PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Persatuan catur seluruh Indonesia (Percasi) Riau melaksanakan musyawarah provinsi (musprov) akhir pekan ini. Hasilnya, wakil ketua DPRD Riau periode 2014-2019, Kordias Pasaribu terpilih secara aklamasi memimpin Percasi Riau periode 2021-2025.
Kepada Riaupos.co, Kordias menyebut bahwa dirinya siap mengemban amanah sebagai ketua umum di Bumi Lancang Kuning. Sebab, selain memang gemar berolahraga catur, dirinya sangat banyak mengambil filosofi dari permainan satu lawan satu tersebut.
“Sebagai ketum Percasi Riau bahwa dalam kehidupan dan karir politik, saya mengikuti filosofi catur. Dimana dalam bercatur tidak boleh sombong atau merendahkan lawan karena pion jika berjalan terus dengan tekun bisa melewati segala rintangan akan bisa menjadi ratu,” ujar Kordias saat berbincang dengan Riaupos.co, Ahad (28/3/2021).
Begitu juga sebaliknya. Ratu sendiri dikatakan dia memiliki langkah yang cukup banyak. Namun masih ada kelemahan. Yakni tidak bisa jalan melompat seperti kuda yang artinya semua punya kelebihan masing masing dan tidak boleh saling merendahkan.
- Advertisement -
Terlebih lagi, olahraga catur sendiri dikatakan dia adalah cabang olahraga yang sesuai dengan situasi saat ini atau di musim pandemi. Termasuk pada zaman teknologi dimana pemain bisa melangsungkan pertandingan secara virtual.
“inilah yang membuat saya sangat tertarik dengan catur ini. Semoga kedepannya, saya bisa mengemban amanah yang diberikan. Tentunya dengan dukungan dari segenap pengurus dan para pecinta catur dan juga para atlet,” tuntasnya.
- Advertisement -
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Persatuan catur seluruh Indonesia (Percasi) Riau melaksanakan musyawarah provinsi (musprov) akhir pekan ini. Hasilnya, wakil ketua DPRD Riau periode 2014-2019, Kordias Pasaribu terpilih secara aklamasi memimpin Percasi Riau periode 2021-2025.
Kepada Riaupos.co, Kordias menyebut bahwa dirinya siap mengemban amanah sebagai ketua umum di Bumi Lancang Kuning. Sebab, selain memang gemar berolahraga catur, dirinya sangat banyak mengambil filosofi dari permainan satu lawan satu tersebut.
“Sebagai ketum Percasi Riau bahwa dalam kehidupan dan karir politik, saya mengikuti filosofi catur. Dimana dalam bercatur tidak boleh sombong atau merendahkan lawan karena pion jika berjalan terus dengan tekun bisa melewati segala rintangan akan bisa menjadi ratu,” ujar Kordias saat berbincang dengan Riaupos.co, Ahad (28/3/2021).
Begitu juga sebaliknya. Ratu sendiri dikatakan dia memiliki langkah yang cukup banyak. Namun masih ada kelemahan. Yakni tidak bisa jalan melompat seperti kuda yang artinya semua punya kelebihan masing masing dan tidak boleh saling merendahkan.
Terlebih lagi, olahraga catur sendiri dikatakan dia adalah cabang olahraga yang sesuai dengan situasi saat ini atau di musim pandemi. Termasuk pada zaman teknologi dimana pemain bisa melangsungkan pertandingan secara virtual.
“inilah yang membuat saya sangat tertarik dengan catur ini. Semoga kedepannya, saya bisa mengemban amanah yang diberikan. Tentunya dengan dukungan dari segenap pengurus dan para pecinta catur dan juga para atlet,” tuntasnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
