Senin, 7 April 2025
spot_img

Sekjen PPP Apresiasi Sikap Amien Rais

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mempersilakan Jokowi – KH Ma’ruf Amin bekerja memimpin Indonesia selama periode 2019 – 2024 sudah tepat. Menurut Arsul, sebuah kompetisi pemilu harus ada akhirnya.

Dalam Undang-Undang Pemilu, kata dia, ketika KPU sudah menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih maka kompetisi itu telah berakhir.

“Jadi memang yang disampaikan Pak Amien itu memang sudah seharusnya seperti itu. Dan itu menandakan bahwa demokrasi kita berjalan dengan baik,” kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7).

Arsul mengatakan, kalau elite partai tidak bersikap seperti itu, maka hal tersebut menandakan demokrasi tidak berjalan dengan baik karena kompetisi seperti tidak akhir.

Baca Juga:  BK Dinilai Lamban Memproses Pengunduran Diri Ketua DPRD Inhu

“Bahkan di negara-negara maju pihak yang kalah selalu menyampaikan pidato confiding speech atau pidato pengakuan kekalahan,” ungkap wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin itu.

Menurut Arsul, partai politik yang berada di luar pemerintahan tetap punya tugas mengkritik. Hanya saja, ujar Arsul, jangan sampai perubahan sikap yang dari awal keras menjadi lembut, diartikan sebagai tanda-tanda bergabung dalam pemerintahan.

“Jangan dimaknai bahwa kalau kemudian keras menjadi soft itu tanda-tanda mau masuk dalam pemerintahan, jangan begitu jugalah karena tidak mungkin semua masuk di pemerintahan. Orang seperti Pak Amin juga mengatakan demokrasi akan mati kalau semua (di pemerintahan), kalau tidak ada oposisinya,” katanya. (boy)

Baca Juga:  Nikodemus-Yohanis Menangi PSU Pilkada Sabu Raijua

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mempersilakan Jokowi – KH Ma’ruf Amin bekerja memimpin Indonesia selama periode 2019 – 2024 sudah tepat. Menurut Arsul, sebuah kompetisi pemilu harus ada akhirnya.

Dalam Undang-Undang Pemilu, kata dia, ketika KPU sudah menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih maka kompetisi itu telah berakhir.

“Jadi memang yang disampaikan Pak Amien itu memang sudah seharusnya seperti itu. Dan itu menandakan bahwa demokrasi kita berjalan dengan baik,” kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7).

Arsul mengatakan, kalau elite partai tidak bersikap seperti itu, maka hal tersebut menandakan demokrasi tidak berjalan dengan baik karena kompetisi seperti tidak akhir.

Baca Juga:  Nikodemus-Yohanis Menangi PSU Pilkada Sabu Raijua

“Bahkan di negara-negara maju pihak yang kalah selalu menyampaikan pidato confiding speech atau pidato pengakuan kekalahan,” ungkap wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin itu.

Menurut Arsul, partai politik yang berada di luar pemerintahan tetap punya tugas mengkritik. Hanya saja, ujar Arsul, jangan sampai perubahan sikap yang dari awal keras menjadi lembut, diartikan sebagai tanda-tanda bergabung dalam pemerintahan.

“Jangan dimaknai bahwa kalau kemudian keras menjadi soft itu tanda-tanda mau masuk dalam pemerintahan, jangan begitu jugalah karena tidak mungkin semua masuk di pemerintahan. Orang seperti Pak Amin juga mengatakan demokrasi akan mati kalau semua (di pemerintahan), kalau tidak ada oposisinya,” katanya. (boy)

Baca Juga:  Nama Menteri dari PDI Perjuangan Ada di Dompet Megawati

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Sekjen PPP Apresiasi Sikap Amien Rais

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mempersilakan Jokowi – KH Ma’ruf Amin bekerja memimpin Indonesia selama periode 2019 – 2024 sudah tepat. Menurut Arsul, sebuah kompetisi pemilu harus ada akhirnya.

Dalam Undang-Undang Pemilu, kata dia, ketika KPU sudah menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih maka kompetisi itu telah berakhir.

“Jadi memang yang disampaikan Pak Amien itu memang sudah seharusnya seperti itu. Dan itu menandakan bahwa demokrasi kita berjalan dengan baik,” kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7).

Arsul mengatakan, kalau elite partai tidak bersikap seperti itu, maka hal tersebut menandakan demokrasi tidak berjalan dengan baik karena kompetisi seperti tidak akhir.

Baca Juga:  Ketua Tim SADAR, Syamsurizal: SAA-Reni Nurita Deklarasi saat Daftar KPU

“Bahkan di negara-negara maju pihak yang kalah selalu menyampaikan pidato confiding speech atau pidato pengakuan kekalahan,” ungkap wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin itu.

Menurut Arsul, partai politik yang berada di luar pemerintahan tetap punya tugas mengkritik. Hanya saja, ujar Arsul, jangan sampai perubahan sikap yang dari awal keras menjadi lembut, diartikan sebagai tanda-tanda bergabung dalam pemerintahan.

“Jangan dimaknai bahwa kalau kemudian keras menjadi soft itu tanda-tanda mau masuk dalam pemerintahan, jangan begitu jugalah karena tidak mungkin semua masuk di pemerintahan. Orang seperti Pak Amin juga mengatakan demokrasi akan mati kalau semua (di pemerintahan), kalau tidak ada oposisinya,” katanya. (boy)

Baca Juga:  Copot Jaksa Terjaring OTT KPK

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mempersilakan Jokowi – KH Ma’ruf Amin bekerja memimpin Indonesia selama periode 2019 – 2024 sudah tepat. Menurut Arsul, sebuah kompetisi pemilu harus ada akhirnya.

Dalam Undang-Undang Pemilu, kata dia, ketika KPU sudah menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih maka kompetisi itu telah berakhir.

“Jadi memang yang disampaikan Pak Amien itu memang sudah seharusnya seperti itu. Dan itu menandakan bahwa demokrasi kita berjalan dengan baik,” kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7).

Arsul mengatakan, kalau elite partai tidak bersikap seperti itu, maka hal tersebut menandakan demokrasi tidak berjalan dengan baik karena kompetisi seperti tidak akhir.

Baca Juga:  Golkar Memanas Jelang Munas, Ada yang Lupa Diri

“Bahkan di negara-negara maju pihak yang kalah selalu menyampaikan pidato confiding speech atau pidato pengakuan kekalahan,” ungkap wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin itu.

Menurut Arsul, partai politik yang berada di luar pemerintahan tetap punya tugas mengkritik. Hanya saja, ujar Arsul, jangan sampai perubahan sikap yang dari awal keras menjadi lembut, diartikan sebagai tanda-tanda bergabung dalam pemerintahan.

“Jangan dimaknai bahwa kalau kemudian keras menjadi soft itu tanda-tanda mau masuk dalam pemerintahan, jangan begitu jugalah karena tidak mungkin semua masuk di pemerintahan. Orang seperti Pak Amin juga mengatakan demokrasi akan mati kalau semua (di pemerintahan), kalau tidak ada oposisinya,” katanya. (boy)

Baca Juga:  BK Dinilai Lamban Memproses Pengunduran Diri Ketua DPRD Inhu

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari