PEKANBARU(RIAUPOS.CO) – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti kecewa sikap Dinas Kesehatan Provinsi Riau terhadap rangkaian Rapat Kordinasi, Sosialisasi, Rekonsiliasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di, SKA Co-Ex Swiss Bell Inn Hotel Pekanbaru, Senin (4/7/2022) malam.
Merasa dipermalukan oleh panitia, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM beserta jajaran memutuskan keluar jelang helat dimulai. Keputusan ini dipicu, karena panitia penyelenggara ingkar terhadap agenda yang telah mereka sampaikan.
Seperti diceritakan Kepala Bagian Prokopim Setdakab Meranti, Afrinal Yusran, penyelenggara semula menyampaikan jika rapat koordinasi tersebut harus dihadiri langsung oleh kepala daerah. Karena dalam rangkaian kegiatan, Kabupaten Kepulauan Meranti akan menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan.
"Mereka (panitia) sudah sampaikan ke kita akan ada pemberian penghargaan UHC, karena jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Meranti tidak kurang dari 95 persen. Namun, sesaat sebelum kegiatan itu dimulai, mereka bilang tidak jadi diserahkan dengan alasan yang tidak jelas," ujarnya.
Yusran mengaku Bupati Adil merasa kecewa. Mereka menilai panitia tidak profesional dalam mengatur agenda acara. Apalagi pelaksana terkesan menghindar ketika dicecar beberapa pertanyaan oleh pihaknya.
"Sejauh ini kami mengikuti acara resmi baru kali ini diperlakukan tidak patut oleh pihak penyelenggara. Bupati itu sudah bela-belain datang. Dari Selatpanjang baru saja tiba di Pekanbaru sore tadi, terus malam batal dan langsung pulang lagi. Ngejar agenda HUT Bhayangkara di Mapolres Meranti," bebernya.
Terpisah Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, M. Fahri, S.KM juga mengakui hal yang sama.
"Sebelum acara pun kita dikonfirmasi pihak dinkes Provinsi Riau bahwa bupati harus hadir, karna akan ada penerimaan penghargaan. Capaian UHC dan Meranti menjadi satu satunya daerah di Riau yang dapat. Kita senang lah. Dengan padatnya jadwal bupati menyempatkan diri. Tapi akhirnya tak jadi," ujarnya.
Ia juga tidak menampik jika Pemda Meranti perlu pengakuan atas capaian UHC tersebut. Menurutnya penghargaan itu menjadi atas capaian kinerja mereka dalam menyukseskan atensi pusat, provinsi dan daerah kepada masyarakat.
Fahri tidak mau berkomentar banyak, namun ia memastikan undangan yang dimaksud ditandatangani oleh Gubernur Riau Syamsuar, namun Fahri tidak menanggapi dan mengaku tidak tau apa penyebab batalnya sejumlah rangkaian helat oleh pelaksana tersebut batal.
"Udah malas banyak komentar. Yang jelas undangan itu ditandatangani gubernur, jadi gak mungkin gak benar kan, tapi nyatanya acara mau dimulai malah gak jadi, saya gak tau penyebabnya apa,"tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Zainal ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa apa yang terjadi tersebut hanyalah miss komunikasi saja.
"Malam tadi khusus penggalangan komitmen untuk bersama-sama mewujudkan jaminan kesehatan semesta di Riau per 1 Januari 2024. Untuk penghargaan UHC kita laksanakan secara khusus bersama BPJS Kesehatan, karena ini suatu pencapaian yang luar biasa sebagai wujud perhatian pemda," jelasnya.
Laporan: Wira Saputra dan Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman