Rabu, 4 Desember 2024
spot_img

Memotivasi (Bukan) Memanipulasi

Teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir tidak sepenuhnya bisa kita yakini kebenarannya, sehingga siapa saja bisa menjadi pemimpin asalkan yang bersangkutan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dan mendapat dukungan banyak pihak.  Pemimpin dikatakan berkualitas jika memiliki nilai-nilai yang kuat dan standar etika yang tinggi,  di mana ia memiliki prinsip bahwa orang yang paling sukses adalah orang yang secara etis paling termotivasi untuk pengembangan dirinya dan lingkungannya. Kerja keras disertai kejujuran dan kegigihan adalah inti dari filosofi pemimpin dalam memotivasi anggota timnya.

Mereka proaktif dan memotivasi diri mencapai hasil dan tidak pernah sepenuhnya puas dengan diri sendiri.  Mereka selalu berupaya untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain dan menciptakan kebahagiaan bagi orang lain. Jika kita menciptakan kebahagiaan untuk orang lain, maka kita pun akan dibalas mendapatkan kebahagiaan dari orang lain bahkan kita akan mendapatkan bonus dalam bentuk amal kebaikan.  Pemimpin yang memotivasi selalu berusaha untuk mendorong para pengikutnya untuk bergerak lebih maju.

Peran Pemimpin
Motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku (the energizer of behaviour),  sehingga di dalamnya terkandung aspek-aspek pengaturan, pengarahan, dan tujuan. Seorang pemimpin idealnya harus memiliki ilmu motivasi sehingga mampu menggerakkan dirinya dan anggota-anggotanya ke arah peningkatan prestasi. Keputusan untuk melakukan evaluasi diri merupakan tindakan yang positif dalam rangka untuk memotivasi kerja tim. Kita harus  menyadari bahwa di dalam diri setiap orang sejatinya masih mempunyai hal-hal minus, karena itu mari kita bersama-sama membenahi diri dan melakukan perbaikan sebagai pendorong memotivasi diri sendiri. Setelah kita mampu memotivasi diri sendiri, maka barulah kita sukses memotivasi orang lain. Ingatlah setiap orang membutuhkan motivasi dari waktu ke waktu. Jangan pernah menganggap remeh kekuatan motivasi, dengan implementasi dan penerapan strategi motivasi yang tepat memiliki peran sangat besar bagi kemajuan organisasi.

Pertama, motivasi membuat orang mengetahui komitmen seperti apa yang harus mereka buat dan mewujudkannya. Artinya dengan adanya  motivasi, memungkinkan Anda mencapai apa yang seharusnya Anda capai dan membantu orang mengetahui jalur mana yang harus mereka tempuh, dan bagaimana mengambil jalur yang benar. Tidak ada istilah salah arah dan salah jalan dalam mencapai cita-cita, karena road map tentang model motivasi telah dijadikan sebagai komitmen bersama dari seluruh anggota organisasi.

Baca Juga:  Logika dan Dunia yang Terbalik

Kedua, motivasi membantu orang mengetahui kebiasaan buruk apa yang mesti diperbaiki. Ketahuilah ketika seorang pemimpin tidak mampu atau tidak mau memberdayakan orang lain, ia menciptakan hambatan di dalam organisasi. Padahal, pemberdayaan berdampak besar, bukan saja bagi orang yang sedang dikembangkan tetapi juga bagi sang pemimpin sendiri. Apabila Anda mencoba mengembangkan orang lain dengan memberikan contoh yang baik, sebenarnya Anda telah mengembangkan dua orang, yaitu diri sendiri dan orang lain.

Ketiga, mampu mengidentifikasi keperluan dan keinginan karyawan. Motivasilah mereka, latihlah mereka, berilah perhatian kepada mereka, dan jadikanlah mereka para juara. Bila kita memperlakukan karyawan dengan benar, maka mereka pun akan memperlakukan pelanggan dengan benar, dan jika pelanggan di perlakukan dengan benar, mereka pasti akan kembali mencari kita.

Keempat, motivasi  berpengaruh besar terhadap keseluruhan perilaku, sehingga  seorang yang memiliki motivasi positif akan mudah dikembangkan minatnya untuk berprestasi. Kepemimpinan yang memotivasi akan membuat karyawan bertahan lebih lama dalam melewati masa-masa sukar, lebih termotivasi mengejar target, dan lebih bersemangat mencapai tujuan bersama. Tugas pemimpin adalah memotivasi, mendukung dan mengangkat tim supaya mereka mampu meraih peningkatan prestasi yang gemilang. Seseorang yang memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, serta mempunyai tanggung jawab yang besar akan mendorong  mempercepat organisasi mencapai  visi dan misi yang diembannya.

Bukan Manipulasi
Orang besar menunjukkan kebesarannya dengan cara dia memperlakukan orang kecil. Sikap kita dalam memperlakukan orang akan menentukan apakah kita seorang motivator atau malah manipulator. Jadilah seorang motivator dan kita akan menarik banyak orang datang pada kita. Setiap anggota tim  memerlukan motivational leadership untuk membuat mereka bertahan lebih lama dalam melewati masa-masa sukar, lebih termotivasi mengejar target, lebih bersemangat mencapai tujuan bersama.

Namun demikian berhati-hatilah, sebab kadang perilaku pemimpin dalam mengambil keputusan sering tertukar antara motivasi dan memanipulasi. Motivasi terjadi saat kita memengaruhi dan mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu dengan usaha terbaik mereka. Sementara manipulasi adalah membuat orang lain melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi sang pemimpin. Mungkin awalnya orang yang memanipulasi mendapatkan keuntungan, namun keberhasilannya hanya bertahan sebentar. Karena cepat atau lambat orang akan mengetahui kebohongan atau kecurangannya. Di sisi lain, apabila kita membangun kepemimpinan dengan nilai kejujuran, membuat orang melakukan sesuatu dengan ihlas maka produktivitas akan meningkat, performa akan maksimal, dan kedua belah pihak sama-sama senang.  

Baca Juga:  Dinamika: Rekrutmen Pejabat Publik

Cara termudah untuk memperbaiki produktivitas adalah mengonsentrasi pada aktivitas yang diarahkan bagaimana setiap orang mampu mengontrol diri sendiri. Tetapkan target produktivitas baru Anda yang lebih tinggi sesuai dengan potensi yang anda miliki. Sejatinya setiap orang mempunyai potensi dan energi positif yang luar biasa, namun masih banyak pekerja yang tidak mau memanfaatkan potensi dirinya untuk berkembang.  salah satunya karena kurangnya motivasi, karena itu motivasilah diri Anda sendiri untuk menggapai cita-cita guna mewujudkan angan-angan dan mimpi besar menjadi sebuah realitas yang nyata. Manajemen waktu yang efektif merupakan jawaban dalam upaya menentukan skala prioritas. Anda tidak dapat menangani semua tugas pada waktu yang bersamaan. Membuat daftar prioritas merupakan hal yang utama, mari sama-sama kita berfikir sejenak kekurangan apa yang masih kita miliki, atau hal-hal apa dalam diri kita yang dirasa harus diubah. Misalnya kita masih kurang tegas, malas, suka menunda-nunda untuk menyelesaikan pekerjaan, tidak mahir dalam berkomunikasi, kurang disiplin, sering kehabisan ide, dan seterusnya.

Seorang praktisi kepemimpinan memberikan ilustrasi tentang pentingnya pemimpin memotivasi dirinya dan bawahannya dengan menggambarkan sebuah mobil, di mana mobil tidak akan bergerak melaju ke mana pun kecuali mobil itu memiliki percikan api yang cepat dan panas untuk menyalakan dan untuk menggerakkan gigi penggerak mesin menuju tujuan yang diinginkan. Jadilah pemimpin yang membangkitkan dan memotivasi bukan sebaliknya pemimpin yang memanipulasi dan akal-akalan yang mengutamakan sifat tamak dan rakus demi untuk keuntungan pribadi. Apa yang hendak Anda cari di dunia ini, jika masih mengandalkan hidup dan kehidupan ini dengan prinsip akal-akalan, konspirasi, kolusi dan manipulasi?  Mari sama-sama kita melakukan evaluasi diri, sudahkah kita mampu memberikan yang terbaik dalam hidup ini, berbuatlah yang baik, benar dan bermanfaat bagi banyak orang, salam sukses untuk kita semua. Semoga.***

Teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir tidak sepenuhnya bisa kita yakini kebenarannya, sehingga siapa saja bisa menjadi pemimpin asalkan yang bersangkutan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dan mendapat dukungan banyak pihak.  Pemimpin dikatakan berkualitas jika memiliki nilai-nilai yang kuat dan standar etika yang tinggi,  di mana ia memiliki prinsip bahwa orang yang paling sukses adalah orang yang secara etis paling termotivasi untuk pengembangan dirinya dan lingkungannya. Kerja keras disertai kejujuran dan kegigihan adalah inti dari filosofi pemimpin dalam memotivasi anggota timnya.

Mereka proaktif dan memotivasi diri mencapai hasil dan tidak pernah sepenuhnya puas dengan diri sendiri.  Mereka selalu berupaya untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain dan menciptakan kebahagiaan bagi orang lain. Jika kita menciptakan kebahagiaan untuk orang lain, maka kita pun akan dibalas mendapatkan kebahagiaan dari orang lain bahkan kita akan mendapatkan bonus dalam bentuk amal kebaikan.  Pemimpin yang memotivasi selalu berusaha untuk mendorong para pengikutnya untuk bergerak lebih maju.

- Advertisement -

Peran Pemimpin
Motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku (the energizer of behaviour),  sehingga di dalamnya terkandung aspek-aspek pengaturan, pengarahan, dan tujuan. Seorang pemimpin idealnya harus memiliki ilmu motivasi sehingga mampu menggerakkan dirinya dan anggota-anggotanya ke arah peningkatan prestasi. Keputusan untuk melakukan evaluasi diri merupakan tindakan yang positif dalam rangka untuk memotivasi kerja tim. Kita harus  menyadari bahwa di dalam diri setiap orang sejatinya masih mempunyai hal-hal minus, karena itu mari kita bersama-sama membenahi diri dan melakukan perbaikan sebagai pendorong memotivasi diri sendiri. Setelah kita mampu memotivasi diri sendiri, maka barulah kita sukses memotivasi orang lain. Ingatlah setiap orang membutuhkan motivasi dari waktu ke waktu. Jangan pernah menganggap remeh kekuatan motivasi, dengan implementasi dan penerapan strategi motivasi yang tepat memiliki peran sangat besar bagi kemajuan organisasi.

Pertama, motivasi membuat orang mengetahui komitmen seperti apa yang harus mereka buat dan mewujudkannya. Artinya dengan adanya  motivasi, memungkinkan Anda mencapai apa yang seharusnya Anda capai dan membantu orang mengetahui jalur mana yang harus mereka tempuh, dan bagaimana mengambil jalur yang benar. Tidak ada istilah salah arah dan salah jalan dalam mencapai cita-cita, karena road map tentang model motivasi telah dijadikan sebagai komitmen bersama dari seluruh anggota organisasi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dinamika: Rekrutmen Pejabat Publik

Kedua, motivasi membantu orang mengetahui kebiasaan buruk apa yang mesti diperbaiki. Ketahuilah ketika seorang pemimpin tidak mampu atau tidak mau memberdayakan orang lain, ia menciptakan hambatan di dalam organisasi. Padahal, pemberdayaan berdampak besar, bukan saja bagi orang yang sedang dikembangkan tetapi juga bagi sang pemimpin sendiri. Apabila Anda mencoba mengembangkan orang lain dengan memberikan contoh yang baik, sebenarnya Anda telah mengembangkan dua orang, yaitu diri sendiri dan orang lain.

Ketiga, mampu mengidentifikasi keperluan dan keinginan karyawan. Motivasilah mereka, latihlah mereka, berilah perhatian kepada mereka, dan jadikanlah mereka para juara. Bila kita memperlakukan karyawan dengan benar, maka mereka pun akan memperlakukan pelanggan dengan benar, dan jika pelanggan di perlakukan dengan benar, mereka pasti akan kembali mencari kita.

Keempat, motivasi  berpengaruh besar terhadap keseluruhan perilaku, sehingga  seorang yang memiliki motivasi positif akan mudah dikembangkan minatnya untuk berprestasi. Kepemimpinan yang memotivasi akan membuat karyawan bertahan lebih lama dalam melewati masa-masa sukar, lebih termotivasi mengejar target, dan lebih bersemangat mencapai tujuan bersama. Tugas pemimpin adalah memotivasi, mendukung dan mengangkat tim supaya mereka mampu meraih peningkatan prestasi yang gemilang. Seseorang yang memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, serta mempunyai tanggung jawab yang besar akan mendorong  mempercepat organisasi mencapai  visi dan misi yang diembannya.

Bukan Manipulasi
Orang besar menunjukkan kebesarannya dengan cara dia memperlakukan orang kecil. Sikap kita dalam memperlakukan orang akan menentukan apakah kita seorang motivator atau malah manipulator. Jadilah seorang motivator dan kita akan menarik banyak orang datang pada kita. Setiap anggota tim  memerlukan motivational leadership untuk membuat mereka bertahan lebih lama dalam melewati masa-masa sukar, lebih termotivasi mengejar target, lebih bersemangat mencapai tujuan bersama.

Namun demikian berhati-hatilah, sebab kadang perilaku pemimpin dalam mengambil keputusan sering tertukar antara motivasi dan memanipulasi. Motivasi terjadi saat kita memengaruhi dan mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu dengan usaha terbaik mereka. Sementara manipulasi adalah membuat orang lain melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi sang pemimpin. Mungkin awalnya orang yang memanipulasi mendapatkan keuntungan, namun keberhasilannya hanya bertahan sebentar. Karena cepat atau lambat orang akan mengetahui kebohongan atau kecurangannya. Di sisi lain, apabila kita membangun kepemimpinan dengan nilai kejujuran, membuat orang melakukan sesuatu dengan ihlas maka produktivitas akan meningkat, performa akan maksimal, dan kedua belah pihak sama-sama senang.  

Baca Juga:  Kata Cermin Diri Beradab

Cara termudah untuk memperbaiki produktivitas adalah mengonsentrasi pada aktivitas yang diarahkan bagaimana setiap orang mampu mengontrol diri sendiri. Tetapkan target produktivitas baru Anda yang lebih tinggi sesuai dengan potensi yang anda miliki. Sejatinya setiap orang mempunyai potensi dan energi positif yang luar biasa, namun masih banyak pekerja yang tidak mau memanfaatkan potensi dirinya untuk berkembang.  salah satunya karena kurangnya motivasi, karena itu motivasilah diri Anda sendiri untuk menggapai cita-cita guna mewujudkan angan-angan dan mimpi besar menjadi sebuah realitas yang nyata. Manajemen waktu yang efektif merupakan jawaban dalam upaya menentukan skala prioritas. Anda tidak dapat menangani semua tugas pada waktu yang bersamaan. Membuat daftar prioritas merupakan hal yang utama, mari sama-sama kita berfikir sejenak kekurangan apa yang masih kita miliki, atau hal-hal apa dalam diri kita yang dirasa harus diubah. Misalnya kita masih kurang tegas, malas, suka menunda-nunda untuk menyelesaikan pekerjaan, tidak mahir dalam berkomunikasi, kurang disiplin, sering kehabisan ide, dan seterusnya.

Seorang praktisi kepemimpinan memberikan ilustrasi tentang pentingnya pemimpin memotivasi dirinya dan bawahannya dengan menggambarkan sebuah mobil, di mana mobil tidak akan bergerak melaju ke mana pun kecuali mobil itu memiliki percikan api yang cepat dan panas untuk menyalakan dan untuk menggerakkan gigi penggerak mesin menuju tujuan yang diinginkan. Jadilah pemimpin yang membangkitkan dan memotivasi bukan sebaliknya pemimpin yang memanipulasi dan akal-akalan yang mengutamakan sifat tamak dan rakus demi untuk keuntungan pribadi. Apa yang hendak Anda cari di dunia ini, jika masih mengandalkan hidup dan kehidupan ini dengan prinsip akal-akalan, konspirasi, kolusi dan manipulasi?  Mari sama-sama kita melakukan evaluasi diri, sudahkah kita mampu memberikan yang terbaik dalam hidup ini, berbuatlah yang baik, benar dan bermanfaat bagi banyak orang, salam sukses untuk kita semua. Semoga.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari