Sabtu, 12 Juli 2025

Inginkan Imam Masjid Hafal Alquran

(RIAUPOS.CO) — Dalam rangka menjawab kemajuan ilmu agama, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menginginkan agar imam-imam masjid hafal 30 Juz Alquran.

“Ini harus dapat terwujud,”ungkap Bupati Inhil HM Wardan, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Guru Tahfidz baru-baru ini.

Program tersebut, menurut Bupati, sebagai upaya pihaknya merealisasikan visi pembangunan Kabupaten Inhil kedepan. Salah satunya untuk kejayaan Inhil yang semakin maju, bermarwah dan bermartabat. 

Berdasarkan visi tersebut dirumuskan beberapa misi yang terdapat dalam program prioritas. Terutama pada poin 4, yaitu satu desa dan satu kelurahan satu rumah tahfidz, yang terintegrasi dalam program desa maju Inhil jaya ( DMIJ). “Misi dari rumah tahfidz itu sendiri adalah ingin melahirkan para musrif, musrifah Alquran di Inhil,” imbuh Wardan.

Baca Juga:  BPS Riau: Disnakertrans dan Dewan Pengupahan yang Menentukan UMP

Muara dari program tersebut melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis nilai-nilai Alquran hingga ke pelosok desa maupun pelosok kelurahan. Program itu juga mengacu pada program magrib mengaji.

Oleh sebab itu, Bupati, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan cita-cita dan impian itu harus disertai partisipasi dari seluruh komponen masyarakat yang ada.

“Keinginan dan niat yang besar ini tidak mungkin terwujud tanpa keikutsertaan seluruh masyarakat,” tegasnya.(adv)

(RIAUPOS.CO) — Dalam rangka menjawab kemajuan ilmu agama, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menginginkan agar imam-imam masjid hafal 30 Juz Alquran.

“Ini harus dapat terwujud,”ungkap Bupati Inhil HM Wardan, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Guru Tahfidz baru-baru ini.

Program tersebut, menurut Bupati, sebagai upaya pihaknya merealisasikan visi pembangunan Kabupaten Inhil kedepan. Salah satunya untuk kejayaan Inhil yang semakin maju, bermarwah dan bermartabat. 

Berdasarkan visi tersebut dirumuskan beberapa misi yang terdapat dalam program prioritas. Terutama pada poin 4, yaitu satu desa dan satu kelurahan satu rumah tahfidz, yang terintegrasi dalam program desa maju Inhil jaya ( DMIJ). “Misi dari rumah tahfidz itu sendiri adalah ingin melahirkan para musrif, musrifah Alquran di Inhil,” imbuh Wardan.

Baca Juga:  PKK Galar Jambore Tingkat Kabupaten 

Muara dari program tersebut melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis nilai-nilai Alquran hingga ke pelosok desa maupun pelosok kelurahan. Program itu juga mengacu pada program magrib mengaji.

- Advertisement -

Oleh sebab itu, Bupati, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan cita-cita dan impian itu harus disertai partisipasi dari seluruh komponen masyarakat yang ada.

“Keinginan dan niat yang besar ini tidak mungkin terwujud tanpa keikutsertaan seluruh masyarakat,” tegasnya.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

(RIAUPOS.CO) — Dalam rangka menjawab kemajuan ilmu agama, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menginginkan agar imam-imam masjid hafal 30 Juz Alquran.

“Ini harus dapat terwujud,”ungkap Bupati Inhil HM Wardan, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Guru Tahfidz baru-baru ini.

Program tersebut, menurut Bupati, sebagai upaya pihaknya merealisasikan visi pembangunan Kabupaten Inhil kedepan. Salah satunya untuk kejayaan Inhil yang semakin maju, bermarwah dan bermartabat. 

Berdasarkan visi tersebut dirumuskan beberapa misi yang terdapat dalam program prioritas. Terutama pada poin 4, yaitu satu desa dan satu kelurahan satu rumah tahfidz, yang terintegrasi dalam program desa maju Inhil jaya ( DMIJ). “Misi dari rumah tahfidz itu sendiri adalah ingin melahirkan para musrif, musrifah Alquran di Inhil,” imbuh Wardan.

Baca Juga:  Pemerintah-Gapki Riau Dukung Wujudkan 1.000 Rumah bagi Buruh Sawit

Muara dari program tersebut melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis nilai-nilai Alquran hingga ke pelosok desa maupun pelosok kelurahan. Program itu juga mengacu pada program magrib mengaji.

Oleh sebab itu, Bupati, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan cita-cita dan impian itu harus disertai partisipasi dari seluruh komponen masyarakat yang ada.

“Keinginan dan niat yang besar ini tidak mungkin terwujud tanpa keikutsertaan seluruh masyarakat,” tegasnya.(adv)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari