Sabtu, 3 Mei 2025
spot_img

Stadion Utama Riau Terancam Dijual, Gubernur: Supaya Tak Terus Membebani APBD

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aset eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 di Riau kembali menjadi sorotan. Salah satunya adalah Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, yang dinilai belum dikelola secara optimal dan terus menimbulkan beban biaya perawatan tinggi.

Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan keprihatinannya terkait pengelolaan stadion megah yang dibangun dengan anggaran Rp1,2 triliun itu. Dalam Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD) di Gedung Daerah Riau, Jumat (2/5/2025), Wahid menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan opsi untuk menjual stadion tersebut kepada investor.

“Stadion ini pembangunannya mencapai Rp1,2 triliun, tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Saya sudah coba tawarkan ke beberapa investor, namun belum ada yang berminat,” ujarnya.

Baca Juga:  Kabut Asap, Jamaah Salat Iduladha Pakai Masker

Menurut Wahid, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Pemprov untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menegaskan bahwa pemanfaatan aset harus dilakukan secara maksimal agar tidak menjadi tanggungan yang merugikan keuangan daerah.

“Kami sedang mengkaji aset mana saja yang bisa dioptimalkan. Untuk stadion ini, kami terbuka dengan kerja sama pengelolaan, asal nilai aset tetap terjaga,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa untuk saat ini, fokus pemerintah adalah menjaga kondisi fisik dan nilai aset tersebut sembari menunggu adanya pihak ketiga yang berminat untuk bekerja sama.

“Jangan sampai dibiarkan terbengkalai dan malah kehilangan nilainya,” tutup Gubri.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aset eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 di Riau kembali menjadi sorotan. Salah satunya adalah Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, yang dinilai belum dikelola secara optimal dan terus menimbulkan beban biaya perawatan tinggi.

Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan keprihatinannya terkait pengelolaan stadion megah yang dibangun dengan anggaran Rp1,2 triliun itu. Dalam Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD) di Gedung Daerah Riau, Jumat (2/5/2025), Wahid menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan opsi untuk menjual stadion tersebut kepada investor.

“Stadion ini pembangunannya mencapai Rp1,2 triliun, tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Saya sudah coba tawarkan ke beberapa investor, namun belum ada yang berminat,” ujarnya.

Baca Juga:  Lidah Lebih Peka dengan Rasa Pedas

Menurut Wahid, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Pemprov untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menegaskan bahwa pemanfaatan aset harus dilakukan secara maksimal agar tidak menjadi tanggungan yang merugikan keuangan daerah.

“Kami sedang mengkaji aset mana saja yang bisa dioptimalkan. Untuk stadion ini, kami terbuka dengan kerja sama pengelolaan, asal nilai aset tetap terjaga,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa untuk saat ini, fokus pemerintah adalah menjaga kondisi fisik dan nilai aset tersebut sembari menunggu adanya pihak ketiga yang berminat untuk bekerja sama.

“Jangan sampai dibiarkan terbengkalai dan malah kehilangan nilainya,” tutup Gubri.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Stadion Utama Riau Terancam Dijual, Gubernur: Supaya Tak Terus Membebani APBD

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aset eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 di Riau kembali menjadi sorotan. Salah satunya adalah Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, yang dinilai belum dikelola secara optimal dan terus menimbulkan beban biaya perawatan tinggi.

Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan keprihatinannya terkait pengelolaan stadion megah yang dibangun dengan anggaran Rp1,2 triliun itu. Dalam Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD) di Gedung Daerah Riau, Jumat (2/5/2025), Wahid menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan opsi untuk menjual stadion tersebut kepada investor.

“Stadion ini pembangunannya mencapai Rp1,2 triliun, tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Saya sudah coba tawarkan ke beberapa investor, namun belum ada yang berminat,” ujarnya.

Baca Juga:  Terobosan Baru, Bermain Sepakbola di Stadion Utama Riau

Menurut Wahid, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Pemprov untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menegaskan bahwa pemanfaatan aset harus dilakukan secara maksimal agar tidak menjadi tanggungan yang merugikan keuangan daerah.

“Kami sedang mengkaji aset mana saja yang bisa dioptimalkan. Untuk stadion ini, kami terbuka dengan kerja sama pengelolaan, asal nilai aset tetap terjaga,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa untuk saat ini, fokus pemerintah adalah menjaga kondisi fisik dan nilai aset tersebut sembari menunggu adanya pihak ketiga yang berminat untuk bekerja sama.

“Jangan sampai dibiarkan terbengkalai dan malah kehilangan nilainya,” tutup Gubri.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aset eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 di Riau kembali menjadi sorotan. Salah satunya adalah Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, yang dinilai belum dikelola secara optimal dan terus menimbulkan beban biaya perawatan tinggi.

Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan keprihatinannya terkait pengelolaan stadion megah yang dibangun dengan anggaran Rp1,2 triliun itu. Dalam Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD) di Gedung Daerah Riau, Jumat (2/5/2025), Wahid menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan opsi untuk menjual stadion tersebut kepada investor.

“Stadion ini pembangunannya mencapai Rp1,2 triliun, tapi belum dimanfaatkan dengan baik. Saya sudah coba tawarkan ke beberapa investor, namun belum ada yang berminat,” ujarnya.

Baca Juga:  Kabut Asap, Jamaah Salat Iduladha Pakai Masker

Menurut Wahid, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Pemprov untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menegaskan bahwa pemanfaatan aset harus dilakukan secara maksimal agar tidak menjadi tanggungan yang merugikan keuangan daerah.

“Kami sedang mengkaji aset mana saja yang bisa dioptimalkan. Untuk stadion ini, kami terbuka dengan kerja sama pengelolaan, asal nilai aset tetap terjaga,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa untuk saat ini, fokus pemerintah adalah menjaga kondisi fisik dan nilai aset tersebut sembari menunggu adanya pihak ketiga yang berminat untuk bekerja sama.

“Jangan sampai dibiarkan terbengkalai dan malah kehilangan nilainya,” tutup Gubri.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari