Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Syarief Hasan: Laju Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Naik

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengingatkan bahwa sampai saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga mereda bahkan dalam lingkup global, hampir seluruh negara sangat mengkhawatirkan munculnya gelombang kedua dari pandemi ini. India adalah contoh negara yang mengalami serangan gelombang kedua yang sangat dahsyat.

Fenomena itu lanjut Syarief, sangat mengerikan jika terjadi di Indonesia.  Serangan gelombang pertama saja, dampaknya sudah sangat menyengsarakan rakyat terutama rakyat kecil. Perekonomian nasional lambat laun turun, tingkat pengangguran tinggi, banyak usaha-usaha rakyat yang gulung tikar.  

"Untuk keluar dari pandemi dan menghindari datangnya gelombang pandemi selanjutnya sekaligus perbaikan perekonomian nasional, perlu sinergitas yang baik antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Indonesia," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga:  Polisi Dalami Dugaan Suap Oknum DPRD Riau Terpilih

Menteri Koperasi era Presiden SBY itu mengungkapkan agar upaya memperbaiki laju pertumbuhan ekonomi bagus, maka penanganan pandemi mesti tepat dan cepat. Namun, ternyata ada dua wacana besar yang beredar di tengah masyarakat, yakni di satu sisi ada yang berpandangan untuk segera memperbaiki perekonomian baru pandeminya. Di sisi lainnya berpendapat pandeminya yang harus diatasi dahulu baru perekonomian.

"Itulah demokrasi, semua pendapat harus dihargai sebab semuanya pasti bermaksud baik. Saya melihat pemerintah cukup bagus dalam melakukan tugasnya, dua-duanya dijalankan yakni seraya melakukan upaya menghilangkan pandemi dengan sosialisasi dan penerapan kebijakan protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat,  sampai pelaksanaan vaksinasi massal, pemerintah juga bekerja keras memperbaiki perekonomian yang rusak akibat pandemi," terangnya.

Syarief berharap rakyat mendukung upaya-upaya tersebut dengan mematuhi prokes seperti selalu memakai masker terutama di luar rumah, menjaga jarak, selalu mencuci tangan, menjaga kesehatan pribadi dan keluarga dan mengikuti program vaksinasi.  

Baca Juga:  Sebut ada Penambahan 309 Surat Suara, Dua Paslon Gugat Hasil Pilkada Inhu ke MK

Jika itu dilakukan ucapnya, maka pandemi lambat laun akan hilang dan diharapkan di kuartal kedua tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah ada perubahan menjadi positif dua persen dan makin melaju di kuartal selanjutnya.  

"Jika hal baik itu terus bertahan, maka saya yakin pada akhir tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai lima persen kembali lagi sejak awal sebelum pandemi muncul. Untuk itu, saya mengajak pemerintah dan rakyat mulai saat ini lebih erat lagi bergandengan tangan untuk bersama-sama keluar dari musibah ini," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

BOGOR (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengingatkan bahwa sampai saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga mereda bahkan dalam lingkup global, hampir seluruh negara sangat mengkhawatirkan munculnya gelombang kedua dari pandemi ini. India adalah contoh negara yang mengalami serangan gelombang kedua yang sangat dahsyat.

Fenomena itu lanjut Syarief, sangat mengerikan jika terjadi di Indonesia.  Serangan gelombang pertama saja, dampaknya sudah sangat menyengsarakan rakyat terutama rakyat kecil. Perekonomian nasional lambat laun turun, tingkat pengangguran tinggi, banyak usaha-usaha rakyat yang gulung tikar.  

- Advertisement -

"Untuk keluar dari pandemi dan menghindari datangnya gelombang pandemi selanjutnya sekaligus perbaikan perekonomian nasional, perlu sinergitas yang baik antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Indonesia," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga:  Golkar Bulat Dukung Airlangga Capres, Mesin Partai Dituntut Bergerak

Menteri Koperasi era Presiden SBY itu mengungkapkan agar upaya memperbaiki laju pertumbuhan ekonomi bagus, maka penanganan pandemi mesti tepat dan cepat. Namun, ternyata ada dua wacana besar yang beredar di tengah masyarakat, yakni di satu sisi ada yang berpandangan untuk segera memperbaiki perekonomian baru pandeminya. Di sisi lainnya berpendapat pandeminya yang harus diatasi dahulu baru perekonomian.

- Advertisement -

"Itulah demokrasi, semua pendapat harus dihargai sebab semuanya pasti bermaksud baik. Saya melihat pemerintah cukup bagus dalam melakukan tugasnya, dua-duanya dijalankan yakni seraya melakukan upaya menghilangkan pandemi dengan sosialisasi dan penerapan kebijakan protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat,  sampai pelaksanaan vaksinasi massal, pemerintah juga bekerja keras memperbaiki perekonomian yang rusak akibat pandemi," terangnya.

Syarief berharap rakyat mendukung upaya-upaya tersebut dengan mematuhi prokes seperti selalu memakai masker terutama di luar rumah, menjaga jarak, selalu mencuci tangan, menjaga kesehatan pribadi dan keluarga dan mengikuti program vaksinasi.  

Baca Juga:  PSU Kuala Lumpur Lancar dengan Sejumlah Catatan

Jika itu dilakukan ucapnya, maka pandemi lambat laun akan hilang dan diharapkan di kuartal kedua tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah ada perubahan menjadi positif dua persen dan makin melaju di kuartal selanjutnya.  

"Jika hal baik itu terus bertahan, maka saya yakin pada akhir tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai lima persen kembali lagi sejak awal sebelum pandemi muncul. Untuk itu, saya mengajak pemerintah dan rakyat mulai saat ini lebih erat lagi bergandengan tangan untuk bersama-sama keluar dari musibah ini," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari