Jumat, 17 Mei 2024

Laporan Biaya Kualitas Sebagai Upaya Pengendalian Kualitas Produk Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Perusahaan

Persaingan dalam industri dan bisnis mendorong perusahaan untuk memerhatikan kualitas. Sementara di sisi lain, pelanggan semakin menuntut terhadap produk dan layanan dengan kualitas tinggi. Peningkatan kualitas menjadi salah satu strategi penting bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan tumbuh.  

Jika kualitas produk atau layanan meningkat, maka pelanggan akan tetap setia menggunakan produk tersebut, bahkan mereka akan dengan senang memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut. Peningkatan kualitas juga akan mendorong penurunan biaya operasional, karena pengerjaan ulang dan perbaikan atas produk cacat akan berkurang. 

Yamaha

Peningkatan permintaan akan produk akan meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan, pangsa pasar akan meningkat, sehingga ujung-ujungnya kinerja keuangan perusahaan semakin kompetitf. Profitabilitas perusahaan akan meningkat melalui dua cara, yaitu peningkatan permintaan pelanggan dan penurunan biaya perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan dengan kualitas bagus. 

Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa biaya kualitas menyerap sekitar 20-30 persen dari penjualan total, dan biaya kualitas mengalami kenaikan atau penurunan baik secara total maupun setiap komponennya selama periode waktu tertentu. 

Dalam era Globalisasi perusahaan dituntut untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan mempertahankan laba usaha. Oleh karena itu penjualan merupakan salah satu indikator paling penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya, bila tingkat penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan besar maka laba yang dihasilkan oleh perusahaan itu pun akan besar agar tetap bisa menguasai atau memperoleh pasar penjualan. 

- Advertisement -

Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan agar tetap bisa bersaing adalah meningkatkan kualitas hasil produksinya. Dengan hasil produk yang berkualitas, maka diharapkan para konsumen atau pelanggan akan tertarik dan membeli hasil produksi yang ditawarkan oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing adalah meningkatkan kualitas produk tanpa adanya kenaikan biaya dan harga jual, di samping itu juga dengan meningkatkan kualitas produknya. 

Perusahaan dikatakan unggul dalam biaya jika dapat memproduksi produk dengan harga yang rendah dibandingkan dengan pesaing. Perusahaan yang memproduksi produk dengan harga yang rendah tidak menjadi jaminan perusahaan tersebut bisa berhasil, jika produk tersebut tidak mempunyai kualitas produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Kualitas produk itu berarti bahwa produk tersebut sesuai dengan desain dan spesifikasi produk tersebut dan memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan pada harga yang bersedia dibayar pelanggan. 

- Advertisement -
Baca Juga:  PPKM dan Tanggung Jawab Pemerintah

Dengan demikian, perusahaan yang bersaing dengan harga rendah, bukan berarti memilih untuk memproduksi dengan kualitas yang rendah namun produk dengan harga rendah tersebut harus memenuhi harapan pelanggan. Tantangan utama perusahaan agar tetap bisa bersaing adalah bagaimana perusahaan dapat meminimalkan produk gagal yang dihasilkan dan menjaga kualitas produknya secara konsisten, serta menajaga harga produknya supaya tidak naik, sehingga tetap mendapatkan pangsa pasar. 

Namun pada kenyataannya kebanyakan perusahaan mengalami cacat produk saat proses produksinya, ini dapat mengakibatkan perusahaan menanggung retur pelanggan atau menanggung perbaikan barang. Perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk dan menjaga kualitas produknya, agar tidak timbul citra buruk pada konsumennya. Strategi peningkatan kualitas produk dengan harga yang rendah tidak dapat lepas dari usaha pengendalian kualitas. 

Manajemen bertanggung jawab supaya kualitas dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu, manajemen akan menempatkan biaya-biaya mana yang perlu dikeluarkan dan biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan dalam meningkatkan kualitas produk agar mencapai standar kualitas yang ditentukan. Biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut disebut sebagai biaya kualitas. 

Menurut Blocher dkk (2000:220) biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pembetulan dari produk berkualitas rendah dengan opportunity cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas. Biaya kualitas muncul karena produk yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Dengan kata lain, produk tersebut memiliki kualitas yang buruk, baik yang akan terjadi atau yang sudah terjadi dalam suatu perusahaan. 

Jika hal ini terjadi, maka perusahaan akan menekan biaya-biaya ini pada tingkat seminimum mungkin tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. Pengukuran dan pengendalian terhadap biaya kualitas akan dituangkan melalui laporan biaya kualitas supaya perusahaan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan. 

Baca Juga:  Pandemi Influenza 1918 dan Pendekatan Budaya

Menurut Gasperz (2006), ada 4 kategori biaya kualitas yaitu:  biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya gagal internal, dan biaya gagal eksternal. Biaya pencegahan dan biaya penilaian sebagai aktivitas kontrol yang dilakukan perusahaan untuk menghindari atau mencegah kualitas buruk pada produk yang dihasilkan, sedang biaya gagal internal dan biaya gagal eksternal adalah aktivitas gagal yang dilakukan perusahaan untuk menanggapi kualitas buruk pada produk yang telah dihasilkan.

Pengendalian biaya kualitas dalam laporan biaya kualitas diharapkan meningkatkan kualitas produk. Peningkatan kualitas produk akan berdampak pada peningkatan penjualan sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Cara terbaik agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan adalah menerapkan Total Quality Management. Berdasarkan uraian latar belakang di atas pada makalah ini, maka fokus pembahasannya adalah bagaimana penggunaan laporan biaya kualitas sebagai alat bantu bagi manajemen dalam meningkatkan daya saing perusahaan. 

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penggunaan laporan biaya kualitas dapat membantu manajemen meningkatkan daya saing  perusahaan. Adapun manfaat dari penulisaan makalah ini agar dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan laporan biaya kualitas dalam membantu manajemen meningkatkan daya saing perusahaan.

Kesimpulan

Laporan biaya kualitas sangat berperan dalam membantu manajemen mengambil keputusan untuk menentukan langkah-langkah awal yang akan mereka gunakan, untuk dapat memproduksi produk yang berkualitas serta tidak membutuhkan biaya yang sangat besar. 

Tidak hanya itu, manajer juga dapat mengambil keputusan jangka panjang dari laporan biaya kualitas, seperti meminimumkan biaya dan meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas akan berdampak positif terhadap respon konsumen. Dan membuat konsumen lebih loyal atau setia. Karena konsumen merasa kebutuhannya terpenuhi.

 Hal ini bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang,yaitu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Serta rasa percaya konsumen pada perusahaan,yang pada akhirnya dapat mempengaruhi daya saing perusahaan dengan perusahaan lain dalam hal perolehan pangsa pasar.

Universitas Muhammadiyah Riau

Persaingan dalam industri dan bisnis mendorong perusahaan untuk memerhatikan kualitas. Sementara di sisi lain, pelanggan semakin menuntut terhadap produk dan layanan dengan kualitas tinggi. Peningkatan kualitas menjadi salah satu strategi penting bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan tumbuh.  

Jika kualitas produk atau layanan meningkat, maka pelanggan akan tetap setia menggunakan produk tersebut, bahkan mereka akan dengan senang memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut. Peningkatan kualitas juga akan mendorong penurunan biaya operasional, karena pengerjaan ulang dan perbaikan atas produk cacat akan berkurang. 

Peningkatan permintaan akan produk akan meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan, pangsa pasar akan meningkat, sehingga ujung-ujungnya kinerja keuangan perusahaan semakin kompetitf. Profitabilitas perusahaan akan meningkat melalui dua cara, yaitu peningkatan permintaan pelanggan dan penurunan biaya perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan dengan kualitas bagus. 

Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa biaya kualitas menyerap sekitar 20-30 persen dari penjualan total, dan biaya kualitas mengalami kenaikan atau penurunan baik secara total maupun setiap komponennya selama periode waktu tertentu. 

Dalam era Globalisasi perusahaan dituntut untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan mempertahankan laba usaha. Oleh karena itu penjualan merupakan salah satu indikator paling penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya, bila tingkat penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan besar maka laba yang dihasilkan oleh perusahaan itu pun akan besar agar tetap bisa menguasai atau memperoleh pasar penjualan. 

Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan agar tetap bisa bersaing adalah meningkatkan kualitas hasil produksinya. Dengan hasil produk yang berkualitas, maka diharapkan para konsumen atau pelanggan akan tertarik dan membeli hasil produksi yang ditawarkan oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing adalah meningkatkan kualitas produk tanpa adanya kenaikan biaya dan harga jual, di samping itu juga dengan meningkatkan kualitas produknya. 

Perusahaan dikatakan unggul dalam biaya jika dapat memproduksi produk dengan harga yang rendah dibandingkan dengan pesaing. Perusahaan yang memproduksi produk dengan harga yang rendah tidak menjadi jaminan perusahaan tersebut bisa berhasil, jika produk tersebut tidak mempunyai kualitas produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Kualitas produk itu berarti bahwa produk tersebut sesuai dengan desain dan spesifikasi produk tersebut dan memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan pada harga yang bersedia dibayar pelanggan. 

Baca Juga:  Keberkahan Penyembelihan Ayam Potong secara Syariah

Dengan demikian, perusahaan yang bersaing dengan harga rendah, bukan berarti memilih untuk memproduksi dengan kualitas yang rendah namun produk dengan harga rendah tersebut harus memenuhi harapan pelanggan. Tantangan utama perusahaan agar tetap bisa bersaing adalah bagaimana perusahaan dapat meminimalkan produk gagal yang dihasilkan dan menjaga kualitas produknya secara konsisten, serta menajaga harga produknya supaya tidak naik, sehingga tetap mendapatkan pangsa pasar. 

Namun pada kenyataannya kebanyakan perusahaan mengalami cacat produk saat proses produksinya, ini dapat mengakibatkan perusahaan menanggung retur pelanggan atau menanggung perbaikan barang. Perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk dan menjaga kualitas produknya, agar tidak timbul citra buruk pada konsumennya. Strategi peningkatan kualitas produk dengan harga yang rendah tidak dapat lepas dari usaha pengendalian kualitas. 

Manajemen bertanggung jawab supaya kualitas dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu, manajemen akan menempatkan biaya-biaya mana yang perlu dikeluarkan dan biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan dalam meningkatkan kualitas produk agar mencapai standar kualitas yang ditentukan. Biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut disebut sebagai biaya kualitas. 

Menurut Blocher dkk (2000:220) biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pembetulan dari produk berkualitas rendah dengan opportunity cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas. Biaya kualitas muncul karena produk yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Dengan kata lain, produk tersebut memiliki kualitas yang buruk, baik yang akan terjadi atau yang sudah terjadi dalam suatu perusahaan. 

Jika hal ini terjadi, maka perusahaan akan menekan biaya-biaya ini pada tingkat seminimum mungkin tanpa mengabaikan kualitas produk yang dihasilkan. Pengukuran dan pengendalian terhadap biaya kualitas akan dituangkan melalui laporan biaya kualitas supaya perusahaan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan. 

Baca Juga:  Tembok Punya "Telinga"

Menurut Gasperz (2006), ada 4 kategori biaya kualitas yaitu:  biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya gagal internal, dan biaya gagal eksternal. Biaya pencegahan dan biaya penilaian sebagai aktivitas kontrol yang dilakukan perusahaan untuk menghindari atau mencegah kualitas buruk pada produk yang dihasilkan, sedang biaya gagal internal dan biaya gagal eksternal adalah aktivitas gagal yang dilakukan perusahaan untuk menanggapi kualitas buruk pada produk yang telah dihasilkan.

Pengendalian biaya kualitas dalam laporan biaya kualitas diharapkan meningkatkan kualitas produk. Peningkatan kualitas produk akan berdampak pada peningkatan penjualan sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Cara terbaik agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan adalah menerapkan Total Quality Management. Berdasarkan uraian latar belakang di atas pada makalah ini, maka fokus pembahasannya adalah bagaimana penggunaan laporan biaya kualitas sebagai alat bantu bagi manajemen dalam meningkatkan daya saing perusahaan. 

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penggunaan laporan biaya kualitas dapat membantu manajemen meningkatkan daya saing  perusahaan. Adapun manfaat dari penulisaan makalah ini agar dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan laporan biaya kualitas dalam membantu manajemen meningkatkan daya saing perusahaan.

Kesimpulan

Laporan biaya kualitas sangat berperan dalam membantu manajemen mengambil keputusan untuk menentukan langkah-langkah awal yang akan mereka gunakan, untuk dapat memproduksi produk yang berkualitas serta tidak membutuhkan biaya yang sangat besar. 

Tidak hanya itu, manajer juga dapat mengambil keputusan jangka panjang dari laporan biaya kualitas, seperti meminimumkan biaya dan meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas akan berdampak positif terhadap respon konsumen. Dan membuat konsumen lebih loyal atau setia. Karena konsumen merasa kebutuhannya terpenuhi.

 Hal ini bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang,yaitu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Serta rasa percaya konsumen pada perusahaan,yang pada akhirnya dapat mempengaruhi daya saing perusahaan dengan perusahaan lain dalam hal perolehan pangsa pasar.

Universitas Muhammadiyah Riau

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari