GMC Siak, Gerhana Nan Bersejarah

Mengapa disebut bersejarah? Secara umum di jagad raya ini, peristiwa Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi sekitar 1-2 tahun sekali. Terakhir kali GMC terjadi 26 Februari 2017, dan dalam enam tahun ke depan GMC diprediksi juga akan terjadi pada 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024. Namun dari semua jadwal itu, hanya gerhana 26 Desember 2019  inilah yang dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia.
Fakta lain, yang menjadikan GMC kali ini bermakna adalah menorehkan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) kacamata terbesar. “Kita siapkan ada kacamata besar untuk memecahkan rekor MURI, nanti ada beberapa orang yang bisa melihat gerhana melalui kacamata itu,” kata Bupati Siak, Alfedri dalam Dialog Khusus GMC di Riau Televisi (Riau TV) pekan lalu. Dia juga menyebutkan bahwa persiapan panitia maupun penataan acara sudah matang.
Gerhana Matahari Cincin seri Saros 132 terakhir melintasi kawasan di Indonesia pada 23 November 1965. Gerhana ini terjadi jika matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh Bulan. Itu bisa terjadi karena bulan mengelilingi Bumi dalam orbit elips. Artinya, ada kalanya bulan berada dekat dengan Bumi, ada kalanya jauh. Jarak terdekat bumi dengan bulan adalah ±363.104 km (perige), sedangkan jarak terjauhnya ±405.696 km (apoge). Karena perbedaan jarak inilah, ada kalanya bulan tampak besar di langit, ada kalanya tampak lebih kecil.
Uniknya GMC yang juga dijuluki dengan Ring of Fire ini, terjadi saat bulan menutupi pusat matahari, tetapi masih meninggalkan tepian luar matahari, sehingga membentuk seperti lingkaran api atau anulus, bila diperhatikan dari permukaan bumi. 
Sebab, diameter bulan tidak cukup besar menutupi seluruh permukaan matahari. Untuk wilayah di dunia, gerhana ini akan mulai di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudra India, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Samudera Pasifik. Khusus Indonesia, gerhana akan di mulai di Sabang Aceh pukul 10.03 WIB, hingga akhirnya di Merauke akan terjadi sekitar pukul 14.37 WIT. Sedangkan untuk puncak gerhana (ring of fire) di Sabang, Aceh pukul 11.49 WIB, dan di Jayapura pukul 15.51 WIT. ***
Mengapa disebut bersejarah? Secara umum di jagad raya ini, peristiwa Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi sekitar 1-2 tahun sekali. Terakhir kali GMC terjadi 26 Februari 2017, dan dalam enam tahun ke depan GMC diprediksi juga akan terjadi pada 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024. Namun dari semua jadwal itu, hanya gerhana 26 Desember 2019  inilah yang dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia.
Fakta lain, yang menjadikan GMC kali ini bermakna adalah menorehkan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) kacamata terbesar. “Kita siapkan ada kacamata besar untuk memecahkan rekor MURI, nanti ada beberapa orang yang bisa melihat gerhana melalui kacamata itu,” kata Bupati Siak, Alfedri dalam Dialog Khusus GMC di Riau Televisi (Riau TV) pekan lalu. Dia juga menyebutkan bahwa persiapan panitia maupun penataan acara sudah matang.
Gerhana Matahari Cincin seri Saros 132 terakhir melintasi kawasan di Indonesia pada 23 November 1965. Gerhana ini terjadi jika matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh Bulan. Itu bisa terjadi karena bulan mengelilingi Bumi dalam orbit elips. Artinya, ada kalanya bulan berada dekat dengan Bumi, ada kalanya jauh. Jarak terdekat bumi dengan bulan adalah ±363.104 km (perige), sedangkan jarak terjauhnya ±405.696 km (apoge). Karena perbedaan jarak inilah, ada kalanya bulan tampak besar di langit, ada kalanya tampak lebih kecil.
Uniknya GMC yang juga dijuluki dengan Ring of Fire ini, terjadi saat bulan menutupi pusat matahari, tetapi masih meninggalkan tepian luar matahari, sehingga membentuk seperti lingkaran api atau anulus, bila diperhatikan dari permukaan bumi. 
Sebab, diameter bulan tidak cukup besar menutupi seluruh permukaan matahari. Untuk wilayah di dunia, gerhana ini akan mulai di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudra India, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Samudera Pasifik. Khusus Indonesia, gerhana akan di mulai di Sabang Aceh pukul 10.03 WIB, hingga akhirnya di Merauke akan terjadi sekitar pukul 14.37 WIT. Sedangkan untuk puncak gerhana (ring of fire) di Sabang, Aceh pukul 11.49 WIB, dan di Jayapura pukul 15.51 WIT. ***
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya