Rabu, 18 September 2024

Banjir di Dumai Makan Korban

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Kelurahan Bumiayu Kecamatan Dumai Selatan menelan korban jiwa. Remaja 13 tahun, Ahmad Rizky Fauzi, ditemukan meninggal setelah berenang di lokasi banjir, Ahad (31/10) sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban merupakan anak ketiga pasangan Azari dan Murnis. Warga Jalan Gunung Selamat Gang Bahagia RT 01 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Dumai Selatan. Lurah Bumiayu, Heri Suprapto mengatakan bahwa pada Ahad (31/10) sekitar pukul 14.00 WIB, korban pergi berenang bersama dua temannya di Jalan Gunung Selamat Ujung. Tak jauh dari jembatan di Jalan Merbabu.

Jembatan Jalan Gunung Merbabu membentang di atas Sungai Dumai yang menghubungkan Jalan Gunung Merbabu dengan Jalan Bukit Datuk Lama.

"Sekitar 50 meter dari jembatan Jalan Gunung Merbabu. Di situ ada gorong-gorong untuk memperlancar air ke Sungai Dumai," kata Heri.

- Advertisement -

Tak lama berenang bersama, tiba-tiba korban melakukan lompat salto dari atas bibir gorong-gorong sebelah timur.  Begitu masuk ke dalam air, korban tidak muncul lagi.

"Teman-teman korban berusaha mencari. Mungkin karena panik, baru sekira 1,5 jam kemudian melaporkannya ke warga. Saat dilakukan pencarian, sekiytar pukul 16.00 WIB, korban ditemukan. Saat ditemukan diperkirakan sudah tidak bernyawa," kata Lurah.

- Advertisement -

Anggota DPRD Kota Dumai dari Fraksi Partai Gerindra Johannes MP Tetelepta, Ahad (31/10) sore ikut melakukan pencarian dan mengangkat jenazah korban dari dalam sungai mengatakan, korban ditemukan di sisi barat gorong-gorong. Atau aliran yang mengarah ke Sungai Dumai.

"Saat ditemukan dalam posisi sebagian tubuh korban tersangkut dan berada di dalam gorong-gorong. Sepertinya saat terjun, tubuh korban terseret arus air yang cukup deras ke dalam gorong-gorong," kata Aci, sapaan akrab Johannes MP Tetelepta.

Perihal posisinya di TKP, Aci mengatakan pada saat itu tengah mengantar bantuan untuk warga terdampak banjir di Kelurahan Bumiayu dan Bukit Datuk. Bantuan di antar langsung dengan cara melansir beberapa kali.

"Saya dan beberapa relawan beberapa kali melewati jalan di mana musibah terjadi. Sekitar pukul 14.00 WIB ada melihat beberapa remaja tengah berenang. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB mendapat kabar ada yang tenggelam dan hilang di dekat gorong-gorong Jalan Gunung Selamat Ujung," katanya.

Baca Juga:  AJI Gelar Workshop Menggunakan PRIMS untuk Liputan dan Riset yang Kaya Data

Warga setempat, H Fadli, yang juga ikut mengevakuasi korban mengatakan bahwa korban selama ini dikenal pandai berenang. "Informasinya pandai berenang. Namun di lokasi kejadian, air sangat deras. Sepertinya korban terseret hingga ke dalam gorong-gorong," katanya.

Saat melintas mengantarkan bantuan sembako rombongan relawan sempat melihat anak-anak berenang di sana, namun karena ada orang dewasa maka mereka melanjutkan mengantarkan sembako tanpa membubarkan. Dengan pikiran ada orang tua yang mengawasi. Sempat diberikan pertolongan pada korban dengan memompa dada dan membawa korban ke RSUD namun nyawa korban tak dapat diselamatkan lagi. Terkait ada korban tenggelam tersebut Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Amrizal Anara membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Tim kami di lapangan masih berada di lokasi banjir baik di Kelurahan Bumi Ayu tempat korban Rizky ditemukan maupun di Kelurahan Bukit Datuk dan Kelurahan Bintan yang saat ini maaih digenangi air," kata Anara.
Khusus untuk di Kelurahan Bumi Ayu dan Kelurahan Bukit Datuk yang dampak banjir paling parah, BPBD Dumai mengerahkan perahu karet dan siap melakukan evakuasi terhadap warga yang memang memerlukan evakuasi.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan kami turut berdula cita atas kejadian ini. Kami juga mengimbau kepada orang tua untuk melakukan pengawasan lebih terhadap anak-anak kita karena air masih tinggi meski sudah berangsur turun," bebernya.

Sementara itu, memasuki hari kelima banjir paskahujan dengan intensitas tinggi yang melanda Dumai dampak akibat banjir terus melus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai merilis jumlah warga terdampak banjir di Dumai sebanyak 4.384 Jiwa.

Sementara itu warga yang harus mengungsi ke tenda pengungsian akibat banjir 76 jiwa. Hal itu disampaikan oleh Kepala BPBD Dumai Amrizal Anara, Ahad (31/10).

"Data hingga Sabtu (30/10) jumlah warga terdampak banjir di Dumai sebanyak 4.384 jiwa yang terdiri dari warga di Kelurahan Bumi Ayu 2.332 jiwa, warga Kelurahan Bukit Datuk 884 jiwa, warga Kelurahan Bintan 718 jiwa, warga Kelurahan Sukajadi 450 jiwa. Total keseluruhan korban terimbas banjir di Dumai sebanyak 4.384 jiwa," beber Amrizal.

Baca Juga:  Bayi Mungil Pengidap Omfalokel Terpaksa Keluar dari RSUD Arifin Achmad

Daerah yang paling terdampak banjir akibat hujan adalah jalan Bukit Datuk Lama, Kelurahan Bukit Datuk dan Jalan Garuda Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan. Kelurahan Bintan dan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Dumai Kota. Untuk membantu warga terdampak banjir, Pemerintah Kota Dumai telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum.

"Penyebab banjir, akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah Kota Dumai. Total warga terdampak banjir yang mengungsi ke tenda pengungsian sebanyak 76 jiwa, dengan rincian orang dewasa 41 jiwa dan balita 35 jiwa," ungkap Amrizal.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banji, posko pengungsian dan dapur umum induk ada di halaman Kantor Camat Dumai Selatan Kota Dumai. Dapur Umum induk menyalurkan logistik makan siap saji bagi warga terdampak banjir sebanyak 1.700 bungkus per hari.

Dapur umum mandiri ada di R T01 dan RT 04 Kelurahan Bumi Ayu masing-masing mendistribusikan nasi bungkus sebanyak 1.500 porsi dan 300 porsi untuk makan siang dan makan malam. Dapur umum mandiri Kelurahan Bukit Datuk ada di RT 003 mendistribusikan 500 porsi untuk siang dan malam.

Di Kecamatan Dumai Kota, Dapur umum didirikan di Kelurahan Bintan, setiap hari mendistribusikan 1.500 porsi makanan untuk siang dan malam. Terakhir dapur umum di Kelurahan Sukajadi menyiapkan 500 porsi makanan untuk makan siang dan makan malam.

Untuk memantau kesehatan warga terdampak banjir, Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan Kota Dumai menaruh tim dokter dibantu perawat di posko Kecamatan Dumai Selatan. "BPBD Dumai juga menyediakan Sarpras evakuasi berupa perahu fiber, perahu Karet masing-masing milik BPBD, Polres Dumai, MHC dan perahu karet milik Rumah Penjelajah," ujarnya.(mx12/rpg)
 

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Kelurahan Bumiayu Kecamatan Dumai Selatan menelan korban jiwa. Remaja 13 tahun, Ahmad Rizky Fauzi, ditemukan meninggal setelah berenang di lokasi banjir, Ahad (31/10) sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban merupakan anak ketiga pasangan Azari dan Murnis. Warga Jalan Gunung Selamat Gang Bahagia RT 01 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Dumai Selatan. Lurah Bumiayu, Heri Suprapto mengatakan bahwa pada Ahad (31/10) sekitar pukul 14.00 WIB, korban pergi berenang bersama dua temannya di Jalan Gunung Selamat Ujung. Tak jauh dari jembatan di Jalan Merbabu.

Jembatan Jalan Gunung Merbabu membentang di atas Sungai Dumai yang menghubungkan Jalan Gunung Merbabu dengan Jalan Bukit Datuk Lama.

"Sekitar 50 meter dari jembatan Jalan Gunung Merbabu. Di situ ada gorong-gorong untuk memperlancar air ke Sungai Dumai," kata Heri.

Tak lama berenang bersama, tiba-tiba korban melakukan lompat salto dari atas bibir gorong-gorong sebelah timur.  Begitu masuk ke dalam air, korban tidak muncul lagi.

"Teman-teman korban berusaha mencari. Mungkin karena panik, baru sekira 1,5 jam kemudian melaporkannya ke warga. Saat dilakukan pencarian, sekiytar pukul 16.00 WIB, korban ditemukan. Saat ditemukan diperkirakan sudah tidak bernyawa," kata Lurah.

Anggota DPRD Kota Dumai dari Fraksi Partai Gerindra Johannes MP Tetelepta, Ahad (31/10) sore ikut melakukan pencarian dan mengangkat jenazah korban dari dalam sungai mengatakan, korban ditemukan di sisi barat gorong-gorong. Atau aliran yang mengarah ke Sungai Dumai.

"Saat ditemukan dalam posisi sebagian tubuh korban tersangkut dan berada di dalam gorong-gorong. Sepertinya saat terjun, tubuh korban terseret arus air yang cukup deras ke dalam gorong-gorong," kata Aci, sapaan akrab Johannes MP Tetelepta.

Perihal posisinya di TKP, Aci mengatakan pada saat itu tengah mengantar bantuan untuk warga terdampak banjir di Kelurahan Bumiayu dan Bukit Datuk. Bantuan di antar langsung dengan cara melansir beberapa kali.

"Saya dan beberapa relawan beberapa kali melewati jalan di mana musibah terjadi. Sekitar pukul 14.00 WIB ada melihat beberapa remaja tengah berenang. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB mendapat kabar ada yang tenggelam dan hilang di dekat gorong-gorong Jalan Gunung Selamat Ujung," katanya.

Baca Juga:  Innalillahi, Satu Lagi Tenaga Medis Asal Bengkalis Terpapar Covid-19 Meninggal Dunia

Warga setempat, H Fadli, yang juga ikut mengevakuasi korban mengatakan bahwa korban selama ini dikenal pandai berenang. "Informasinya pandai berenang. Namun di lokasi kejadian, air sangat deras. Sepertinya korban terseret hingga ke dalam gorong-gorong," katanya.

Saat melintas mengantarkan bantuan sembako rombongan relawan sempat melihat anak-anak berenang di sana, namun karena ada orang dewasa maka mereka melanjutkan mengantarkan sembako tanpa membubarkan. Dengan pikiran ada orang tua yang mengawasi. Sempat diberikan pertolongan pada korban dengan memompa dada dan membawa korban ke RSUD namun nyawa korban tak dapat diselamatkan lagi. Terkait ada korban tenggelam tersebut Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Amrizal Anara membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Tim kami di lapangan masih berada di lokasi banjir baik di Kelurahan Bumi Ayu tempat korban Rizky ditemukan maupun di Kelurahan Bukit Datuk dan Kelurahan Bintan yang saat ini maaih digenangi air," kata Anara.
Khusus untuk di Kelurahan Bumi Ayu dan Kelurahan Bukit Datuk yang dampak banjir paling parah, BPBD Dumai mengerahkan perahu karet dan siap melakukan evakuasi terhadap warga yang memang memerlukan evakuasi.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan kami turut berdula cita atas kejadian ini. Kami juga mengimbau kepada orang tua untuk melakukan pengawasan lebih terhadap anak-anak kita karena air masih tinggi meski sudah berangsur turun," bebernya.

Sementara itu, memasuki hari kelima banjir paskahujan dengan intensitas tinggi yang melanda Dumai dampak akibat banjir terus melus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai merilis jumlah warga terdampak banjir di Dumai sebanyak 4.384 Jiwa.

Sementara itu warga yang harus mengungsi ke tenda pengungsian akibat banjir 76 jiwa. Hal itu disampaikan oleh Kepala BPBD Dumai Amrizal Anara, Ahad (31/10).

"Data hingga Sabtu (30/10) jumlah warga terdampak banjir di Dumai sebanyak 4.384 jiwa yang terdiri dari warga di Kelurahan Bumi Ayu 2.332 jiwa, warga Kelurahan Bukit Datuk 884 jiwa, warga Kelurahan Bintan 718 jiwa, warga Kelurahan Sukajadi 450 jiwa. Total keseluruhan korban terimbas banjir di Dumai sebanyak 4.384 jiwa," beber Amrizal.

Baca Juga:  Bayi Mungil Pengidap Omfalokel Terpaksa Keluar dari RSUD Arifin Achmad

Daerah yang paling terdampak banjir akibat hujan adalah jalan Bukit Datuk Lama, Kelurahan Bukit Datuk dan Jalan Garuda Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan. Kelurahan Bintan dan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Dumai Kota. Untuk membantu warga terdampak banjir, Pemerintah Kota Dumai telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum.

"Penyebab banjir, akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah Kota Dumai. Total warga terdampak banjir yang mengungsi ke tenda pengungsian sebanyak 76 jiwa, dengan rincian orang dewasa 41 jiwa dan balita 35 jiwa," ungkap Amrizal.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banji, posko pengungsian dan dapur umum induk ada di halaman Kantor Camat Dumai Selatan Kota Dumai. Dapur Umum induk menyalurkan logistik makan siap saji bagi warga terdampak banjir sebanyak 1.700 bungkus per hari.

Dapur umum mandiri ada di R T01 dan RT 04 Kelurahan Bumi Ayu masing-masing mendistribusikan nasi bungkus sebanyak 1.500 porsi dan 300 porsi untuk makan siang dan makan malam. Dapur umum mandiri Kelurahan Bukit Datuk ada di RT 003 mendistribusikan 500 porsi untuk siang dan malam.

Di Kecamatan Dumai Kota, Dapur umum didirikan di Kelurahan Bintan, setiap hari mendistribusikan 1.500 porsi makanan untuk siang dan malam. Terakhir dapur umum di Kelurahan Sukajadi menyiapkan 500 porsi makanan untuk makan siang dan makan malam.

Untuk memantau kesehatan warga terdampak banjir, Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan Kota Dumai menaruh tim dokter dibantu perawat di posko Kecamatan Dumai Selatan. "BPBD Dumai juga menyediakan Sarpras evakuasi berupa perahu fiber, perahu Karet masing-masing milik BPBD, Polres Dumai, MHC dan perahu karet milik Rumah Penjelajah," ujarnya.(mx12/rpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari