RIAUPOS.CO – Titik panas di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan tajam. Berdasarkan pantauan BMKG Stasiun Pekanbaru, Senin (4/8), tercatat sebanyak 383 titik panas, dengan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menyumbang jumlah terbanyak, yakni 281 titik.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding hari sebelumnya yang hanya 222 titik panas. BMKG juga mencatat sebaran titik panas di daerah lain seperti Bengkalis (78), Dumai (12), Inhil (6), Rohul (3), Pelalawan (2), dan Kampar (1). Di level Sumatera, Riau menjadi provinsi dengan titik panas terbanyak.
Prakiraan cuaca menunjukkan kondisi berawan kabur hingga hujan ringan di sejumlah wilayah, namun kabut asap mulai terpantau muncul kembali, terutama di wilayah pesisir seperti Kota Bagansiapiapi.
Meski begitu, BPBD Rohil menyebutkan bahwa kasus karhutla mulai menurun berkat hujan dan upaya pemadaman intensif. Namun, kabut asap masih menyelimuti beberapa wilayah, memicu kekhawatiran warga terutama saat pagi hari. Warga bahkan sudah mulai menggunakan masker, termasuk anak-anak sekolah.
“Saya khawatir kabut asap ini makin tebal, apalagi baunya menusuk dan membuat sesak,” ujar Suprianto, warga Bagansiapiapi.
Dinas Pendidikan Rohil hingga saat ini belum memutuskan untuk meliburkan sekolah. Kepala Disdik HM Nurhidayat mengatakan aktivitas belajar masih berlangsung normal, namun sekolah diimbau mengurangi kegiatan luar ruangan.
Sementara itu di Pelalawan, titik api yang muncul sejak Jumat (1/8) di Desa Sungai Ara berhasil dipadamkan. Upaya pendinginan masih dilakukan tim gabungan di lahan gambut seluas sekitar 5 hektare, yang sulit dijangkau karena akses terbatas dan medan berat. Api padam, namun masih terpantau asap dari sisa pembakaran kayu dan semak.
Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara menyatakan tim terus siaga mencegah karhutla kembali muncul. “Kami ingin Pelalawan ke depan menjadi daerah zero karhutla,” tegasnya.(ayi/fad/amn/das)