PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah menyurati Presiden Joko Widodo terkait harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang turun akibat adanya larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kembali memperjuangkan harga TBS di Riau.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli menyatakan, dalam Rakor Gubernur Se-Sumatera di Hotel Premiere, Pekanbaru 30 Juni 2022 lalu, Gubri Syamsuar juga sudah secara khusus kembali menyampaikan kepada Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo tentang anjloknya harga sawit ini.
Gubri Syamsuar bersama gubernur se-Sumatera sepakat untuk menyampaikan kepada menteri terkait yang akan difasilitasi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri. "Sejak awal gubernur sangat konsen dan memberi perhatian khusus terhadap harga sawit ini,” katanya.
Berdasarkan kesepakatan gubernur se-Sumatera, akan dilaksanakan pertemuan dengan menteri terkait serta menyurati Presiden RI. Gubernur Riau lanjut Kadisbun, telah lama mengeluarkan Pergubri Nomor 77 Tahun 2020 yang mengatur tentang Penentuan Harga TBS.
Kemudian Gubernur Riau Syamsuar juga telah menerbitkan Surat Edaran Gubri kepada seluruh bupati/wali kota agar mengawal secara intensif proses penerapan harga pembelian TBS dan realisasi penerapan harga pembelian TBS di tingkat PKS. "Pak Gubernur juga mendorong semua petani sawit agar melakukan kemitraan. Upaya ini untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani, " ujar Zulfadli.
Sementara itu, saat kegiatan Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatera, Gubri Syamsuar juga menjadikan kelapa sawit sebagai bahasan utama. Disebutkan Gubri saat itu, bahwa harga kelapa sawit saat ini terus turun setelah pencabutan pelarangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). "Masalah sawit ini harus cepat ditanggapi. Kami sampaikan ke Pak Wamendagri dan akan ada proses yang dilalui untuk menyampaikan hal ini ke menteri terkait. Semoga permasalahan sawit segera teratasi,” ujarnya.
Dijelaskan Gubri, menindaklanjuti apa yang disampaikan gubernur se-Sumatera, maka Wamendagri mengatakan akan memfasilitasi bertemu menteri terkait. "Pak Wamendagri juga minta ditunjuk koordinator gubenur se-Sumatera agar nantinya mudah berkoordinasi. Kami akan berusaha memperjuangkan harga sawit,” sebutnya.(adv/sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah menyurati Presiden Joko Widodo terkait harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang turun akibat adanya larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kembali memperjuangkan harga TBS di Riau.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli menyatakan, dalam Rakor Gubernur Se-Sumatera di Hotel Premiere, Pekanbaru 30 Juni 2022 lalu, Gubri Syamsuar juga sudah secara khusus kembali menyampaikan kepada Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo tentang anjloknya harga sawit ini.
- Advertisement -
Gubri Syamsuar bersama gubernur se-Sumatera sepakat untuk menyampaikan kepada menteri terkait yang akan difasilitasi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri. "Sejak awal gubernur sangat konsen dan memberi perhatian khusus terhadap harga sawit ini,” katanya.
Berdasarkan kesepakatan gubernur se-Sumatera, akan dilaksanakan pertemuan dengan menteri terkait serta menyurati Presiden RI. Gubernur Riau lanjut Kadisbun, telah lama mengeluarkan Pergubri Nomor 77 Tahun 2020 yang mengatur tentang Penentuan Harga TBS.
- Advertisement -
Kemudian Gubernur Riau Syamsuar juga telah menerbitkan Surat Edaran Gubri kepada seluruh bupati/wali kota agar mengawal secara intensif proses penerapan harga pembelian TBS dan realisasi penerapan harga pembelian TBS di tingkat PKS. "Pak Gubernur juga mendorong semua petani sawit agar melakukan kemitraan. Upaya ini untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani, " ujar Zulfadli.
Sementara itu, saat kegiatan Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatera, Gubri Syamsuar juga menjadikan kelapa sawit sebagai bahasan utama. Disebutkan Gubri saat itu, bahwa harga kelapa sawit saat ini terus turun setelah pencabutan pelarangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). "Masalah sawit ini harus cepat ditanggapi. Kami sampaikan ke Pak Wamendagri dan akan ada proses yang dilalui untuk menyampaikan hal ini ke menteri terkait. Semoga permasalahan sawit segera teratasi,” ujarnya.
Dijelaskan Gubri, menindaklanjuti apa yang disampaikan gubernur se-Sumatera, maka Wamendagri mengatakan akan memfasilitasi bertemu menteri terkait. "Pak Wamendagri juga minta ditunjuk koordinator gubenur se-Sumatera agar nantinya mudah berkoordinasi. Kami akan berusaha memperjuangkan harga sawit,” sebutnya.(adv/sol)