Jumat, 22 November 2024
spot_img

Pasien Positif Covid-19 di Riau Tambah 70 Orang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Sabtu (5/2) bertambah 70 orang. Penambahan tersebut tercatat terus naik dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 129.093 orang.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah tiga orang, sehingga total 124.476 orang yang sembuh. Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih 4.125 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 51 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 441 orang. Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 492 orang.

Sementara itu, suspek yang menjalani isolasi mandiri 641 orang dan yang isolasi di rumah sakit 29 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 153.905, meninggal dunia 518 orang.

Dengan demikian, Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menegaskan, pemerintah telah siap menghadapi gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. Bahkan sebelum terjadinya transmisi lokal dan lonjakan kasus.

Baca Juga:  Menpora Beri Sinyal Riau Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Abraham mengatakan, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Omicron sebagai variant of concern pada 26 November 2021, pemerintah telah sigap dan cepat memperketat karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri. Di antaranya dengan memperpanjang masa karantina menjadi 14 hari.

"Berkat keberhasilan karantina tersebut kita bisa belajar karakteristik Omicron dengan lebih baik dari negara lain. Sehingga kita lebih tahu apa yang harus disiapkan," ujar Abraham kepada wartawan, Sabtu (5/2).

Menurut Abraham, Indonesia termasuk negara yang belakangan terkena Omicron, yakni negara ke-80. "Banyak negara maju yang kemasukan Omicron lebih dulu daripada Indonesia," terang Abraham.

Abraham mengakui, ancaman gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron adalah nyata. Pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan lonjakan kasus. Mulai dari menyiapkan testing, tracing, bed, tempat isolasi, oksigen, obat, telemedisin, dan vaksin.

"Per pekan lalu, testing mencapai 351.442 per hari, tracing 10,87 rasio kontak erat, dan kesiapan bed dinaikkan dari 82.168 menjadi 150.000 tempat tidur. Untuk Isolasi terpusat ada 76.636 unit," tuturnya.

Terkait kesiapan vaksin dan obat-obatan, Abraham merinci, sudah ada 318 juta lebih dosis vaksin dan hampir 80 juta obat-obatan terapi Covid-19 yang sudah disiapkan untuk menghadapi gelombang Omicron.

Baca Juga:  Pasien Sembuh di Riau Terus Meningkat

"Obat-obatan itu, Favipiravir sekitar 25 juta lebih, Remdesivir hampir 1 juta injeksi, Molnupiravir 200 ribuan kapsul, dan multivitamin sekitar 52 ribu sekian," ungkapnya.

Abraham juga menekankan perlunya kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mengurangi mobilitas, dan suntik vaksin. Termasuk juga masyarakat agar tidak panik berlebih dan memprioritaskan rumah sakit bagi yang mengalami gejala berat, kritis, lansia, dan komorbid.

"Saya ingatkan sekali lagi, karakteristik Omicron berbeda dari Delta. Memang Tingkat penularannya lebih tinggi. Tapi keparahan lebih ringan," ujarnya.

Sejumlah Jalan di Jakarta Ditutup

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan mulai, Sabtu (5/2) malam pihaknya akan menutup sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta.

Sambodo menegaskan penutupan ruas jalan ini dilakukan guna memenutus penyebaran Covid-19 di Jakarta. Sehingga mobilitas masyarakat dibatasi. "Ini untuk mengantisipasi meningkatnya angka Covid 19," ujar Sambodo kepada wartawan, Sabtu (5/3).

Sambodo menjelaskan, sejumlah ruas jalan yang akan ditutup adalah, kawasan Sudirman, MH Thamrin, SCBD, dan Kemang. Penutupan itu dilakukan mulai pukul 24.00 WIB hingga 04.00 WIB. "Mulai malam ini (kemarin, red) kawasan Sudirman Thamrin, kawasan Gunawarman Senopati SCBD, dan kawasan Kemang ditutup mulai pukul 24.00 WIB," katanya.(sol/jpg)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Sabtu (5/2) bertambah 70 orang. Penambahan tersebut tercatat terus naik dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 129.093 orang.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah tiga orang, sehingga total 124.476 orang yang sembuh. Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau masih 4.125 orang.

- Advertisement -

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 51 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 441 orang. Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 492 orang.

Sementara itu, suspek yang menjalani isolasi mandiri 641 orang dan yang isolasi di rumah sakit 29 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 153.905, meninggal dunia 518 orang.

- Advertisement -

Dengan demikian, Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menegaskan, pemerintah telah siap menghadapi gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. Bahkan sebelum terjadinya transmisi lokal dan lonjakan kasus.

Baca Juga:  Kabar Buruk, Harga TBS Kelapa Sawit Kembali Turun

Abraham mengatakan, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Omicron sebagai variant of concern pada 26 November 2021, pemerintah telah sigap dan cepat memperketat karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri. Di antaranya dengan memperpanjang masa karantina menjadi 14 hari.

"Berkat keberhasilan karantina tersebut kita bisa belajar karakteristik Omicron dengan lebih baik dari negara lain. Sehingga kita lebih tahu apa yang harus disiapkan," ujar Abraham kepada wartawan, Sabtu (5/2).

Menurut Abraham, Indonesia termasuk negara yang belakangan terkena Omicron, yakni negara ke-80. "Banyak negara maju yang kemasukan Omicron lebih dulu daripada Indonesia," terang Abraham.

Abraham mengakui, ancaman gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron adalah nyata. Pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan lonjakan kasus. Mulai dari menyiapkan testing, tracing, bed, tempat isolasi, oksigen, obat, telemedisin, dan vaksin.

"Per pekan lalu, testing mencapai 351.442 per hari, tracing 10,87 rasio kontak erat, dan kesiapan bed dinaikkan dari 82.168 menjadi 150.000 tempat tidur. Untuk Isolasi terpusat ada 76.636 unit," tuturnya.

Terkait kesiapan vaksin dan obat-obatan, Abraham merinci, sudah ada 318 juta lebih dosis vaksin dan hampir 80 juta obat-obatan terapi Covid-19 yang sudah disiapkan untuk menghadapi gelombang Omicron.

Baca Juga:  Icon Nama Roesmin Nurjadin AFB Diresmikan

"Obat-obatan itu, Favipiravir sekitar 25 juta lebih, Remdesivir hampir 1 juta injeksi, Molnupiravir 200 ribuan kapsul, dan multivitamin sekitar 52 ribu sekian," ungkapnya.

Abraham juga menekankan perlunya kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mengurangi mobilitas, dan suntik vaksin. Termasuk juga masyarakat agar tidak panik berlebih dan memprioritaskan rumah sakit bagi yang mengalami gejala berat, kritis, lansia, dan komorbid.

"Saya ingatkan sekali lagi, karakteristik Omicron berbeda dari Delta. Memang Tingkat penularannya lebih tinggi. Tapi keparahan lebih ringan," ujarnya.

Sejumlah Jalan di Jakarta Ditutup

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan mulai, Sabtu (5/2) malam pihaknya akan menutup sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta.

Sambodo menegaskan penutupan ruas jalan ini dilakukan guna memenutus penyebaran Covid-19 di Jakarta. Sehingga mobilitas masyarakat dibatasi. "Ini untuk mengantisipasi meningkatnya angka Covid 19," ujar Sambodo kepada wartawan, Sabtu (5/3).

Sambodo menjelaskan, sejumlah ruas jalan yang akan ditutup adalah, kawasan Sudirman, MH Thamrin, SCBD, dan Kemang. Penutupan itu dilakukan mulai pukul 24.00 WIB hingga 04.00 WIB. "Mulai malam ini (kemarin, red) kawasan Sudirman Thamrin, kawasan Gunawarman Senopati SCBD, dan kawasan Kemang ditutup mulai pukul 24.00 WIB," katanya.(sol/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari