Meneruskan Tradisi Menulis (Catatan 29 Tahun Riau Pos)


Riau Pos sebagai media besar yang sudah eksis 29 tahun merupakan media massa yang tidak diragukan lagi kualitasnya. Inilah modal Riau Pos, yakni kepercayaan (trust), walaupun banyak berita di media sosial, sebelum dinaikkan di Riau Pos, pembaca belum puas. Mengapa demikian? Karena Riau Pos memiliki karakter kuat. Bisa menyaring mana yang layak dimuat dan mana yang tidak layak. Memasuki usia 29 tahun, maka hendaknya Riau Pos memperkuat trust, selain juga harus bisa beradaptasi dengan zaman milenial, sebagaimana ditulis Bang Chaidir, Riau Pos melawan siluman (disrupsi).

Disrupsi itu didukung perangkat teknologi, tool (alat), yang penting adalah materinya (muatan) Riau Pos itu yang tetap terjaga. Demikian banyak media, tetapi yang dicari pembaca adalah bacaan yang berkualitas. Bacaan bukan hanya berita, tetapi juga tulisan, termasuk artikel. Riau Pos memberi tahu arah mana yang akan ditempuh oleh rakyat Riau. Rakyat di sini bukan hanya rakyat semata, tetapi semua lapisan masyarakat, sehingga mengetahui mau ke mana Riau melangkah.

- Advertisement -

Di era disruspi saat ini, sebenarnya peran media semakin besar. Informasi semakin cepat beredar. Di sinilah perlunya manajemen informasi berbasis disrupsi, posisi Riau Pos sangat penting. Memenej pembangunan Riau berbasis media, dalam hal ini Riau Pos sangat berperan dalam pembangunan Riau.

Eksistensi media jurnalistik tak bisa dipandang sebelah mata. Kehadirannya kadangkala bagai sebilah pisau  (seyogyanya bermata ganda) dalam membuka mata, bagai suluh di malam nan gelap gulita, sekaligus kadang kursi singgahsana yang mampu mengorbitkan seorang tokoh. Secara historis, media jurnalistik telah memberikan kontribusi cukup besar dalam melakukan transformasi informasi, baik informasi peristiwa terkini maupun ilmu pengetahuan. Perannya secara konsisten mampu dipertahankan sejak era manual sampai elektronik.

- Advertisement -

Seiring perkembangan zaman, media massa mengalami kemajuan yang demikian dinamis. Informasi yang dikemas demikian bervariasi, sesuai segmen pasar yang dituju. Variasi yang dimiliki sebuah media informasi memperlihatkan arah, warna, karakteristik, dan tujuan sebuah media. Masyarakat yang cerdas, akan memilih media informasi yang mencerdaskan, bukan media yang menimbulkan kebencian.

Seakan tak pernah kekeringan air informasi tersaji. Melalui media informasi, dunia seakan begitu kecil dan interaksi informasi manusia demikian mudah diketahui, meski di wilayah yang tak terjangkau.

Di antara sedemikian banyak media informasi tersebut adalah Harian Riau Pos. Dengan berbagai dinamikanya, RP (kode di awal berita) masih mampu eksis dengan warna informatif dan mencerdaskan. Meski kolom opini terbatas hanya tiga kali dalam sepekan, namun ketersediaan kolom ini memberi ruang bagi penulis memberikan telaah opini terhadap berbagai peristiwa yang ada.

Di tengah gerusan media on line yang low budget, RP mampu bertahan dengan secara konsisten. Namun, RP perlu memiliki warna tersendiri yang perlu dijaga agar tak tergerus oleh hadirnya media on line yang tumbuh bagai jamur di musim penghujan.

Warna dan konsistensi profesional yang harus dimiliki dan diperjuangkan oleh RP paling tidak pada beberapa aspek, yaitu: Pertama, obyektif dalam pemberitaan, bijak dalam menyajikan informasi dengan melakukan telaah berimbang sebelum dimuat, serta mengedepankan info yang cerdas dan bertanggung jawab. Pemberitaan harus mengedepankan good news is good news, bukan semata mengedepankan rating dengan menyajikan good news is bad news. Sebab, masyarakat akan lebih tertarik membaca info negatif ketimbang info positif. Dengan mengedepankan good news is good news, RP akan tampil mengubah mindset masyarakat yang berperadaban tinggi (high culture),  bukan masyarakat berperadaban rendah dengan mengedepankan informasi isu SARA, hoax, fitnah, dan sejenisnya

Kedua, memberi ruang kajian ilmiah untuk mencerdaskan. Kajiannya bersifat universal tanpa bersinggungan dengan persoalan atau isu yang konfrontatif. Melakukan kritik konstruktif dengan menawarkan jalan keluar alternatif tanpa mengedepankan kebenaran tunggal.

Ketiga, mengedepankan profesionalitas pencari informasi yang bertanggung jawab secara vertikal dan horizontal. Semoga, di HUT ke-29 Harian Riau Pos tahun 2020, menjadikan media RP sebagai sumber informasi yang terdepan, terpercaya, obyektif, inovatif, dan mencerdaskan. Wa Allahua’lam bi al-Shawwab.***


Riau Pos sebagai media besar yang sudah eksis 29 tahun merupakan media massa yang tidak diragukan lagi kualitasnya. Inilah modal Riau Pos, yakni kepercayaan (trust), walaupun banyak berita di media sosial, sebelum dinaikkan di Riau Pos, pembaca belum puas. Mengapa demikian? Karena Riau Pos memiliki karakter kuat. Bisa menyaring mana yang layak dimuat dan mana yang tidak layak. Memasuki usia 29 tahun, maka hendaknya Riau Pos memperkuat trust, selain juga harus bisa beradaptasi dengan zaman milenial, sebagaimana ditulis Bang Chaidir, Riau Pos melawan siluman (disrupsi).

Disrupsi itu didukung perangkat teknologi, tool (alat), yang penting adalah materinya (muatan) Riau Pos itu yang tetap terjaga. Demikian banyak media, tetapi yang dicari pembaca adalah bacaan yang berkualitas. Bacaan bukan hanya berita, tetapi juga tulisan, termasuk artikel. Riau Pos memberi tahu arah mana yang akan ditempuh oleh rakyat Riau. Rakyat di sini bukan hanya rakyat semata, tetapi semua lapisan masyarakat, sehingga mengetahui mau ke mana Riau melangkah.

Di era disruspi saat ini, sebenarnya peran media semakin besar. Informasi semakin cepat beredar. Di sinilah perlunya manajemen informasi berbasis disrupsi, posisi Riau Pos sangat penting. Memenej pembangunan Riau berbasis media, dalam hal ini Riau Pos sangat berperan dalam pembangunan Riau.

Eksistensi media jurnalistik tak bisa dipandang sebelah mata. Kehadirannya kadangkala bagai sebilah pisau  (seyogyanya bermata ganda) dalam membuka mata, bagai suluh di malam nan gelap gulita, sekaligus kadang kursi singgahsana yang mampu mengorbitkan seorang tokoh. Secara historis, media jurnalistik telah memberikan kontribusi cukup besar dalam melakukan transformasi informasi, baik informasi peristiwa terkini maupun ilmu pengetahuan. Perannya secara konsisten mampu dipertahankan sejak era manual sampai elektronik.

Seiring perkembangan zaman, media massa mengalami kemajuan yang demikian dinamis. Informasi yang dikemas demikian bervariasi, sesuai segmen pasar yang dituju. Variasi yang dimiliki sebuah media informasi memperlihatkan arah, warna, karakteristik, dan tujuan sebuah media. Masyarakat yang cerdas, akan memilih media informasi yang mencerdaskan, bukan media yang menimbulkan kebencian.

Seakan tak pernah kekeringan air informasi tersaji. Melalui media informasi, dunia seakan begitu kecil dan interaksi informasi manusia demikian mudah diketahui, meski di wilayah yang tak terjangkau.

Di antara sedemikian banyak media informasi tersebut adalah Harian Riau Pos. Dengan berbagai dinamikanya, RP (kode di awal berita) masih mampu eksis dengan warna informatif dan mencerdaskan. Meski kolom opini terbatas hanya tiga kali dalam sepekan, namun ketersediaan kolom ini memberi ruang bagi penulis memberikan telaah opini terhadap berbagai peristiwa yang ada.

Di tengah gerusan media on line yang low budget, RP mampu bertahan dengan secara konsisten. Namun, RP perlu memiliki warna tersendiri yang perlu dijaga agar tak tergerus oleh hadirnya media on line yang tumbuh bagai jamur di musim penghujan.

Warna dan konsistensi profesional yang harus dimiliki dan diperjuangkan oleh RP paling tidak pada beberapa aspek, yaitu: Pertama, obyektif dalam pemberitaan, bijak dalam menyajikan informasi dengan melakukan telaah berimbang sebelum dimuat, serta mengedepankan info yang cerdas dan bertanggung jawab. Pemberitaan harus mengedepankan good news is good news, bukan semata mengedepankan rating dengan menyajikan good news is bad news. Sebab, masyarakat akan lebih tertarik membaca info negatif ketimbang info positif. Dengan mengedepankan good news is good news, RP akan tampil mengubah mindset masyarakat yang berperadaban tinggi (high culture),  bukan masyarakat berperadaban rendah dengan mengedepankan informasi isu SARA, hoax, fitnah, dan sejenisnya

Kedua, memberi ruang kajian ilmiah untuk mencerdaskan. Kajiannya bersifat universal tanpa bersinggungan dengan persoalan atau isu yang konfrontatif. Melakukan kritik konstruktif dengan menawarkan jalan keluar alternatif tanpa mengedepankan kebenaran tunggal.

Ketiga, mengedepankan profesionalitas pencari informasi yang bertanggung jawab secara vertikal dan horizontal. Semoga, di HUT ke-29 Harian Riau Pos tahun 2020, menjadikan media RP sebagai sumber informasi yang terdepan, terpercaya, obyektif, inovatif, dan mencerdaskan. Wa Allahua’lam bi al-Shawwab.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya