JAKARTA (RP) – Komisi Pemilihan Umum menetapkan tiga zonasi yang akan digunakan dalam kampanye akbar mulai 21 Januari mendatang. Dengan ditetapkannya zonasi tersebut, pelaksanaan lokasi kampanye akan mengacu pembagian itu.
Dalam kampanye akbar nanti, Pasangan Calon (Paslon) Presiden 2024 dan partai pendukung akan dibagi sesuai zonasi setiap harinya. Paslon nomor urut satu yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan memulai kampanye akbar pada 21 Januari dari Zona A yang terdiri dari 13 provinsi termasuk Riau.
Paslon nomor urut dua yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memulai dari Zona B (13 provinsi), serta paslon nomor urut tiga yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan memulai dari Zona C (12 provinsi).Di hari selanjutnya, mereka bertukar posisi secara berurutan. Pengecualian terjadi di tiga hari terakhir kampanye akbar pada 8-10 Februari 2024. Di mana paslon diperkenankan memilih tempat tanpa terikat zonasi.
Dalam kesepakatannya, kerawanan terjadi pada tanggal 9-10 Februari 2024. Sebab waktu dan tempat pelaksanaan antara paslon nomor urut satu dan tiga berimpitan. Tanggal 9 Februari, Anies menggelar kampanye akbar di Sidoarjo dan Prabowo di Surabaya.
Sementara tanggal 10, Anies kampanye di Jakarta Internasional Stadium, adapun Prabowo di Gelora Bung Karno. Berbeda dengan kedua paslon, Ganjar menggelar kampanye di Jakarta pada 9 Februari dan menutupnya di Jawa Tengah pada 10 Februari.
Komisioner KPU RI August Mellaz mengatakan, fleksibelitas yang diberlakukan di tiga hari terakhir sesuai dengan kesepakatan dalam rapat bersama tim paslon.
“Mereka antar tim paslon mengatur untuk kami dimana saja, itu minta keleluasaan, kita berikan,” ujarnya, Kamis (18/1).
Mellaz menilai, hal itu tidak menjadi persoalan. Sebab, lokasi pelaksanaan kampanye akbar dipastikan tidak dalam lokasi yang sama. Di sisi lain, ada juga pengamanan dari pihak kepolisian.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid mengatakan, pemilihan lokasi kampanye akbar di tiga hari terakhir sudah sesuai kajian. Namun dia tidak membeberkan tujuannya dipilihnya provinsi tersebut karena itu strategi internal. “Alasannya? Ya keperluan saja,” ujarnya di Kantor TKN.
Terkait lokasinya yang berdempetan dengan paslon nomor urut 1, Nusron menilai bukan persoalan.
“Ya ga apa-apa, nanti kita atur lagi,” jelasnya.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, tantangan pelaksanaan kampanye akbar adalah massa. Sebab, kegiatan kampanye diprediksi akan diikuti massa yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sebagai antisipasi, dia meminta jajaran pengawas untuk terus berkoordinasi dengan jajaran pengamanan. Diakuinya, dalam kasus tertentu, pengawasan membutuhkan backup dari aparat. “Jika kemudian terjadi pelanggaran, langsung koordinasi dengan polisi,” ujarnya.(far/jpg)