PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Satu anak yang masih dalam kategori umur di bawah lima tahun (balita) kembali dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau. Satu balita tersebut yakni ZDW (1) berjenis kelamin laki-laki warga Pekanbaru. Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pada Ahad (2/8) terdapat penambahan 10 pasien positif Covid-19. Salah satunya balita dengan inisial ZDW tersebut. Dengan adanya penambahan 10 pasien tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau menjadi 456 dari sebelumnya 446.
"Dari total 456 pasien positif tersebut, 116 orang masih dirawat, 328 sembuh dan 12 orang meninggal dunia," kata Mimi.
Pasien ke 447 yakni NS (60) warga provinsi Kepulauan Riau. NS memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara dan berencana pulang ke Kepulauan Riau dengan transit di Pekanbaru pada 29 Juli. Syarat untuk dapat melanjutkan perjalanan yakni harus melakukan rapid test dan hasilnya reaktif, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan swab dan hasilnya positif.
"Pasien 448 yakni FJ (23) yang merupakan warga Kota Pekanbaru. FJ memiliki riwayat perjalanan dari Kota Palembang. FJ melakukan pemeriksaan swab di Kota Pekanbaru pada tanggal 30 Juli dengan hasil dinyatakan terkonfirmasi Covid-19," sebutnya.
Pasien 449 ZDW (1/laki-laki) yang merupakan warga Pekanbaru. ZDW merupakan kontak erat dari orangtuanya AW (31). Pasien 450 D (48) yang merupakan warga Pekanbaru. D melakukan pemeriksaan swab di Pekanbaru pada 30 Juli dengan hasil dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Belum diketahui riwayat penularan dari D karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
"Pasien 451 LN (48) warga Pekanbaru. LN datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas, batuk, demam dan mual. LN memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara pada tanggal 6-11 Juli. Pasien 452 HYA (36) warga Pekanbaru. Dia mengikuti pemeriksaan swab massal di Pekanbaru pada 29 Juli dengan hasil dinyatakan terkonfirmasi Covid-19," sebutnya.
Pasien 453 AW (23) warga Indragiri Hilir. AW (23) memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Utara pada 24 Juli. Pasien 454 Y (42) yang merupakan warga Siak. Y (42) merupakan kontak erat dari kasus terkonfirmasi ke-256 MY (90).
"Pasien 455 APA (9) warga Siak. Pasien 456 WRS (32) juga merupakan warga Siak. WRS merupakan kontak erat dari (istri) kasus terkonfirmasi ke-446 AA (39). Kabar baik yang kita syukuri adalah penambahan satu pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, yaitu ZA (52) yang merupakan warga Pekanbaru," sebutnya.
Pasien Positif di Meranti Melarikan Diri
Walaupun masih tercatat sebagai wilayah dengan kategori zona hijau terhadap penyebaran Covid-19, ternyata Kepulauan Meranti memiliki suspect terbesar kedua dari 12 kabupaten/kota di Riau. Angka tersebut dihimpun Riau Pos, Ahad (8/7) siang langsung dari website gugus tugas, coronariau.go.id. Meranti menempati posisi kedua terbanyak setelah Rokan Hilir; 1.207 suspect dibanding sebaran suspect di Kota Sagu yang berjumlah 951 jiwa.
Di samping itu, untuk sebaran jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebesar 13 orang. 12 orang pasien sembuh dan sisa satu orang masih diisolasi.Namun sayang, dari informasi yang diterima seorang pasien terkonfirmasi itu berulah. Setelah menjalani perawatan dan isolasi di RS Arifin Ahmad Pekanbaru, ia malah melarikan diri dan pulang ke Meranti tanpa sepengetahuan tenaga medis.
Demikian disampaikan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Meranti M Fahri Skm, di hari yang sama. Adalah SN (41) yang sebelumnya dinyatakan positif Covid 19 awal pekan lalu (27/7).
"Dia kabur dari Pekanbaru ke sini (Meranti, red) dan tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit," ujar Fahri.
Dikatakannya SN diketahui sampai dan Selatpanjang akhir pekan , (31/7) dan tim langsung mengamankan yang bersangkutan. "Sampai di sini langsung kami isolasi di RSUD," ujarnya.
Dijelaskan Fahri alasan SN kabur tanpa sepengetahuan pihak RSUD Arifin Achmad karena merasa tidak mengalami gejala Covid-19.
"Dia mungkin merasa tidak ada gejala, dan merasa tidak terjangkit Covid-19. Namun seperti yang kita ketahui di rumah sakit RSUD Arifin Achmad dia positif," tuturnya.
Lebih jauh dijelaskannya SN melakukan perjalanan menggunakan angkutan travel dari Pekanbaru ke Tanjung Buton, dan kemudian menggunakan kapal angkutan laut dari Buton ke Selatpanjang, Meranti. Dikatakan Fahri karena SN berangkat menggunakan angkutan umum, pihaknya saat ini tengah melakukan tracing untuk mengetahui kontak erat dengan SN.
"Kami lakukan tracing, suaminya juga kami isolasi. Sekarang kita masih terus mencari dari pihak kepolisian. Itu yang belum kami dapatkan," bebernya.
Saat berangkat dari Pekanbaru, SN diketahui berangkat bersama keluarganya. Sehingga dikatakan Fahri ada penambahan 3 suspek dari kontak erat yang bersangkutan.
"Dia sama adik iparnya, dan kakaknya. Jadi ada tiga orang yang sekarang kami isolasi di BLK sebagai suspect dari kontak erat SN," jelas Fahri.(ali/sol/wir/ted)