Tiga Kader Demokrat Disebut Sering Buat Gaduh, Ini Orangnya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Politisi Senior yang juga salah satu pendiri Partai Demokrat Max Sopacua menyebutkan prihatin terhadap kader-kader Demokrat yang sering menyampaikan lontaran yang dia berujung pada kegaduhan Mereka adalah Rachlan Nashidik, Ferdinand Hutahaean dan Andi Arief. Sikap itu dianggap menciderai citra partai‎.

’’Mereka melontarkan penyataan yang tidak seusuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat, sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan membenturkan dengan partai lain,’’’ ujar Max.

- Advertisement -

Oleh sebab itu, dirinya bersama dengan senior dan pendiri Partai Demokrat menginginkan partai berlogo bintang mercy ini kembali ke jalur yang benar. Kembali seperti Partai Demokrat di era-era sebelumnya. ’’Jadi gerakan moral ini untuk mengembalikan tata cara Partai Demokrat, tidak bisa politikus asal gaduh dan mengatasnakan Demokrat,’’ tegasnya.

Partai Demokrat sejatinya adalah partai nasional religius dan modern. Partai ini lahir karena kekuatan dan aspirasi rakyat. Sehingga Partai Demokrat harus segera diselamatkan. ’’Jadi Demokrat ini harus kembali ke sebagaimana mestinya, kembali khittahnya,’’ ungkapnya.

- Advertisement -

‎Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachlan Nashidik yang mendapat teguran dari para seniornya mengatakan, akan berkonsultasi ke mereka yang keberatan dengan setiap pernyataanya. ’’Saya nanti akan berkonsultasi pada mereka soal menjaga marwaah partai,’’ ujar Rachlan.

Rachlan juga mengeluhkan para seniornya yang seharusnya memiliki etika dalam mengkritik juniornya. Sebab sikap seperti itu tidak perlu dilakukan secara terbuka dengan mengundang media. Karena itu bisa dilakukan secara tertutup antara senior dan junior. ’’Padahal bisa dilakukan tertutup. Ini malah mempertontonkan celana dalam partai kepada orang lain,’’ tegas Rachlan.

Sementara Kepala Divisi Bidang Hukum dan Advokat Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean enggan menanggapi teguran yang dilakukan para seniornya tersebut. ’’No comment dulu. Kami lagi menikmati suasana indah ngobrol-ngobrol bersama ketum SBY,’’ katanya.(gunawanwibisono)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Politisi Senior yang juga salah satu pendiri Partai Demokrat Max Sopacua menyebutkan prihatin terhadap kader-kader Demokrat yang sering menyampaikan lontaran yang dia berujung pada kegaduhan Mereka adalah Rachlan Nashidik, Ferdinand Hutahaean dan Andi Arief. Sikap itu dianggap menciderai citra partai‎.

’’Mereka melontarkan penyataan yang tidak seusuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat, sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan membenturkan dengan partai lain,’’’ ujar Max.

Oleh sebab itu, dirinya bersama dengan senior dan pendiri Partai Demokrat menginginkan partai berlogo bintang mercy ini kembali ke jalur yang benar. Kembali seperti Partai Demokrat di era-era sebelumnya. ’’Jadi gerakan moral ini untuk mengembalikan tata cara Partai Demokrat, tidak bisa politikus asal gaduh dan mengatasnakan Demokrat,’’ tegasnya.

Partai Demokrat sejatinya adalah partai nasional religius dan modern. Partai ini lahir karena kekuatan dan aspirasi rakyat. Sehingga Partai Demokrat harus segera diselamatkan. ’’Jadi Demokrat ini harus kembali ke sebagaimana mestinya, kembali khittahnya,’’ ungkapnya.

‎Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachlan Nashidik yang mendapat teguran dari para seniornya mengatakan, akan berkonsultasi ke mereka yang keberatan dengan setiap pernyataanya. ’’Saya nanti akan berkonsultasi pada mereka soal menjaga marwaah partai,’’ ujar Rachlan.

Rachlan juga mengeluhkan para seniornya yang seharusnya memiliki etika dalam mengkritik juniornya. Sebab sikap seperti itu tidak perlu dilakukan secara terbuka dengan mengundang media. Karena itu bisa dilakukan secara tertutup antara senior dan junior. ’’Padahal bisa dilakukan tertutup. Ini malah mempertontonkan celana dalam partai kepada orang lain,’’ tegas Rachlan.

Sementara Kepala Divisi Bidang Hukum dan Advokat Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean enggan menanggapi teguran yang dilakukan para seniornya tersebut. ’’No comment dulu. Kami lagi menikmati suasana indah ngobrol-ngobrol bersama ketum SBY,’’ katanya.(gunawanwibisono)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya