PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II khususnya yang melintasi Provinsi Riau bakal dilanjutkan pekerjaan pembangunannya pada 2024 ini.
Salah satu skala prioritas yang bakal disambungkan adalah Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, bagian Jalan Tol Pekanbaru-Rengat yang juga disebut Seksi Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru.
Jalan Tol Lingkar Pekanbaru dengan total panjang 30,57 km ini akan dibagi tiga seksi pembangunan. Nantinya, pengendara tidak perlu lagi keluar tol bagi yang melewati Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar, dan Tol Pekanbaru-Rengat jika sudah tuntas keseluruhan.
Jalan Tol Ruas Rengat-Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru ini terdiri dari Seksi 1 Interchange atau Simpang Susun (SS) Bypass Pekanbaru-SS Siak sepanjang 11,47 km, Seksi 2 SS Siak-SS Rimbo Panjang sepanjang 13,4 km, dan Seksi 3 SS Rimbo Panjang-Junction Pekanbaru sepanjang 5,7 km.
Hal ini diungkapkan Executive Vice President (EVP) Hutama Karya, Tjahjo Purnomo perihal fokus mengerjakan penyelesaian salah satu ruas JTTS Tahap II. “Jalan Tol Rengat–Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru dengan total panjang 30,57 km jadi fokus kami,’’ ujarnya kepada Riau Pos, Rabu (3/1).
‘’Karena keterhubungan antardaerah melalui pembangunan infrastruktur yang merata terus dikejar melalui pembangunan Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru yang akan menghubungkan sejumlah ruas tol di Provinsi Riau termasuk ruas yang telah beroperasi yakni Pekanbaru–Dumai,” tambahnya.
Akselerasi yang dilaksanakan HK selaku pengelola JTTS yang ditunjuk pemerintah ini sebagai langkah penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). BUMN ini mengeklaim telah mencatatkan progres signifikan terhadap sejumlah ruas tol sirip atau feeder yang berada di Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Dijelaskan, per 15 Desember 2023 kemarin, progres konstruksi dan pengadaan lahan jalan Tol Pekanbaru–Bangkinang (STA 0-9 km) sudah mencapai 100 persen, kemudian pengerjaan konstruksi jalan Tol Bangkinang–Pangkalan Tahap I (Bangkinang–XIII Koto Kampar) sepanjang 24,7 km mencapai 94,18 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 99,08 persen.
Ditambah dengan progres pembangunan fisik jalan Tol Padang–Sicincin (36,6 km) mencapai 47,22 persen dengan progres pengadaan lahan telah mencapai 94,10 persen. Keseluruhan ditindaklanjuti pemerintah melalui penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) pada hari Jumat (22/12) tahun 2023 lalu.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Miftachul Munir dengan Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto. Dalam kegiatan ini turut hadir Sekretaris BPJT, Apri Artoto, Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono, Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, EVP Perencanaan Jalan Tol, Iwan Hermawan.
Kegiatan penandatangan berlangsung di Gedung Bina Marga, Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta. Terkait jalan lingkar Tol Pekanbaru, maka ke depan Provinsi Riau bakal menjadi episentrum Sumatera ketika JTTS terkoneksi untuk keseluruhan provinsi, karena akan menghubungkan tiga ruas JTTS ini.
Diharapkan, kemacetan dalam Kota Pekanbaru dapat terurai. Pasalnya, kendaraan logistik dari arah Sumatera Barat menuju Sumatera Utara sudah dapat langsung toll-to-toll, serta memudahkan konektivitas ke berbagai tempat pariwisata.
Sebagai informasi berdasarkan keterangan resmi yang diterima Riau Pos dari Hutama Karya, kontraktor pembangunan jalan tol ini adalah anak usaha Hutama Karya yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dengan scope pekerjaan meliputi konstruksi galian dan timbunan badan jalan, jembatan, junction Pekanbaru, rest area, dan gerbang tol.
Sementara rencana fasilitas struktur yang nantinya akan melengkapi jalan tol ini di antaranya 3 underpass, 6 overpass, 3 interchange, 3 gerbang tol, dan sepasang rest area tipe A. Pembangunan jalan tol ini nantinya juga akan didukung oleh sejumlah penggunaan digital construction di antaranya building information modelling (BIM) dan light detection and ranging (LiDAR) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, mengefisienkan waktu pengerjaan, dan hasil yang tepat mutu.
Sementara untuk mengatasi tantangan tanah lunak, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek akan menggunakan teknologi prefabricated vertical drain (PVD) dan preloading pada struktur tanah timbunan dan penggunaan konstruksi Pile Slab diatas tanah lunak dengan kedalaman lebih dari 10 meter.
Sementara itu, selama 11 hari dibuka, Tol Fungsional XIII Koto Kampar, Rabu (3/1) resmi ditutup kembali. Sejak dibuka secara fungsional ruas Tol XIII Koto Kampar telah sukses membantu masyarakat menjalani libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah Volume Lalu Lintas (VLL) yang melewati Ruas Tol Fungsional Bangkinang-XIII Koto Kampar sebanyak 12.649 kendaraan.(egp/bay)