TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) memiliki potensi yang besar di bidang pertanian tanaan pangan. Bahkan, jika pemerintah serius, Kuansing bisa menjadi daerah yang swasembada pangan terutama beras.
Hal ini di sampaikan salah seorang tokoh masyarakat Kuansing Drs H Syafril Manaf MBA, Sabtu (14/11/2020) di Telukkuantan. Menurut Syafril Manaf yang ikut dalam pendirian Kabupaten Kuansing, mantan anggota DPRD Inhu sebelum pemekaran mengatakan, kebutuhan beras Kuansing sekarang ini lebih kurang 38 ton, namun kemampuan produksi 13 ton. Akibatnya beras masih di impor dari daerah tetangga, seperti Sumatera Barat.
Padahal, Kuansing memiliki sekitar 10.300 hektare lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk menggalakkan tanaman pangan. Jika ini digalakkan, ia yakin Kuansing bisa swasembada pangan setidaknya beras. Lihat saja Bunga Raya Kabupaten Siak yang disulap menjadi daerah pemasok beras di Siak.
Persoalannya, di Kuansing pembinaannya asal-asalan sehingga produksi tidak maksimal, kebutuhan pangan terutama beras terus di impor dari luar.
Makanya dilihat dari program calon yang ada, program yang digagas H Halim-Komperensi (HK) paling kongkret untuk mewujudkan itu. "Nyata dengan kondisi Kuansing saat ini. Dan saya yakin jika menang ini bisa di wujudkan, kkita akan terus memberikan masukan soal itu," ujarnya.
Makanya ia yakin, jika pasangan calon ini terpilih, akan bisa mewujudkan itu. Karena ia sudah mencoba melakukannya dengan membentuk kelompok tani di Desa Simandolak Kecamatan Benai. Sekarang sudah dua kali tanam. Dari hasil yang semula hanya 3 ton sekarang sudah menjadi 5 ton per sekali panen.
Syafril Manaf menilai hal ini perlu ada support yang dilakukan pemerintah. Ada kebijakan yang serius untuk membantu petani menggalakkan sektor pertanian tanaman pangan ini. "Insya Allah kita bisa swasembada pangan," ujarnya.
Laporan: Desriandi Candra (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi