. Selain itu juga terdapat penambahan 207 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien positif yang sembuh di Riau sebanyak 12.611 orang.

Terpisah, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mensosialisasikan penggunaan masker di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Jumat (6/11). Dalam kegiatan tersebut, Gubri menyampaikan pentingnya penggunaan masker, meski berada di daerah perkampungan sekalipun. "Jangan beranggapan di kampung aman dari Covid-19. Karena virus ini tidak terlihat, jadi dikampung pun harus menggunakan masker," kata Gubri.

Baca Juga:  Kapolda Riau Berpesan Jaga Marwah Institusi

Dalam kesempatan itu, Gubri juga menyampaikan menerapkan protokol kesehatan lainnya selain menggunakan masker yakni menjaga jarak. Karena, tidak bisa dipastikan orang yang ada di sekitar bebas dari Covid-19.

"Kemudian protokol kesehatan lainnya yakni mencuci tangan, karena tangan ini sering menyentuh benda-benda dan tidak bisa dipastikan benda itu aman dari virus. Setelah memegang benda, dikhawatirkan tangan akan digunakan untuk makan. Jika tidak cuci tangan, maka virus itu bisa masuk ke tubuh," ujarnya.

Meksipun saat ini di Kecamatan Rupat tidak terdapat pasien positif Covid-19, namun Gubri mengingatkan masyarakat tetap waspada. Pasalnya setelah adanya Tol Pekanbaru-Dumai, kunjungan wisatawan dari luar kota ke Rupat meningkat.

"Kepada para wisatawan yang masuk ke Rupat, juga dilakukan pengecekan suhu dan protokol kesehatan utamanya penggunaan masker," sebutnya.

Kasus Positif Covid-19 di
Dumai 1.269 Orang, 906 Sembuh

Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai mengkonfirmasi terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Dumai, Jumat (6/11). Kasus baru ditemukan sebanyak 3 kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful menyebut satu  kasus dirawat di rumah sakit karena memiliki gelaja dan 2 kasus menjalani isolasi mandiri.

Dikatakan Syaiful total 1.269 kasus positif dengan rincian 906 orang sembuh, 338 orang dalam perawatan (294 orang isolasi mandiri, 44 orang rawat di RS) dan 25 orang meninggal dunia.

"Kami dari Pemerintah Kota Dumai melalui Satgas berharap masyarakat tetap dapat beraktifitas dan melakukan kegiatan perekonomian guna menunjang kesejahteraan masyarakat, namun keberhasilan kegiatan perekonomian tidak akaa ada, jika kita tidak menjalankan protokol kesehatan," ujarnya

Baca Juga:  KPK Periksa Kadisbun Riau 5 Jam

Ia mengatakan semua penelitian sudah menunjukkan bahwa masker mampu mencegah penularan dan yang paling penting mampu menurunkan angka kematian akibat kasus Covid-19.

"Untuk itu mari kita selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan," sebutnya.

Ia mengatakan terinfeksi Covi-19 bukan berarti hidup kita berakhir. Semua orang bisa sembuh dari penyakit ini, asal cepat dideteksi dan diberikan terapi.

"Kami juga berharap agar masyarakat tidak memberikan stigma atau penilaian buruk kepada penderita Covid-19. Justru kita harus memberikan dukungan moril dan juga materiil seperti bantuan pangan untuk keluarga yang menjadi kontak eratnya," terangnya.

Untuk itu semua harus bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani Covid-19 ini.

"Jika ingin pandemi ini cepat berlalu, maka disiplinkan diri menjalani protokol kesehatan," tutupnya.

Penanganan Covid-19
Tanggung Jawab Multisektor

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kemarin (6/11) berbicara di hadapan publik dalam acara yang dihelat oleh WHO. Dia memaparkan bagaimana Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 selama ini. Di sisi lain, berbagai pihak masih berupaya untuk mengatasi Covid-19.

Terawan menyatakan, selama ini penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan kerja sama dari banyak stakeholder. Tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan saja. Indonesia juga selalu melaporkan bagaimana kondisi pandemi kepada WHO. "Ini bukan tugas yang mudah," tutur Terawan kemarin.

Dalam menangani Covid-19 Kemenkes membentuk Tim Task Force Covid-19. Ini membantu mengkoordinasikan penanganan Covid-19 dengan berbagai sektor. Misalnya saja koordinasi dengan pemerintah daerah, militer, universitas, dan sektor kesehatan. Menurutnya koordinasi adalah kunci penting dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Selain itu juga memperkuat laboratorium untuk mendukung tracing dan testing.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari